Pdt. Hery Kwok
Lukas 24:13-18, 25-32
13 Pada hari itu juga dua orang dari murid-murid
Yesus pergi ke sebuah kampung bernama Emaus, yang terletak kira-kira tujuh mil
jauhnya dari Yerusalem,
14 dan mereka bercakap-cakap tentang segala
sesuatu yang telah terjadi.
15 Ketika mereka sedang bercakap-cakap dan
bertukar pikiran, datanglah Yesus sendiri mendekati mereka, lalu berjalan
bersama-sama dengan mereka.
16 Tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata
mereka, sehingga mereka tidak dapat mengenal Dia.
17 Yesus berkata kepada mereka: "Apakah
yang kamu percakapkan sementara kamu berjalan?" Maka berhentilah mereka
dengan muka muram.
18 Seorang dari mereka, namanya Kleopas,
menjawab-Nya: "Adakah Engkau satu-satunya orang asing di Yerusalem, yang
tidak tahu apa yang terjadi di situ pada hari-hari belakangan ini?"
25 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Hai kamu
orang bodoh, betapa lambannya hatimu, sehingga kamu tidak percaya segala
sesuatu, yang telah dikatakan para nabi!
26 Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu
untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya?"
27 Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang
tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan
segala kitab nabi-nabi.
28 Mereka mendekati kampung yang mereka tuju,
lalu Ia berbuat seolah-olah hendak meneruskan perjalanan-Nya.
29 Tetapi mereka sangat mendesak-Nya, katanya:
"Tinggallah bersama-sama dengan kami, sebab hari telah menjelang malam dan
matahari hampir terbenam." Lalu masuklah Ia untuk tinggal bersama-sama
dengan mereka.
30 Waktu Ia duduk makan dengan mereka, Ia
mengambil roti, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkannya dan memberikannya
kepada mereka.
31 Ketika itu terbukalah mata mereka dan
merekapun mengenal Dia, tetapi Ia lenyap dari tengah-tengah mereka.
32 Kata mereka seorang kepada yang lain:
"Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di
tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?"
Pendahuluan
Kita telah melalui 2 ibadah
raya yakni Jumat Agung dan Paskah. Tema Jumat Agung “Di SalibMu Ku-Bertelut”
(menyembah kepada Allah). Tujuannya agar seluruh hidup kita (apa yang kita
buat, apa yang kita pikirkan dan rasakan) untuk memuliakan Tuhan (berfokus
untuk Tuhan). Faktanya : manusia yang berdosa hanya hidup untuk DIRI SENDIRI. Untuk
setiap kegiatan yang selalu dilihat adalah dirinya sendiri. Contoh : saat
melihat foto, bila tidak ada “saya” maka saya tidak mau melihat. Saat makan bersama,
saya ingin mengambil makanannya duluan (jarang ada yang mempersilahkan orang
lain lebih dahulu). Orientasinya selalu diri saya. Juga di jalan raya, saat
macet banyak mobil pribadi yang masuk ke jalur busway. Karya Kristus di
Salib, membuat hidup kita untuk Tuhan. Cara hidup kita meneladani / mengikuti
contoh hidup TUHAN YESUS yang RENDAH HATI. Fil
2:5-10 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang
terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang
walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai
milik yang harus dipertahankan,
melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa
seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan
taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Rendah hati : taat
& setia melakukan apa yang Firman Tuhan ajarkan (dalam ibadah, doa,
pengampunan, pergumulan dan lain-lain). Orang yang tinggi hati, tidak pernah
beribadah dengan baik. Buatnya bila tidak beribadah ,tidak ada dampaknya. Orang
yang rendah hati bersedia diajar beribadah karena ia layak disembah karena Ia
Pendipta saya, bersedia diajar berdoa seperti Tuhan Yesus berkata kepada Petrus (tidak
sanggupkah kamu berjaga-jaga barang 1 jam),Yesus tidak minta berdoa 24 jam
sedangkan bagi orang yang tinggi hati tidak melihat efek berdoa. Bagi dia yang
penting bekerja mati-matian. Orang yang tinggi hati sulit mengampuni bila ada
yang menjengkelkannya. Bahkan ada hamba
Tuhan , majelis dan aktifis yang tidak mau mengampuni. Sedangkan untuk tema khotbah
di Paskah “Stand Up For Jesus” (berdiri, hidup untuk Kristus). Tujuan : jemaat
mengalami KUASA KEBANGKITAN KRISTUS sehingga hidupnya melayani Tuhan. Harga manusia yang sudah ditebus Kristus
sedemikian mahal sehingga harganya luar biasa dan jauh melampaui harga barang-barang
mewah yang ada di dunia (seperti mobil dan perhiasan mewah). Dengan keberhargaan
kita , kita melayani dan hidup bagi Kristus. Karena tidak ada barang berharga
yang bisa mengimbangi harga kita. Karya Kristus: Dia Bangkit sehingga kematian
dikalahkan (apa yg menjadi ketakutan kita sudah dikalahkan). Cara hidup kita :
memahami betapa berharganya hidup yang sudah ditebus sehingga sekarang hidup
kita untuk melayani Tuhan.
Perjumpaan di Emaus
Lukas 24:15 Ketika mereka sedang bercakap-cakap dan bertukar pikiran, datanglah
Yesus sendiri mendekati mereka, lalu berjalan bersama-sama dengan mereka. Kehadiran
Kristus di antara 2 muridNya dan berjalan bersama-sama dengan mereka merupakan bentuk
keterangan bahwa Yesus ada di antara mereka. Ayat 16, Tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga
mereka tidak dapat mengenal Dia. Saat Yesus mendekati murid-muridNya, apa
yang membuat mereka tidak mengenal Yesus? Ini aneh. Kalau saya berjumpa
seseorang beberapa kali, waktu berjumpa lagi saya ingat sedikitnya wajahnya
walau mungkin saya tidak ingat namanya. Seperti saat reuni, walau tidak ingat
nama tapi tetap masih bisa mengingat. Memori yang Tuhan berikan bagus. Tetapi
mengapa mereka tidak mengenal Yesus? Murid-muridNya tidak tahu yang berjalan bersama
mereka adalah Yesus. Ada yang menghalanagi mata mereka.
Apa yang menghalangi mata
murid-murid Yesus dalam mengenal Yesus?
1. Cara pandang / menilai
(perspektif) yang keliru sehingga tidak percaya
Ada penafsir yang
mengatakan bahwa yang menghalangi mata mereka adalah kesedihan mereka.Dia yang diharapkan
untuk membebaskan Israel yang secara politik dijajah Romawi tetapi Dia mati. Tuhan
Yesus dicambuk, disalib dan akhirnya mati. Selain ada kekecewaan, mereka merasa
sedih dan mukanya muram. Muka orang muram ketahuan karena seperti pepaya
lonjong. Tetapi bukan itu yang menjadi jawabannya. Yang menghalangi mata mereka
bukan sekdar kesedihan. Waktu papa saya meninggal, saya menangis. Namun walau
menangis, saya mengenali pelayat yang datang. Lukas 24:25 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Hai kamu orang bodoh, betapa
lambannya hatimu, sehingga kamu tidak percaya segala sesuatu, yang telah
dikatakan para nabi!. Ini yang membuat mereka tidak mengenal Yesus.
Peristiwa bangkit sangat sulit
masuk di kepala. Hukum alamnya, setelah orang mati tidak ada lagi dalam arti fisiknya
tidak bisa bergerak. Rohnya kembali kepada Allah. Para muridNya hanya tahu
Yesus mati. Jadi ini sesuatu yang penting, kepercayaan Ini bisa terjadi dalam
diri kita. Kalau tidak percaya, maka tidak akan mengalami kebangkitan karena
menutup diri terhadap kebenaran.. Waktu tidak percaya pada ayat 25 Yesus
menyebut mereka orang bodoh. Bodoh tidak sama dengan orang yang tidak
berpendidikan. Dari kecil, anak-anak sudah masuk sekolah. Saya dan hamba Tuhan lainnya
dididik setelah dewasa. Bodoh yang dimaksud kitab suci, adalah bicara tentang
perspetif. Cara memandang apa yang dinilai? Ayat 18 Seorang dari mereka, namanya Kleopas, menjawab-Nya: "Adakah Engkau
satu-satunya orang asing di Yerusalem, yang tidak tahu apa yang terjadi di situ
pada hari-hari belakangan ini?". Yesus dipandang mereka sebagai orang
asing. Kepercayaan mereka mengklaim bahwa Yesus orang asing. Jadi sesuatu yang
sangat mengerikan adalah waktu manusia tidak
menaruh waktu pada firman Allah. Jadi kita menilai Yesus dari cara menilai yg
salah Maka TIDAK PERCAYA KEPADA FIRMAN TUHAN. Kita seringkali gagal. Saat doa
tidak dijawab, maka kita seringkali curiga. Kalau tidak diberkati padahal
mengikuti firman Tuhan, maka tidak berani katakan kebenaran firman Tuhan
sungguh nyata. Karena berdasarkan perspektif saya. Yang menghalangi mereka
adalah cara melihat berdasarkan apa yang kita pikirkan. Saya pikir Dia sudah
mati dan sudah dikubur tidak mungkin bangkit lagi. Waktu Lazarus mati, Marta
mengatakan , “Guru dia sudah empat hari sehingga bau busuk.” Memang benar kalau
sudah 4 hari dikubur, maka jasadnya akan menjadi busuk. Secara logika dengan kebenaran
firman Tuhan tabrakan. “Kamu akan melihat kemuliaan Yesus kalau percaya,”kata
Yesus. Mereka tidak percaya kepada
Allah. Apa yang dilakukan 2 murid di Emaus adalah gambaran orang Kristen dalam
perjalanan hidup orang Kristen. Mungkin kita membaca kitab suci, tetapi apakah benar
Kitab Suci tertanam dalam pikiran dan kita berubah?. Seharusnya hal ini ada
dalam renungan dan pikiran kita. Ini yang menyebabkan Lukas mencatatnya. Tujuan
Yesus menjumpai murid-muridNya itu, Dia ingin murid-muridNya mempunyai
pengenalan akan Tuhan. Pengenalan akan Tuhan adalah pengetahuan dan pengalaman bersama dengan Tuhan.
Dia ingin 2 orang murid-muridNya mempunyai pengenalan akan diriNya di mana
kuasa kebangkitan Yesus ada dalam diri mereka melalui firman Tuhan. Yesus
mengatakan mereka bodoh karena kitab suci mengatakan bahwa Kristus harus mati.
Kitab Musa mencatatnya begitu. Di kitab suci mereka ada itu (Mesis harus mati).
Jadi seharusnya mereka percaya baru mengalami kekuatan firman Allah.
Beberapa hari lalu, saya
ngobrol dengan orang di kantor . Sebelum kerja diadakan ibadah. Setelah itu
saya bercakap-cakap dengan dia. Dia bercerita satu hal. Dia berkata, “Dulu saya
bergumul, karena waktu menikah dengan istri, saya mendapat anak yang
berikutnya, istri saya hamil lagi di usia 40 tahunan dan kehamilannya
bermasalah dan beresiko. Jadi dia bergumul
untuk menggugurkan. Dokter memberi rekomendasi untuk menggugurkannya.
Waktu ia harus mengikuti saran itu, hatinya gelisah. Menjelang waktunya, hatinya
tidak sejahtera. Lalu ia berdoa dan meminta Tuhan memberi konfirmasi supaya ia
bisa punya kekuatan. Lalu ia membuka Kitab Amos yang mengatakan, “Masakan orang
tua membuang anaknya?” Waktu ia melihat ayat itu, ia merasa Tuhan sedang menegur
, menampar dan mengingatkan dia. Kalau Tuhan memberikan anak, pasti Tuhan punya
maksud. Jadi ia bilang ke istrinya untuk membatalkan rencana untuk
menggugurkannya. Keputusan inipun di sampaikan ke dokter. Ternyata hari ini
anaknya sudah besar, sudah bekerja dan tidak ada masalah apa-apa. Firman Tuhan
berbicara dan ia yakin, pegang dan lakukan. Ini yang Tuhan Yesus mau kepada kedua
orang murid di Emaus. Agar mereka mengalami kuasa dari Allah sendiri yang sudah
bangkit. Di sanalah kebenaran firman Tuhan yang membuat kita melihat waktu kita
membaca firman Tuhan, kita percaya pada firman Tuhan dan Tuhan Yesus . Kalau
bilang percaya Tuhan Yesus tapi tidak melakukan firman Tuhan, berarti belum
percaya padaNya. Hanya mulut yang katakan tetapi hati tidak takuk kepada firman
Tuhan. Waktu firman Allah berbicara demikian, itulah Yesus sedang berbicara
demikian. Lukas ingin memberi catatan sederhana, waktu engkau kenal Yesus maka
engkau akan kenal melalui firmanNya. Waktu firmanNya ada di dalam hatimu, maka
Yesus ada di dalam hatimu. Dengan kata lain Firman Tuhan sangat penting,
sehingga tidak bosan visi kita. Pengajaran yang kokoh ada dalam diri tiap orang
dan tiap keluarga. Setiap keluarga sangat mendalami dan menghidupi firman
Allah.
2. Pengenalan akan Tuhan dalam
gereja mula-mula (pengetahuan dan pengalaman ) melalui : Ekaristi / perjamuan
Kuus. Lukas memberi catatan penting, ekaristi adalah alat atau sarana yang
Tuhan pakai untuk mengingatkan Tuhan Yesus hadir dalam hidup orang percaya.
Sehingga tiap awal bulan kita mengadakan perjamuan kudus. Jadi tidak main-main,
Allah hadir , ada dan bersama-sama. Lukas memberi catatan bahwa Allah memakai
alat perjamuan kudus (ekaristi) untuk menyatakan kehadiranNya dalam ibadah yang
Tuhan perintahkan. Sehingga jangan main-main, kalau mau ambil perjamuan kudus
tetapi masih hidup dalam perjudian, tukang tipu, omong gosip jangan ambil
karena menghinakan tubuh Kristus. Karena Dia ada dan kita hormati. Kalau kita
sadar dan mau berubah, di situlah kita diberikan undangan yang luar biasa.
Penutup
Alkitab memberikan contoh orang yang hidupnya baik.
1. Zakheus yang adalah pemunugut
cukai alias pemeras seperti tukang pajak
yang mintanya lebih (Lukas 19). Karena dia sendiri harus setor kepada Kaisar.
Waktu setor ke pejabat Romawi dia harus beri uang sehingga harus ambil lebih . Kalau
mau menjadi kepala cukai juga harus menyogok. Suap dari zaman dulu sudah ada
dan tidak bisa berhenti. Zakheus waktu mendengar Tuhan mau melewati jalan itu,
dia lari mendahului karena ia pendek. Inilah spirit orang yang mau mengenal
Allah, antusiasnya hebat sekali. Itu kemudian dinyatakan dalam diri Rasul Pausul
sewaktu menulis surat ke jemaat Korintus, “Aku bekerja luar biasa sampai
melebihi orang-orang, tetapi bukan aku melainkan kasih karunia Allah.” Itu orang-orang yang punya perjumpaan hidup
dengan Kristus secara baik. Semangatnya
tidak pernah hilang. Kalau spirit dan pelayanan lemah dan merasa bosan, coba pikirkan
hubungan kita dengan Allah. Orang yang berjumpa Kristus semangatnya hebat
sekali. Rasul Paulus tidak pernah merasa lelah (mau cuti dulu). Waktu merasa
ada tantangan di Makedonia, dia terus berdoa dan Tuhan memberi jalan kepadanya.
Ia tidak pernah berhenti. Ia memiliki kepentingan pribadi tetapi tidak pernah
mengungguli pelayanan kepada Tuhan.
2. Perempuan Siro Fenisia (Matius
15:21-28). Ia berkata kepada Tuhan waktu anaknya sembuh dari kerasukan setan.
Siri Fenisia dulu dianggap kafir. Ia dikatakn, tidak pantas roti yang
seharusnya diberikan ke anak-anak tetapi diberikan kepada anjing. Bukan berarti
kasar, tetapi Yesus hendak memberikan pelajaran yang hebat. Perempuan itu
berkata, Benar. Aku memang anjing. Tetapi anjng dapat remah-remah dari apa yang
dimakan anak-anak. Aku ambil itu saja mau. Aku tidak akan memalingkan muka.
Kalau tadi bicara spiritnya, ini bicara perjuangan spiritnya. Ia tidak pernah
putus asa walau sepertinya ia ditolak Allah. Kalau kita doanya sepertinya tidak
dijawab menjadi lemas. Saat dagangan sepi kita menjadi kendor. Ini membuat kita
menjadi seperti murid di Emaus di mana Tuhan harus datang menjumpai karena
tidak percaya.
3. Perempuan yang mengalami pendarahan
yang sudah lama (Matius 9:20-22, Markus 5:25-34, atau Lukas 8:43-48). Ia
harapkan waktu Yesus melewati dia, asal aku pegang jubah / bajunya aku akan
mengalami kesembuhan. Spriitnya punya keyakinan yang kokoh. Yang jadi spiritnya
antusias, di sini spiritnya punya kepastian pada Allah. Aku sembuh asal pegang
jubah Yesus. Keyakinan itu membuat Tuhan menghargai perempuan ini. Keyakinan
ini jarang. Waktu banyak duit yakinya kuat, kalau tidak ada duit, jadi lemas.
Makanya Yesus harus menjumpai 2 murid di Emaus yang tidak percaya, Allah harus
mengembalikan agar mereka kemudian menjadi orang-orang yang berkiprah dalam
gereja mula-mula. Allah juga ingin kita seperti itu.
No comments:
Post a Comment