Pdt. Susanto Liau
Keluaran 15:22-27
22 Musa
menyuruh orang Israel berangkat dari Laut Teberau, lalu mereka pergi ke padang
gurun Syur; tiga hari lamanya mereka berjalan di padang gurun itu dengan tidak
mendapat air.
23 Sampailah
mereka ke Mara, tetapi mereka tidak dapat meminum air yang di Mara itu, karena
pahit rasanya. Itulah sebabnya dinamai orang tempat itu Mara.
24 Lalu
bersungut-sungutlah bangsa itu kepada Musa, kata mereka: "Apakah yang akan
kami minum?"
25 Musa berseru-seru kepada TUHAN, dan TUHAN
menunjukkan kepadanya sepotong kayu; Musa melemparkan kayu itu ke dalam air;
lalu air itu menjadi manis. Di sanalah diberikan TUHAN ketetapan-ketetapan dan
peraturan-peraturan kepada mereka dan di sanalah TUHAN mencoba mereka,
26 firman-Nya:
"Jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan
melakukan apa yang benar di mata-Nya, dan memasang telingamu kepada
perintah-perintah-Nya dan tetap mengikuti segala ketetapan-Nya, maka Aku tidak
akan menimpakan kepadamu penyakit manapun, yang telah Kutimpakan kepada orang
Mesir; sebab Aku Tuhanlah yang menyembuhkan engkau."
27 Sesudah itu
sampailah mereka di Elim; di sana ada dua belas mata air dan tujuh puluh pohon
korma, lalu berkemahlah mereka di sana di tepi air itu.
1 Petrus 2:24 Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam
tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup
untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.
Pendahuluan
Seorang teolog Inggris bernama J.I.
Packer (1926) dalam bukunya “Knowing God” (1973) mengatakan,”Mengetahui Allah
tanpa mengenal Allah adalah akar dari banyak kelemahan gereja dan orang-orang
Kristen.” Mengetahui Allah dan mengenal Allah secara pribadi adalah 2 hal yang
berbeda. Banyak orang tahu bahwa Yesus adalah Juruselamat , tetapi belum tentu
mengenal Dia Tuhan yang sungguh-sungguh menyertai dia dalam hidup kesehariannya.
Seorang penulis buku Pdt. Dr. Lukas Tjandra (seorang dosen SAAT) dalam bukunya “Agama
orang Tionghoa di Asia Tenggara” mengatakan,”Agama orang Chinese memiliki keunikan
yaitu mementingkan jasa dan keuntungan.” Apa maksudnya? Di Malaysia setiap
tahun saat Imlek banyak patung berhala (Kwan-Im, Kwang Kong, dewa-dewi) dibuang
orang. Ketika ditelusuri penyebab mereka membuang ilah yang disembah, karena
pemilik patung berhala itu berpikir sepanjang tahun mereka sudah menyembah patung
itu tetapi tidak menghasilkan keuntungan. Mereka memberikan waktu dan tenaga
tetapi ketika akhir tahun mereka menghitung usahanya memiliki keuntungan yang tidak
banyak dan dihitung-hitung lagi dalam satu tahun beberapa kali mereka jatuh
sakit. Jadi untuk apa menyembah patung dewa ini kalau tidak mendatangkan
keuntungan? Pemikiran yang pragmatis ini sungguh luar biasa. Demikian juga
dalam kehidupan orang Kristen pun hal serupa juga sering ditemukan. Ketika ikut
Yesus ada yang hanya mengharapkan mujizat, kesembuhan dan berkat-berkat. Tetapi
bagaimana kenyataan yang terjadi sebaliknya? Sehingga sebagian orang Kristen mudah
bersungut-sungut dan marah kepada Tuhan ketika menghadapi kesulitan hidup. Mereka
berpikir Tuhan tidak menyertai mereka lagi. Mereka mengukur penyertaan Tuhan
dari sisi “bagaimana hidup saya sukses atau tidak, apakah pekerjaan saya dan
bisnis saya semakin untung atau tidak”. Apakah itu yang menjadi penentu Tuhan
menyertai kita atau tidak? Penyertaan Tuhan tidak pernah meniadakan tantangan,
kesulitan dan pergumulan.
Bangsa
Israel memiliki Allah yang hidup yaitu Allah Yahweh. Tetapi dalam perjalanan
hidup di padang gurun mereka dihadapkan dengan tantangan berupa kekurangan air
dan makanan, tetapi Allah tetap menyertai mereka. Apa buktinya? Pada siang hari
ada tiang awan dan pada malam hari ada tiang api. Penyertaan Tuhan begitu nyata
dalam perjalanan bangsa Israel di padang gurung tetapi tidak meniadakan
tantangan , kesulitan dan pergumulan. Mengapa ada sebagian orang Kristen mudah bersungut-sungut
dan marah ketika menghadapi kesulitan hidup, seakan-akan Allah tidak menyertai
mereka? Karena mereka memiliki konsep yang salah mengenai penyertaan dan
pemeliharaan Allah. “Jika Allah hadir, semua masalah beres”. Konsep Allah yang
salah itu terjadi karena mereka tidak mengenal siapa Allah yg dinyatakan di
dalam Alkitab!
Kita
atau Tuhan yang jadi pembantu? Kalau office-boy
kita bisa perintah tetapi Tuhan bukan pembantu kita. Dia adalah Tuhan. Dia yang berkuasa, berotoritas dan punya hak
prerogatif. Kalau Tuhan bisa diperintah, siapa yang menjadi Tuhan dan siapa
yang menjadi hamba? Berarti kita yang jadi Tuhan dan Yesus yang menjadi hamba
kita. Konsep yang salah ini terjadi karena tidak mengenal siapa Allah yang
dinyatakan di Alkitab. Umat Israel belajar tentang Allah di tengah-tengah
pergumulan hidup di tanah Mesir. Mereka
mengamati begitu banyak dewa-dewi yang disembah di tanah Mesir, tetapi ketika
Tuhan memanggil mereka keluar, mereka tidak mengenal Allah yang sejati yang
dinyatakan di Alkitab. Ada beberapa nama Allah seperti Jehovah Rapha (Allah adalah
penyembuh kita); Jehovah Jireh (Allah adalah penyedia kebutuhan hidup kita); Jehova
Shalom (Allah adalah damai sejahtera kita). Hari ini kita fokus pada nama Jehovah
Rapha.
Latar belakang Keluaran 15:22-27
Mari kita melihat beberapa konteks
Alkitab yang kita baca hari ini. Umat Israel pernah mengetahui dan mengalami
kuasa Allah yang melepaskan mereka dari perbudakan. Mereka melihat Mukjizat
Allah melalui 10 tulah yang terjadi di Mesir (Keluaran pasal 7-12). Itu
mereka alami dan saksikan sendiri. Seharusnya mereka mengenal siapakah Tuhan
itu tetapi kenyataannya mereka tidak. Mereka melihat kuasa Allah membelah laut
Teberau (Keluaran 14). Di kanan-kiri ada tembok air yang begitu tinggi
sementara mereka melewati tanah yang kering. Sementara tentara Firaun mengejar dari
belakang namun akhirnya mereka semua terkubur dan mati. Dari penyelidikan
terakhir ditemukan bahwa di dasar Laut Merah benar-benar ada sisa-sisa besi tua
dari kereta tentara Mesir. Jadi inni bukan cerita dongeng tapi sebuah fakta
sejarah. Mereka memuji Allah. Ada pesta kemenangan oleh Musa, Harun dan Miryam.
Mereka memuji Allah yang sudah melepaskan mereka dari maut (Kel. 15:1-21)
karena Allah hebat dan penuh kuasa. Pujian nyanyian ini begitu hebat dan luar
biasa. Apakah ini tanda mereka mengenal Tuhan? Belum Tentu! Setelah pesta
kemenangan itu, mereka dibawa Tuhan melewati padang gurun. 3 hari kemudian,
ketika tanpa air dalam perjalanan, lalu tibalah mereka di Mara. Di sana ada air
tapi tidak bisa diminum karena pahit rasanya (ay. 22-23). Apa reaksi mereka? Umat
Israel mulai marah, bersungut-sungut kepada Tuhan dan mengeluh melawan Musa,
“Apa yang kami minum”? (ayat 24). Bangsa itu bersungut-sungut kepada Musa karena
Musa menjadi perwakilan Allah. Musa saat itu dipanggil dan diutus oleh Allah. Dia memiliki
otoritas ilahi di balik jabatannya. Ketika mereka marah kepada Musa, pada saat
yang sama mereka berhadapan dengan Tuhan yang memanggil Musa itu. Mereka bersungut-sungut
kepada Tuhan karena mereka hanya tahu
Allah tetapi tidak mengenal Dia
dengan benar. Sehingga pada ayat 26 muncul Yehova Rapha di mana Tuhan
memperkenalkan diriNya.
Siapakah Jehovah Rapha?
Jehovah
artinya Yahweh, Tuhan, Allah Israel, Allah Maha Besar, Allah pencipta semesta
alam. Kata kerja “Rapha” muncul 60 kali di dalam Perjanjian Lama. Jehovah Rapha
artinya Tuhan yang menyembuhkan (to heal);
memulihkan-mengembalikan keadaan semula (to
restore); menyehatkan (to cure)
dari sakit penyakit.
HIDUP INI ADA MASALAH, KITA BUTUH YEHOVAH RAPHA
Setiap
kita punya masalah dan pergumulan. Jadi saat menghadapi pergumulan, tantangan,
kesulitan, penyakit dan krisis ekonomi, keamanan, ada kabar baik buat kita
yaitu kita memiliki Yehova Rapha. Allah yang menyembuhkan. Persoalan : kata “Allah
menyembuhkan” seringkali disalahtafsirkan. Allah menyembuhkan karena ada sakit
penyakit, pergumulan, kesulitan dan sumber semuanya adalah manusia sudah jatuh
dalam dosa (Kej 2:17). Melalui kejatuhan Adam ke dalam dosa mengakibatkan
manusia mengalami dosa, penyakit, dan kematian secara universal (Kej. 3) maka tanah
dikutuk, ular dikutuk, Hawa dihukum oleh Tuhan dan Adam juga menanggung hukumannya (kamu akan
bekerja, berkeluh-kesaih berpeluh sampai kamu akan kembali kepada debu tanah
karena dari sanalah kamu diambil). Problem
of evil terjadi bukan karena Tuhan tidak Maka Kuasa atau Tuhan jahat namun
karena manusia sudah memberontak dan melawan Tuhan. Akibat dosa itu adalah maut.
Roma 6:23. Semua manusia sudah berbuat dosa dan kehilangan kemuliaan Allah dan
upah dosa itu adalah maut. (kematian jasmani, rohani dan kematian yang kekal). Itu
adalah suatu problem universal yang dialami semua manusia baik yang Kristen maupun
yang non Kristen, baik yang Tionghoa maupun yang bukan Tionghoa, presiden
maupun tukang beca, semua orang tidak ada yang kebal terhadap kematian. Tidak
ada satu bangsa dan negara yang hebat yang di sana tidak ada kematian. Di Tiongkok
juga ada penjara walau pun ekonomi dan militer di sana dikatakan paling hebat. Di
sana ada rumah sakit karena manusia bisa sakit, di sana ada kuburan karena manusia
bisa mati, ada penjara karena ada orang-orang jahat. Di seluruh dunia, inilah
yang menjadi sumber persoalan. Mengapa
hidup ini ada masalah dan kesulitan?
Dalam konteks Apa Allah menyembuhkan ?
Dalam
pengertian sempit yaitu penyembuhan secara fisik (jasmani). Kembali ke teks,
kata Yehova Rapha muncul pertama kali ketika Allah menolong umat Israel. Dia
mengubah air yang pahit menjadi manis. Dia menyehatkan air minum itu agar bisa
diminum dan tidak membawa kematian. Ini pengertian konteks yang paling sempit. Yehova
Rapha, Allah menyembuhkan dan mengubah
air yang tidak sehat menjadi sehat dan bisa diminum. Di Perkawinan di Kana (Yoh
2), Yesus mengubah air menjadi air anggur yang manis. Dialah Allah Yehova Rapha
yang sanggup menolong, mengubah dan memulihkan, memperbarui apapun baik benda
(air) maupun mahluk hidup seperti manusia dan lainnya. Ia sanggup mengubahnya
karena Dia adalah Allah. Ketika Tuhan
mengubah air itu menjadi air yang manis, Tuhan meminta Musa untuk mengambil satu
ranting kayu dan dibuang ke dalamnya. Apakah kayu memiliki kuasa yang bisa
mengubah air menjadi manis? Jangan coba-coba hal ini di rumah karena tidak akan
mengubahnya. Yang membuat air berubah bukan karena ranting kayu tetapi otoritas
ilahi. Yang bisa memakai kayu itu untuk memanifestasikan sebuah mujiat dan Dia
juga bisa melakukan tanpa kayu sekalipun.
Di dalam hal apa Yehova Rapha Allah bisa menolong?
-
Secara emotional.
Kesembuhan jiwa kita. Dia sanggup mengubah penyakit
mental kita. Dia sanggup mengubah semangat kita yang letih-lesu dan memberikan
semangat yang baru ketika kita mengalami
pergumulan dan beban berat dan stress. Dia sanggup menolong kita.
-
Fisik, tubuh
jasmani.
Di dalam Alkitab ada begitu banyak ayat yang berbicara tentang Allah yang
sanggup menyembuhkan tubuh jasmani kita. Bisa melalui obat maupun air. Di 1 Tim
5:23 jangan lagi minum air saja melainkan tambahkanlah anggur sedikit. Mat 9:12
bukan orang sehat yang memerlukan tabib tapi orang sakit. Tuhan bisa menyembuhkan
tubuh jasmani kita melalui obat, dokter atau tabib. Tetapi Dia bisa
menyembuhkan tanpa melalui obat.
Tahun 2016 saya mengalami pergumulan berat. Ketika itu
saya merasa sakit di lambung lalu diperiksa oleh dokter. Ternyata ada kanker di
usus saya. Bersyukur baru stadium 2. Ketika itu saya hanya berdoa,”Tuhan tolong!
Saya percaya Tuhan sanggup menyembuhkan saya
sekalipun tanpa dokter dan tanpa memakai obat karena Engkau Allah adalah Allah
yang berotoritas. Engkau sanggup menciptakan tubuh ini dari tidak ada menjadi
ada. Engkau juga sanggup menyembuhkan saya.” Setelah berdoa demikian, saya tidak pasif. Di satu sisi, saya berdoa mempercayakan
penyertaan, pimpinan dan arahan Tuhan.
Tetapi di sisi yang lain, Tuhan juga memberikan hikmat kepada saya. Obat yang
Tuhan anugerahkan melalui para ahli yang menemukannya. Saya ke rumah sakit di Taiwan
, saya dikemo dan diradiasi sebanyak 20 kali selama sebulan. Sebulan kemudian
diperiksa kankernya mengecil. Lalu baru
dijalani operasi sekitar Nov-Des 2016. Setelah operasi seminggu kemudian, saya
diijinkan pulang. Diperiksa lagi dan dokter mengatakan, “Kamu sudah sembuh.
Tidak ada lagi ditemukan sel kanker di dalam tubuh kamu.” Saya katakan,“Dokter,
terima kasih. Tuhan sudah sembuhkan saya melalui dokter” karena dokter itu belum
percaya Yesus dan sekaligus agar menjadi satu kesaksian. Saya mengalami Yehova
Rapha dalam hidup saya. Ketika didiagnosa oleh dokter, saya kena kanker yang paling
ganas, sehingga ada perasaan khawatir dan cemas. Itu natur manusia. Waktu
didiagnosa seolah-olah dunia sudah kiamat dan merasa tidak ada harapan lagi. Tetapi
saya tetap percaya hidup-mati saya di tangan Tuhan. Saya berdoa dan bertindak
berdasar iman dan Tuhan mendatangkan penyembuhan secara jasmani. Tuhan sanggup memulihkan
tubuh kita kalau Dia mau. Kalau pun tidak, itu pun ada anugerah Tuhan. Rasul Paulus
berdoa, “Tuhan, cabutlah duri dalam dagingku.” Tetapi Tuhan menjawab,”Cukuplah
kasih karuniaKu bagimu.” Rasul Paulus tidak sembuh. Banyak penafsir mengartikan
duri dalam daging di tubuh Rasul Paulus adalah bicara tentang penyakit di tubuhnya
yang diperkirakan sakit mata. Tuhan menjawab,”Justru dalam kelemahanmu lah
kuasaKu bekerja.” Rasul Paulus tidak
sombong di tengah pelayanan kepada Tuhan. Saat berdoa, kita jangan pernah memaksa
Tuhan (pokoknya harus sembuh kalau tidak saya buang Tuhan). Itu bukan praktek
hidup orang beriman tetapi praktek hidup orang penyembah berhala. Ketika
bergumul dari sakit penyakit, kita berobat dan , dan kembalikan hasil akhirnya
kepada Tuhan. Dialah Yehova Rapha. Ia sanggup menyembuhkan dan Ia juga sanggup untuk
tidak menyembuhkan. Kalau memang lewat penyakit itu, Tuhan mau menjemput kita
pulang ke rumah Bapa di sorga, mengapa tidak? Pulang ke rumah Bapa di surga akan
sangat menyenangkan karena kita meninggalkan penderitaan dan airmata di dunia.
Di sorga tidak ada air mata dan penderitaan (daripada kita sudah sakit-sakitan
dan berobat). Berdoa dan pasrahkan semuanya kepada Tuhan maka selanjutnya Tuhan
yang berkarya. Tetap percaya Dia Tuhan itu baik dan sanggup menolong kita.
-
Spiritual.
Kesembuhan rohani paling penting. Manusia berbuat dosa
dan akibatnya kehilangan kemuliaan Allah. Ia mengalami kematian tetapi Tuhan memberikan
anugerah. Yes 1:18 Sekalipun dosamu merah
seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah
seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba. Sejauh timur dari barat, demikian
dijauhkan-Nya dari pada kita pelanggaran kita. Maz 103:12. Allah yang
sanggup memulihkan kita. 1 Pet 2:24b Oleh
bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh. Kesembuhan secara rohani, dosa kita
dihapus dan kita diciptakan menjadi ciptaan dan manusia baru di dalam Kristus.
Ini kesembuhan yang dianugerahkan oleh Yehova Rapha. Ketika bicara “Allah
menyembuhkan” tidak berarti sekedar hal fisik yaitu penyembuhan fisik , tetapi
bicara hal yang lebih besar (kesembuhan emosi, fisik dan rohani). Tuhan bisa mengubah
benda mati apapun untuk mendatangkan kebaikan untuk kita. Pertanyaan bagi kita :
bagaimana kita mengalami Tuhan yang menyembuhkan kita?
Bagaimana Mengalami TUHAN yang menyembuhkan?
1. Apapun
situasi dan kondisinya, tetap percaya Allah setiap saat !
-
Keluaran 14:31
“Ketika dilihat orang Israel betapa besarnya perbuatan yg dilakukan
Tuhan…mereka percaya kepada Tuhan dan kepada Musa hambaNya”. Siapa itu mereka?
Mereka adalah orang-orang Israel yang
melihat dengan mata sendiri bagaimana Tuhan membelah air laut Teberau menjadi
dua dan mereka berjalan di tengah-tengah tanah yang kering itu dan dikatakan
mereka percaya kepada Tuhan dan kepada Musa, hambaNya. Ini adalah iman karena
melihat bukti.
-
Namun ketika iman
diuji, mereka tidak lulus ujian. Iman mereka dikalahkan oleh krisis. Ada ujian
iman jadi jangan letakkan iman di atas fondasi mujizat. Yesus hidup melayani
selama 3,5 tahun di dunia melakukan begitu banyak mujizat dan karya agung. Tapi
apakah membuat Yudas yang menyaksikannya beriman dan bertobat? Tidak! Walau
banyak mujizat yang Yesus tampilkan disaksikan oleh orang Farisi dan ahli
Taurat, berapa banyak yang percaya padaNya?
Tidak banyak ! Bahkan pada Yoh 6 Yesus memberi makan 2 roti dan 5 ikan kepada lebih
dari 5000 orang. Mereka berbondong-bondong ikut Yesus dan Yesus berkata, “Kalian
mengikut Aku karena kalian melihat mujizat. Kalian makan roti sampai kenyang.
Bekerjalah bukan untuk soal makanan tetapi percayalah kepadaKu , roti hidup yang
menghidupkan.” Yoh 6 ayat terakhir : begitu banyak murid yang meninggalkannya
mulai hari itu karena meletakkan imannya di atas mujizat. Kita tidak anti
mujizat. Kita percaya mujizat. Tuhan sanggup bekerja di alam natural. Mujizat
adalah Allah berintervensi di tengah-tengah alam natural. Air yang pahit diubah
menjadi manis. Ia adalah Allah yang super
natural. Iman kita tidak diletakkan di atas mujizat tetapi diatas fondasi
Yesus Kristus.
-
Tetaplah percaya
bahwa Allah sanggup menolong anda. Kalau Dia telah mengubah air pahit jadi
manis; air biasa menjadi anggur (Yoh. 2:1-10), Dia juga sanggup menolong kita.
Mari letakkan iman kita bukan di atas sesuatu yang rapuh tetapi di atas gunung
batu karang yang teguh yaitu Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamat kita. Tetap
percaya apapun pergumulan dan kesulitan. Saat mengalami goncangan ekonomi, keamanan,
politik, sakit-penyakit, mari fokuskan iman pada Yesus Kristus. Iman adalah
dasar segala sesuatu yang kita harapkan. Kalau kita harapkan sembuh, kita
percaya Tuhan sanggup menyembuhkan. Kita berharap usaha kita diberkati Tuhan,
apa dasarnya? Kita percaya, Dialah Allah sumber segala berkat. Burung di udara Dia
pelihara, bunga di ladang Dia dandani. Saya biji mataNya. Kalau demi saya,
seorang manusia berdosa, Dia korbankan diriNya dan darahNya Dia tumpahkan di
kayu salib, masa untuk kehidupan, makanan dan minuman Ia tidak sanggup berikan?
Apa yang saya harapkan? Ada yang berkata,”Saya harapkan punya teman hidup tahun
depan”. Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan. Percayakan kepada Tuhan. Apa
pengharapan kita? Tidak baik manusia seorang diri (Kej 2:18) Tuhan akan
menyediakan yang terbaik sesuai dengan waktuNya Tuhan. Iman adalah dasar dari
segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita
lihat. Kita belum pernah lihat sorga. Kalau sudah pernah pergi dan melihat
sorga, kita tidak mau lagi kembali ke bumi. Mengapa saya percaya walau belum
pernah lihat? Karena ada buktinya : Tuhan yang punya sorga turun ke dunia dalam
diri Yesus. Yoh 3:13 tidak ada seorang pun turun dari sorga kecuali Yesus, anak
Allah yang turun dari sorga ke bumi. Ia memperkenalkan sorga kepada saya dan
saya percaya kepadaNya karena Ia tidak pernah berdusta. Sekali berkata “ya”
tetap “ya”. Ia komitmen dan konsisten dengan perkataanNya maka saya percaya. Ini
adalah fakta iman. Iman kita berfokus pada pribadi Allah yang baik , tidak
pernah bohong, konsisten, setia dan mengasihi kita dan ingin menolong kita.
2.
Apa pun situasi
dan konsinya, tetap berdoa setiap saat.
Di tengah kondisi umat Israel bersungut-sungut kepada
Tuhan, Musa tetap percaya dan berdoa kepada Tuhan. Apa yang membedakan Musa dan
umat Israel padahal sama-sama menyaksikan karya agung dan mujizat Tuhan? Yang
lain bersungut-sungut kepada Tuhan tetapi Musa tampil beda. Karena Musa punya
iman. Iman Musa mendorong dia percaya dan berdoa. Dan itu sudah dialaminya
melalui sebuah proses perjalanan hidup. Musa memiliki kerohanian yang jatuh
bangun. Ketika dikejar oleh tentara Firaun di pinggir Laut Merah, Musa berdoa lalu
Tuhan katakan, “Pakai tongkatmu! Angkat tongkatmu!” Musa praktekkan Firman Tuhan.
Maka pada saat yang sama, Tuhan menyatakan mujizatNya. Sama-sama melihat dan
mengalaminya tetapi bedanya Musa memiliki iman yang dinyatakan melalui doa. Musa
berseru-seru kepada Tuhan dan Tuhan menunjukkan kepadanya sepotong kayu dan Musa
melemparkan kayu itu ke dalam air, lalu air itu menjadi manis” (ay. 25). Ketika
kita menghadapi pergumulan, ingatlah bahwa kita punya Allah yang lebih besar
dari pergumulan kita. Ialah sumber kekuatan dan solusi kita untuk mengatasi
masalah kita. Matius 11:28 Yesus berkata, “Mari kepadaKu engkau yang letih lesu
dan berbedan berat.” Penyebab letih lesu dan beban berat bisa karena pekerjaan,
kehidupan atau sakit penyakit. Tuhan Yesus Kristus berkata,”Siapa yang meminta dia
diberi, Siapa yang mencari mendapat, siapa yang mempercayai, maka semua
diberikan.” Mat 7:7-10 . Itu adalah sebuah jaminan bahwa Tuhan mau kita datang
kepadaNya. Ia mau dan bersedia menolong kita karena Dia adalah Tuhan di atas
segala tuhan dan Raja di atas segala raja. Ketika menghadapi pergumulan, kita
datang kepada Tuhan dan kita doakan kesulitan yang dihadapi. Percayalah Tuhan
akan menolong kita. Doa adalah sumber kekuatan dan solusi mengatasi masalah hidup
Sebuah kesaksian dari Perang Dunia ke 2. Ada seorang
tentara Amerika yang terpisah dari unitnya di sebuah pulau di Pasifik. Karena
pertempuran sangat gencar penuh asap dan tembakan, dia terpisah dari
rekan-rekannya. Sementara dia sendirian di dalam hutan, dia mendengar tentara
musuh mulai mendekati tempat persembunyiannya. Berusaha untuk bersembunyi, dia
mulai naik ke sebuah bukit dan menemukan beberapa gua di sana. Secara cepat dia
merangkak masuk ke dalam salah satu gua. Dia merasa aman untuk sementara, namun
dia menyadari jika tentara musuh melihatnya merayap ke atas bukit, mereka pasti
akan segera memeriksa semua gua dan membunuhnya. Dalam gua itu, dia mulai
berdoa kepada Tuhan,” Tuhan, jika ini kehendak-Mu, tolong lindungi aku. Apapun
yang terjadi, aku tetap mencintai-Mu dan mempercayai-Mu. Amin.” Setelah berdoa, dia bertiarap dan mulai
mendengar tentara musuh mulai mendekatinya. Dia mulai berpikir,”Baiklah, aku
kira Tuhan tidak akan menolongku dari situasi ini.” Kemudian dia melihat seekor
laba-laba mulai membangun jaring di depan gua persembunyiannya. Sementara dia
mengawasi dan mendengar tentara musuh yang sedang mencarinya, lala-laba itu
terus membentangkan benang-benang jaring di pintu masuk gua. Dia terkejut dan berpikir,” Yang aku butuhkan
sekarang adalah sebuah tembok pertahanan, mengapa Tuhan malah memberi sebuah
jaring laba-laba. Pasti Tuhan sedang bercanda.”Dari kegelapan gua, dia melihat
musuh mulai mendekat dan memeriksa setiap gua. Dia bersiap-siap untuk melakukan
perlawanan terakhirnya, namun ada yang membuatnya heran karena tentara musuh
hanya melihat sekilas ke arah gua persembunyiannya setelah itu mereka pergi
begitu saja. Tiba-tiba dia menyadari bahwa ternyata jaring laba-laba yang ada
di pintu gua telah membuat gua itu terlihat seperti belum ada seseorang yang
memasukinya. Karena kejadian itu, dia berdoa dan minta ampun kepada Tuhan
karena sudah meragukan pertolongan Tuhan.” Tuhan, ampunilah aku. Aku lupa bahwa
di dalam Engkau, jaring laba-laba menjadi lebih kuat dari dinding beton.”
Ketika menghadapi situasi yang sulit, sesungguhnya Tuhan
bekerja dengan cara yang luar biasa. Bersama manusia mustahil tetapi bersama
Allah tidak ada yang mustahil. Ketika berdoa, mungkin jawaban Tuhan bagi kita tidak
masuk akal. Minta perlindungan , tetapi dikrim laba-laba kecil. Tapi justru
lewat laba-laba kecil yang membuat jaring di depan goa, itu cara Tuhan melindungi
prajurit itu dari kematian. Apapun kesulitan kita, jangan lupa berdoa. Tuhan
akan pimpin dan bukakan jalan. Ketika saya sakit dan rencana untuk berobat dan operasi
di Jakarta. Tapi ada second opini untuk operasi di luar negeri. Saya tidak
bayangkan kalau operasi di Jakarta. Waktu ditemukan sakit kanker, dokter
sarankan untuk cepat-cepat dioperasi di RS Dharmais. Tetapi
di luar negeri, kebalikannya. Tidak boleh cepat-cepat diganggu tetapi harus
dilokalisir dulu melalui kemo dan radiasi. Setelah akar-akar kanker
dilokalisir, dikecilkan maka saat tinggal sedikit baru dibuang. Metode berbeda.
Saya percaya Tuhan campur tangan sehingga ada solusi yang baik untuk saya.
3.
Tetap taat pada
Allah setiap saat.
Ayat 26 “Jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan suara
Tuhan Allahmu dan melakukan apa yang benar dimataNya….”. Maka Tuhan tidak akan
menimpakan sakit-penyakit manapun , 10 tulah yang ditimpakan kepada orang-orang
Mesir. Ini adalah janji bersyarat. Jika kamu taat dan dengar Firman Tuhan ,
maka Tuhan akan mengerjakan hasilnya. Dia tidak akan menimpakan sakit-penyakit
karena Dialah Yehova Rapha. Janji ini menunjukkan bahwa Allah lebih ingin
menyembuhkan umatNya daripada menimpakan penyakit dan kesusahan atas hidup kita
(Mzm. 103:3). Syarat kesembuhan: Hidup
TAAT. Ia adalah Allah Bapa yang
baik yang tidak mau menimpakan penyakit kepada
kita. Justru Ia ingin menyembuhkan kita. Maka kita jangan pernah berprasangka
buruk kepada Tuhan ketika ditimpa masalah dan diijinkan mengalami ujian iman
(sakit-penyakit, kegagalan, kesulitan ekonomi apapun) maka tetap percaya. Faith adan prayer both are invisible but
they make impossible things possible. Iman dan doa keduanya tidak
kelihatan. Tetapi iman dan doa bisa membuat hal-hal yang tidak mungkin menjadi
mungkin. Kita harus memiliki iman dan kita harus berdoa. Iman tidak cukup kalau
tanpa perbuatan. Perbuatannya adalah kalau kita berdoa. Ini bagian kita.
Apakah saudara sudah
MENGENAL Allah? Apa buktinya bahwa
saudara mengenal Dia dengan benar?
Sudah berapa lama
kita menjadi Kristen? Apakah kita sudah mengenalNya? Apakah cukup tiap minggu kita
ke gereja, memuji Tuhan dan berdoa? Apakah cukup kita di rumah ikut berdoa dan
pelayanan? Pengenalan kita kepada Tuhan , bukan hal-hal itu yang menjadi faktor
penentu.
Hosea 4:6, “UmatKu binasa karena tidak mengenal Allah,
karena engkaulah yg menolak pengenalan itu, maka Aku menolak engkau menjadi
imamKu dan karena engkau melupakan pengajaran AllahMu, maka Aku juga akan
melupakan anak-anakmu”.
Jehovah Rapha dan
Implikasi Praktis
-
Mari kita hidup selalu
berorientasi pada kehendak Allah, hidup memuliakan Tuhan (1 Kor 10:31)
-
Hidup takut dan
hormat kepada Allah di dalam kebenaran & kekudusan (Mat. 10:28).
-
Percaya dan
libatkan Allah ketika membuat rencana (Yak. 4:13-17).
-
Selalu
bersyukur kepadaNya (1Tes. 5:18).
-
Memberi
kita kekuatan dan penghiburan. You’re
never alone, God is always be with you (Mat. 28:20). Kita tidak pernah
sendirian. Dia selalu menyertai kita.
-
Selalu berpikir
dan bertindak seperti yang Tuhan mau, bukan seperti yang kita mau. Tuhan mau
menguji umatNya di padang gurun, tetapi di sisi lain umatNya tidak mau. Mereka
marah kepada Tuhan. Itu sebabnya kita butuh ketaatan kepada Tuhan.
-
Selalu percaya
dan sandar kepada Tuhan.
Yehova Rapha adalah
Allah Maha Tahu, Maha Kuasa, dan Maha Hadir setiap waktu dan tempat di manapun kita
berada.
1.
Karena itu,
apapun kesulitan yang dihadapi (sakit, krisis keuangan, kekecewaan, kesepian),
tetap kuat tetap percaya dan andalkan Tuhan.
2. Hidup selalu dalam ketaatan. Jangaan
berbuat dosa lagi karena Allah Hakim yang adil selalu melihat apa yang kita lakukan.
Penutup
Kiranya
firman menolong kita untuk sungguh-sungguh menyerahkan seluruh pergumulan hidup
kita kepada Tuhan. Kita bisa mengalami Yehova Rapha melalui 3 T (tetap percaya,
tetap berdoa dan tetap taat apa pun situasi yang dihadapi). Maka Tuhan Yehova
Rapha, Allah Immanuel menyertai kita di mana pun kita berada dan kapanpun Dia
siap menolong. Saya mengalami pertolongan itu dan saudara juga bisa
mengalaminya.
No comments:
Post a Comment