Pdt Benyamin Uriel (GKJ)
Lukas 2:8-20
8 Di daerah itu ada gembala-gembala yang
tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam.
9 Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan
di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat
ketakutan.
10 Lalu kata malaikat itu kepada mereka:
"Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar
untuk seluruh bangsa:
11 Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu
Kristus, Tuhan, di kota Daud.
12 Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan
menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam
palungan."
13 Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan
malaikat itu sejumlah besar bala tentara sorga yang memuji Allah, katanya:
14 "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang
mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan
kepada-Nya."
15 Setelah malaikat-malaikat itu meninggalkan
mereka dan kembali ke sorga, gembala-gembala itu berkata seorang kepada yang
lain: "Marilah kita pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di
sana, seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita."
16 Lalu mereka cepat-cepat berangkat dan
menjumpai Maria dan Yusuf dan bayi itu, yang sedang berbaring di dalam palungan.
17 Dan ketika mereka melihat-Nya, mereka
memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu.
18 Dan semua orang yang mendengarnya heran
tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu kepada mereka.
19 Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di
dalam hatinya dan merenungkannya.
20 Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil
memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka
lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka.
Bulan Desember adalah bulan Natal yakni bulan untuk
memperingati kelahiran Tuhan Yesus. Namun ironisnya, tidak banyak orang yang
sungguh-sungguh menghayati makna natal yang sebenarnya. Sehingga perayaan natal
hanya bertujuan untuk mengisi acara secara rutin, acara pesta pora, memberi
sesuatu pada orang lain dstnya. Berbeda dengan gembala-gembala. Para gembala
adalah orang istimewa karena mereka yang pertama kali bejumpa dengan Yesus dan
karena mereka memahami dan mengalami natal itu sendiri. Mereka sungguh-sungguh
mendapatkan hidup yang berarti dalam kehidupan mereka pribadi. Namun di Alkitab
tidak dijelaskan siapa nama para gembala tersebut? Berapa jumlahnya? Hal ini tidak
dapat diketahui secara akurat. Mereka bekerja sebagai penjaga kawanan ternak. Mereka
mendapat kasih karunia Allah, karena malaikat datang kepada mereka dan berseru
mengabarkan kabar baik kepada mereka. Saat itu malaikat datang dan berseru, mereka
terkejut. Waktu saya ke Israel , ada gambar yang memperlihatkan gambaran gembala-gembala
ketakutan luar biasa melihat malaikat sehingga malakat berkata “Jangan takut, sebab sesungguhnya aku
memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa” Untuk pertama
kali mereka mengalami natal sesungguhnya. Malam ini kiranya kita juga mengalami
natal sungguh-sungguh secara pribadi. Para gembala bisa mengalami makna itu
sesungguhnya. Mereka mendapat kehidupan kekal (surga) karena mereka mendapatkan
Bayi itu. Untuk mengalamai natal seperti mereka, kita perlu belajar prosesnya
seperti yang terdapat pada Lukas pasal 2.
Dua Proses
untuk Mengalami Natal
Ada 2 proses yang harus dilewati yang bila tidak
melewatinya, kita belum mengalami natal yang sesungguhnya walau sudah percaya Yesus selama bertahun-tahun.
Semalam saat menyampaikan firman Tuhan di acara KKR natal di Cikarang, ada
ketua RT dan beberapa tokoh masyarakat yang hadir. Setelah kebenaran firman
Tuhan disampaikan, diberikan sesi untuk respon dari jemaat (altar call). Hadirin diberi tantangan. Ternyata
ketua RT ikut berdiri dan menerima Yesus. Selesai acara, saya mendekati dan
berbincang-bincang dengan sang ketua RT. Ternyata ia sudah dibaptis, namun setelah
hampir 20 tahun menjadi orang Kristen, ia belum pernah mengalami natal yang
sebenarnya. Saya berkata, “Bapak sudah diselamatkan. Bapak sudah mengalami
natal yang sesungguhnya.” Proses (syarat) berikut inilah yang membuat kita
mengalami natal yang sesungguhnya.
1.
Percaya dan Menerima Yesus
Ayat
15, Setelah malaikat-malaikat itu
meninggalkan mereka dan kembali ke sorga, gembala-gembala itu berkata seorang
kepada yang lain: "Marilah kita pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang
terjadi di sana, seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita." Ini
yang pertama. Para gembala bolehmengalami natal yang sesungguhnya karena mereka
percaya dan menerima berita itu yaitu Yesus sudah lahir. Mereka sungguh-sungguh
percaya Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadinya. Walau tidak ditulis
secara rinci bagaimana para gembala menerima Yesus, tapi hal ini bisa
dipelajari dari sikap gembala. Mereka tidak menolak. Kalau menolak mereka tidak
mungkin berkata, “Marilah kita pergi ke Betlehem”. Ini membuktikan mereka sungguh-sungguh
percaya Yesus sebagai Sang Juruselamat. Mereka orang sederhana, orang berdosa,
menanti-nantikan Juruselamat yang sudah dinubuatkan para nabi zaman dulu yang
digenapi pada saat itu. Mereka orang yang sangat membutuhkan pertolongan TUhan.
Roma
3:23 Karena semua orang telah berbuat
dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah. Dosa mmbuat manusia menemui kebinasaan.
Meninggal tanpa percaya Yesus adalah sia-sia. Saat ini Carlos Slim Helu dari
Mexico yang bergerak dalam perusahaan telekomunikasi, merupakan orang terkaya
di dunia. Hartanya 69 miliar dolar AS (dengan kurs Rp 10.000 / 1 dolar AS = RP
690 triliun!). Namun orang kaya belum tentu panjang umurnya. Dengan berbuat
baik bukan berarti Allah akan memberi umur panjang (tidak menjamin orang yang
terpanjang umurnya). Di Tiongkok , di daerah siu chen, bapak Lie mencapai 256
tahun dengan 12 generasi. Namun semua yang dimiliki dalam dunia tanpa Yesus
akan sia-sia. Apa gunya memdapat harta di dunia tapi ketika mati, kita tanpa
percaya dan menerima Yesus. Itu akan menjadi sia-sia. Dosa menyebabkan semua
itu. Sehingga manusia putus hubungan dengan Alah dan tidak mungkin manusia
mencari Allah. Kalaupun bisa mencari Allah, yang didapat bukan allah yang
sesungguhnya.
Bukan
para gembala mencari Tuhan, tetapi Tuhan yang mencari gembala melalui malaikat.
Saat manusia jatuh dalam dosa , Allah berseru, “Hai manusia dimanakah engkau?” Tanpa
bertanya, Allah sebenarnya tahu di mana manusia karena Allah Maha Tahu. Namun kenapa
Tuhan bertanya? Itu membuktikan Allah yang mencari manusia. Saat percaya ,
hubungan kita kembali kepada Tuhan. Bila tidak , hidupnya tidak ada damai sukacita.
Manusia berusaha untuk mendapatkan surga, Allah, damai, namun Firman Tuhan
menjawab bahwa usaha manusia sia-sia (Ef 2). Berbuat baik itu sangat baik. Tidak
ada agama yang mengajarkan kejahatan semua ajarkan kebaikan. Ini tidak bisa
dipungkiri. Apakah benar perbuatan baik bisa menyelematkan orang ? Menyelesaikan
dosa manusia?
Seorang
ibu, 50 tahunan, bertanya, “Menurut Pak pendeta, apakah di luar Tuhan Yesus ada
Juruselamat? Saya katakan, “Sesuai Alkitab, tidak ada.” “Kalau begitu egois
dong, masa hanya Yesus?” . Lalu orang yang berbuat baik tapi tidak percaya
Yesus, suka berderma pada fakir miskin, apakah tidak diselamatkan? Tanyanya
lagi. Saya menjawab, “Alkitab menjawab
itu semua sia-sia!” Saya kemudian balik bertanya,”Ibu umurnya berapa?” Sang Ibu
tidak enggan menjawab tapi saya taksir kira-kira 50 tahun. Saya bertanya lebih
lanjut,”Ibu lebih banyak berbuat baik atau dosa? Coba ibu jawab setelah pikir.”
Lalu ia menjawab dengan malu-malu, “Ya berbuat dosa.” Sudah jelas, usaha
manusia tidak mungkin membawa orang mendapatkan hidup yang kekal. Dengan usaha
manusia untuk mengalami natal tidak mungkin. Alkitab pun menjawab, sesuai Lukas
2:11 Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.
Jawabannya hanya satu yaitu melalui Yesus Kristus. Tanpa membuka hati menerima
Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi, tidak mungkin dapat hidup kekal.
Sebelum
percaya Yesus, saya seorang penyembah berhala, penjahat yang cukup terkenal di
Kalimantan (Sekura, dekat sambas). Saya punya gang (kelompok criminal) dan
berapa kali masuk penjara. Mama saya menjual emas untuk menebus saya keluar dari
penjara, karena saya pernah menancap musuh dengan tombak trisula. Setelah
ditancap, bisa masuk tidak bisa keluar. Saya kemudian mengungsi ke Serukam, namun
saya terus diburu polisi selama 3 hari. Tertangkap dan masuk penjara. Setelah ditebus
mama, saya keluar dari penjara. Kemudian perbuat jahat lagi. Saya percaya pada dewa
dan punya jimat 100 buah lebih. Saya kira semua itu bisa membaut saya lebih
baik lagi. Suatu kali saya ingin bunuh diri karena hampa. Saya mengalami
penolakan dari keluarga, koko, cici dan saudara yang lain tidak lagi menganggap
saya saudara. Hanya Mama saja yang masih mengakui saya. Tetangga juga tidak mau
mengakui. Gang saya menodong, merampok, mencuri di luar kota. Dulu zaman saya
sulit dapat narkorba, jadi hanya minum minuman keras. Arak putih untuk 3-4
orang, saya habiskan sendiri semalaman. Suatu kali saya merasa hidup hampa
sekali dan ingin bunuh diri. Waktu itu, saya ingin mengikat diri dengan batu
lalu terjun ke sungai agar mati. Kalau ada gedung lantai 10 saya bisa naik
bunuh diri. Tapi gedung yang ada di daerah saya hanya 2 lantai. Kalau lompat
konyol. Ada juga teman yang minum baygon namun tidak mati. Ada yang minum cuka,
tapi hasilnya konyol. Mati tidak hidup tidak. Karena rusak saluran makanannya,
dia sangat menderita. Malam itu sewaktu saya pulang ke rumah, saya tidak lewat
pasar seperti biasa, namun lewat gereja. Ada seorang teman di gereja itu yang
melihat saya dan kemudian menarik saya masuk ke gereja. Karena ditarik masuk ,
saya masuk saja. Waktu itu sedang ada acara dari gereja yang diadakan di
halaman gereja. Saya duduk di deretan belakang. Tuhan punya rencana. Waktu itu
dipentaskan drama tentang surga dan neraka yang sangat hidup sekali. Seorang
bapak yang berbuat baik, memberi sumbangan untuk membuat jembatan dan melakukan
banyak kebaikan tapi ketika ketemu, Tuhan berkata, “Aku tidak mengenal engkau.”
Iblis pun keluar, menangkapnya dan memasukannya ke dalam neraka. Nerakanya dibuat pakai lampu
sorot dan aktornya ditarik masuk ke
dalam. Lalu ada seorang wanita. Ia sering ke gereja dan sering melayani. Sewaktu bertemu Tuhan, ia pikir akan masuk
surga. Tetapi ketika ketemu, Tuhan berkata, “Aku tidak mengenal engkau”. Dan Iblis
keluar dan menariknya lagi.” Kemudia seorang ibu tua keluar dan bertemu Tuhan.
Tuhan bertanya, “Siapakah engkau?” Sang ibu menyebut namanya. Tuhan berkata, “Marilah
masuk bersama Aku.” karena Sang ibu berkata, “Saya hanya orang sederhana. Waktu
hidup mengabdi kepada Tuhan dan percaya sunguh-sungguh kepada Yesus.” Tiba-tiba
3 malaikat keluar dan membawanya masuk surga. Seorang pendeta keluar setelah
drama selesai. Sang pendeta berkata,”Malam ini kita sudah menyaksikan drama tadi.”
Lalu sang pendeta melanjutkan, “Saudara yang penjudi…..” sambil
menunjuk-nunjuk. “Saudara yang pemabuk …..” sambil menunjuk-nunjuk. Saya merasa
ditunjuk... saya pun bergeser tempat duduk ke sudut. Saya merasa kesal. Saya
ingin mencari baru kecil dan mau lemparnya ke teman saya. Saya pikir, “Jangan-jangan
dia yang kasih tahu pendeta tentang saya.” Akhirnya waktu pendeta menantang, “Siapa
yang merasa hidupnya tidak berarti,
mengalami penolakan sebelumnya, ada pribadi yang bisa menolong engkau yaitu
Yesus! Yang percaya angkat tangan!” Saya pun mengangkat tangan. Saya menangis
dan sewaktu diminta ke depan, saya pun maju. Namun di tengah jalan, saya
berontak. Ternyata pendeta itu punya kepekaan luar bisa. Memang dari ujung kaki
tangan, saya punya banyak jimat. Saya kebal. Dipukul tidak apa-apa. Iblis yang
ada dalam jimat tersebut berusahan menghalangi saya. Banyak yang memegangi saya,
namun terpental semua. Saya kemudian dibimbing , “Apa di rumah banyak jimat?” Memang
saya punya 2 kresek jimat. Jumlahnya 100 buah lebih. Jimat apapun ada. Termasuk
jimat cari pacar. Saya dulu kurus dan jelek. Kalau saya baca mantra, “Aling” akan
melihat saya ganteng seperti “Tau Ming Se”. Waktu itu saya dibimbing pendeta,
dan saya merasa sukacita. Dari mingu ke minggu, bulan ke bulan, sampai saya
bisa “melihat jalan Tuhan”. Saya membuka hati saya, percaya dan mengundang Tuhan
Yesus masuk dalam hati saya. Tanpa proses ini tidak mungkin diselamatkan. Semua
anggota keluarga saya kemudian menjadi Kristen. Bagi orang yang tidak percaya
semuanya menjadi sia-sia. Kabar baik diberitakan. “Tuhan Yesus mengasihi Anda,
supaya yang belum percaya, buka hati percaya Dia. Ambil keputusan buka hati dan
percaya Dia, malam ini Anda akan mengalami natal dalam hatimu. Karena setelah
mati tidak ada kesempatan.”
Sewaktu
saya berkhotbah di gereja sebelumnya, ada seorang anak muda meninggal. Kematian
terjadi secara tiba-tiba. Untunglah ia sudah percaya kepada Yesus. Apakah anda
sudah membuka hati dan percaya Yesus sebagai Juruselamat pribadi?
2. Mengalami perubahan secara totalitas
Ini syarat
yang kedua. Dikatakan pada ayat 17 , “Dan
ketika mereka melihat-Nya, mereka memberitahukan apa yang telah dikatakan
kepada mereka tentang Anak itu” dan pada ayat 20 “Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah
karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai
dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka.”. Para gembala sungguh-sungguh
mengalami perubahan dalam hidup mereka. Minimal dalam ayat 17 ada 2 perubahan
yang terjadi pada para gembala. Mereka membuka hati meresponi kasih Yesus.
Mereka percaya. Lalu mengalami perubahan. Perubahan pertama, mereka tidak lagi
berkata-kata tidak benar. Mereka memberitahukan kebenaran tentang Yesus. Mereka
berubah secara totalitas. Mereka memuji dan memuliakan Allah. Dalam seluruh
aspek kehidupan sehari-hari. Saya sangsi, kalau ada yang bilang aku orang
Kristen tapi tidak berubah.
Ada
seorang bapak yang anaknya masuk ke RS jiwa. Saya pergi membesuk ke RS jiwa. Namun baru masuk selama 5 menit rasanya seperti
sudah lama karena suasananya. Tidak lama
kemudian, saya pamit pulang. Waktu
keluar bertemua seorang bapak-bapak. Dia bertanya,” Pak. Bapak namanya siapa?” “Saya
Benyamin”, sahut saya. Dia pun membalas,”Saya Andi.” Lalu dilanjutkan, “Bapak
orang Kristen bukan?” Saya mengiyakan. Kemudian dia bertanya,”Pernah lihat Tuhan
Yesus tidak?” Saya tertegun. Lalu dia
menambahkan,”Bapak datang sini tujuannya apa? Bapa pernah lihat Tuhan Yesus
tidak?” “Tidak pernah,” akhirnya saya menjawab. “Pak. Tahu tidak? Saya juga
Kristen. Saya sudah melihat Tuhan Yesus 9 kali. Mukanya mirip seperti di poster
itu.” Sambil bercakap-cakap, saya melihat ada asap yang keluar dari belakang
tubuhnya. Saya bertanya, “Bapak melihat Yesus sambil merokok?” Dia pun
membalas,”Sejak dibaptis, saya sudah berubah semua. Sudah tidak lagi berjudi, bermabuk-mabukan
dan marah-marah. Hanya rokok yang belum
bisa saya hilangkan.” Saya kembali bertanya, “Permisi tanya. Bapa melihat Tuhan
Yesus, bukan? Itu gambaran manusia. Wajah persisnya kita tidak tahu. Saya
seorang pendeta..” Ketika mendengar saya pendeta, dia kabur. Banyak yang mengaku
identitasnya sebagai orang Kristen
tetapi dalam hidupnya tidak mengalami perubahan. Berapa banyak pasangan yang tidak
saling percaya. Seorang suami datang kepada saya dan berkata, “Pak Pendeta,
lihat istri saya ke gereja. Anda jangan melihatnya di gereja karena seperti
malaikat. Tetapi kalau Bapak datang ke rumah saya, Bapak bisa lihat.” Saya
panggil keduanya bersama istri saya. Setelah 1 tahun dibimbing mereka berubah sehingga
mertuanya juga percaya. Itu bukti. Saya berdiri di mimbar ini karena mama saya. Mama sayalah yang percaya
Yesus pertama kali di keluarga. Dulu ia seorang penyembah yang sangat “toto” (konservtatif).
Saat bisnis bangkrut , ia lari karena
hutang. Saya , adik dan koko mengalami kepahtian dengan papa yang seolah tidak
bertanggung jawab. Lalu mama ingin membagi-bagi ke tujuh anak-anaknya ke sanak
famili. Saya di tengah, 3 orang di atas saya, 3 orang di bawah saya. Mama saat
itu berumur 39 tahun. Waktu mama berencana membagikan anak ke keluarga dan
kemudian ke Taiwan karena ingin menikah lagi. Puji Tuhan, Tuhan mengasihi mama,
melalui istri pendeta. Tiap kali datang, ia menceritakan Yesus. Ia begitu
sabar. Walau ditolak, ia tetap sabar. Ternyata istri pendeta terus mendoakan
mama, sehingga mama ambil keputusan percaya Yesus dan sejak itu saya melihat
perubahan, sejak percaya sampai meninggal (umur 59 tahun) saya melihat kesungguhan mama yang luar
biasa. Saat mengalami kesulitan dalam pekerjaan, ia tidak mencari paranormal
atau dukun. Saat usaha restorannya berhasil, ia disantet. Dari sayur yang
dihidangkan keluar kalajengking , kecoa dll. Mama stress dan pelanggan kabur.
Lalu ia berlutut di tempat tidur menyanyi halleluya 12x dan berdoa minta pertolongan
Tuhan Yesus. Akhirnya pelakunya tertanggkap dan dijebloskan penjara. Bukan
hanya restoran mama tetapi juga restoran lain.
Waktu
mama percaya Yesus, setiap hari ia berdoa untuk papa dan untuk ke tujuh anaknya
agar berhasil dan percaya Tuhan Yesus.
Dari tahun ke tahun, koko, cici, adik, juga papa satu per satu percaya. Papa 8
tahun kemudian kembali. Semua hutangnya diluansi mama. Malam hari waktu papa
kembali, saya kira maling. Ia menggedor pintu, tapi tidak membuka suara. Saat
itu belum ada PLN , yang ada hanya listrik swasta. Ternyata waktu disenter ternyata
papa. Hitam, bahkan hampir tak kelihatan. Papa dulu menonjok mama, saya tidak
bisa menerima, ternyata mama saya juga salah. Saat papa minta dibukakan pintu
di malam hari, suara mama lebih keras. Maka nenek dari pihak mama galak luar
biasa, preman saja takut dengan nenek. Papa merasakan perubahan mama. Mama
berkata, “Karena Yesuslah hutangmu bisa dibayar, anak-anak percaya.” Saya yang terakhir
dari keluarga yang percaya Yesus yakni pada tahun 1991. Sedangkan papa tahun 1980-an.
Ketika percaya dan dibaptis, mama menangis. Dia bilang, “Lebih baik kamu
sekolah pendeta”. Saya bilang, “Tidak mau, karena mau menjadi bisnisman.” Tapi
rancangan Tuhan beda. Saya berubah dan percaya Yesus dan akhirnya hidup saya
berubah. ½ tahun membuktikan saya berubah. Saya dibimbing pendeta, saya
bersyukur kalau tidak kembali lagi. Tuhan mengubah saya dari hari ke hari. Saat kuliah di SAAT saya sempat difitnah oleh
kakak tingkat sehingga keakuan saya muncul kembali. Namun ada teman yang
membimbing saya. Kita butuh rekan-rekan untuk mendukung perkembangan rohani
kita. Yesuslah penolong, apa yang jadi kekuatiran kita. Saat percaya Yesus akan
terlihat perubahan. Banyak yang percaya, orang yang terkena narkoba secara
manusiawi tidak bisa sembuh, namun Yesus sanggup mengubahnya. Kita semua
percaya Tuhan Yesus. Itulah makna natal sesungguhnya.
No comments:
Post a Comment