Keraguan yang Diubahkan Menjadi
Pengagungan
(Refleksi tentang Tomas)
Ev. Susana Heng
Yoh 20:24-29
Tetapi Tomas, seorang dari kedua belas
murid itu, yang disebut Didimus, tidak ada bersama-sama mereka, ketika Yesus
datang ke situ.
25
Maka kata murid-murid yang lain itu kepadanya: "Kami telah melihat
Tuhan!" Tetapi Tomas berkata kepada mereka: "Sebelum aku melihat
bekas paku pada tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas
paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak
akan percaya."
26
Delapan hari kemudian murid-murid Yesus berada kembali dalam rumah itu
dan Tomas bersama-sama dengan mereka. Sementara pintu-pintu terkunci, Yesus
datang dan Ia berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera
bagi kamu!"
27 Kemudian Ia berkata kepada Tomas:
"Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan
cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan
percayalah."
28
Tomas menjawab Dia: "Ya Tuhanku dan Allahku!"
29
Kata Yesus kepadanya: "Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau
percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya."
Pendahuluan
Ada seseorang pernah berkata,”Kadang
kalau menonton dan membaca suatu berita atau iklan , kita dengan mudah percaya.”
Berapa banyak orang yang menonton iklan mie goreng dan saat pergi ke mal untuk
berbelanja tanpa sadar memilih mie tersebut tanpa memeriksanya terlebih dahulu.
Demikian juga di WhatsApp, BlackBerry, Line
kita sering mendapat berbagai berita yang setelah dibaca lalu di-copy-paste dan diteruskan tanpa
memeriksanya betul atau tidak. Seringkali kita melihat ada orang yang meminum
air lemon yang telah direndam air hangat dan membawanya dalam botol air tanpa
memeriksanya kebenarannya khasiatnya. Ada juga yang mengatakan khasiat jahe
merah sangat baik sehingga mengkonsumsinya setiap hari tanpa memeriksanya lagi.
Begitu banyak hal yang telah didengar dan dipercaya, namun saat mendengar
berita bahwa Tuhan Yesus bangkit 2.000 tahun yang lalu, berapa banyak orang yang
percaya?
Refleksi tentang Tomas
Ada banyak hal dan berita lain yang belum pasti beritanya dan dipercaya,
namun terhadap kebenaran firman Tuhan banyak orang yang tidak percaya. Bahkan
di Alkitab dicatat Tomas ,yang mendengar
perkataan murid Tuhan Yesus yang lain bahwa Yesus sudah bangkit, berkata, "Sebelum aku melihat bekas paku pada
tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan
mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan
percaya." (Mat 20:25b). Mengapa? Bukankah Tomas dipilih oleh Tuhan Yesus
sendiri (Mat 4)? Bukankah Tomas selama 3 tahun lebih bersamaNya dan melihat
banyak mujizat yang Tuhan Yesus lakukan. Dia pernah melihat Tuhan Yesus
menyembuhkan orang buta, membuat orang lumpuh berjalan dan menolong banyak
orang. Bukankah Tomas pasti ikut makan saat Yesus memultiplikasi 5 roti dan 2
ikan, tetapi mengapa ia tidak percaya? Sewaktu Lazarus dibangkitkan dan melangkah
keluar kuburan, Tomas pasti ada di sana dan melihatnya? Lalu kalau Tuhan Yesus
bisa membangkitkan Lazarus, apa anehnya kalau Tuhan Yesus bisa bangkit? Kenapa
ia meragukan hal itu? Tomas tidak seperti Petrus yang secara spontan mengatakan
sesuatu. Alkitab mencatat bagian dia tidak percaya, dan saya coba mengerti akan
Tomas. Sewaktu saya mulai belajar mengerti, saya coba membayangkan sejak malam
terakhir Yesus makan bersama murid-muridNya. Dikatakan 12 murid ada saat itu
berarti Tomas juga termasuk. Lalu Tuhan Yesus berdoa bersama 3 muridNya lalu
ditangkap. Siangnya Tuhan Yesus disalib. Jadi belum sampai 24 jam, sejak Tuhan Yesus
membasuh kakinya dan tiba-tiba Yesus sudah mati! Ini mungkin menggoncangkan
imannya. Dan Tuhan Yesus berkata bahwa waktu Ia disalib, murid-muridNya akan
tercerai berai dan tergoncang imannya. Bayangkan bila kita kita berada pada
posisi Tomas yang selama ini sering melihat perbuatan mujzat yang begitu luar
biasa. Tuhan Yesus begitu hebat dan Tomas sangat memujaNya. Tuhan Yesus begitu
baik kepada setiap orang dan menolong banyak orang, pernahkah Tomas berpikir
Yesus akan ditangkap dan disalibkan di antara 2 orang penjahat? Apakah Tomas pernah
berpikir bahwa tiba-tiba Yesus ditangkap, disalibkan tanpa rdaya dan mati? Pernahkah
Tomas bisa memahami hal itu? Saat berada dalam kondisi seperti itu, mungkin
saya juga begitu terkoyakkan dan sedih. Mengapa orang yang begitu baik
disalibkan? Dan terlebih mengejutkan lagi ternyata Ia mati! Suatu goncangan
iman bagi Tomas, bahwa Tuhan yang disembah dan luar biasa, sungguh-sungguh mati.
Bukankah setelah kita mengikut Tuhan Yesus, betapa sering kenyataannya berbeda
180 derajat dengan harapan kita.
Saya pernah mendengar ada orang
yang mengikut Tuhan. Waktu ia ke gereja dikatakan,”Tuhan sangat baik. Berdoalah
kepada Tuhan ‘Saya mau mobil’ maka kamu
akan naik mobil.” Benar ternyata ia naik ‘mobil’ yakni bus besar karena motornya
pun sudah dijual. Sehingga ia berkata, “Di mana Tuhan yang kamu katakan itu?”
Setelah mengikut Tuhan kondisinya lebih buruk dari sebelumnya. Akhirnya ia
meninggalkan imannya, karena hanya percaya bahwa Tuhan adalah pemberi berkat.
Sewaktu Tuhan tidak melakukan sesuai dengan harapan, ia kecewa dan meninggalkan
imannya. Tetapi ada seorang yagn saya kenal sangat dekat. Ia dahulu yang
mengajak saya ke gereja pertama kali. Waktu itu ia hidup dalam keadaan baik. Usaha suaminya
sangat berhasil. Saat saya pergi dengannya, ia sudah membawa mobil Mercedez Benz
yang besar. Tiba-tiba usaha suaminya bangkrut. Tokonya ditutup dan
barang-barang di tokonya diambil sehingga kosong. Kemudian ia harus menjual
rumah tempat tinggalnya untuk membayar utang ke bank dan membeli rumah yang
lebih kecil. Ternyata setelah itu masih ada orang yang mencari dia untuk menagih
utangnya. Kemudian ia tidak punya rumah dan tinggal di rumah saudaranya. Karena
tidak punya penghasilan, ia pun kerja dengan saudaranya. Karena harus bekerja,
ia kurang memperhatikan anak-anaknya. Yang penting baginya adalah membayar uang
sekolah dan anaknya bisa bersekolah. Ternyata anaknya sering bolos sekolah.
Bukan itu saja, anak suka kumpul dengan teman-temannya yang mengkonsumsi
narkoba. Mamanya sama sekali tidak tahu sampai suatu kali anaknya berkata bahwa
ia mau bertobat. Ia menceritakan ke mamanya bahwa ia kena narkoba dan mau
direhab untuk sembuh dengan jalan detoksifikasi. Mamanya sangat terkejut mendengarnya.
Mamanya mendoakannya dan kemudian menemani anaknya ke rumah sakit untuk
detoksifikasi. Tetapi setelah selesai perawatan, ia jatuh dan kembali ke
narkoba lagi. Mamanya mencari informasi dan kemudian mendapat informasi tempat
rehab narkoba dari pendeta. Ia pun mengirim anaknya ke Kalimanatan supaya jauh
dari obat-obatan. Setelah itu anaknya benar-benar bertobat dan tidak memakai
obat lagi. Ia menikah dan punya anak di Kalimantan. Namun setelah beberapa waktu, ia berkata ke mamanya,
“Di sini sepi. Tidak ada pekerjaan” Jadi ia ke Jakarta. Tidak ada yang tahu bahwa
ia di Jakarta. Pelan-pelan ia mendapat pekerjaan. Teman-temannya yang dulu
datang mengajaknya kembali. Sekali ini ia jatuh dan tidak tertolong. Anaknya
masih berusia 1-2 tahun saat ia meninggalkan anaknya. Meninggalnya sang anak
menjadi pukulan berat bagi mamanya. Mamanya punya 3 anak, 2 perempuan 1
laki-laki. Namun mamanya tetap setia mengikut Tuhan. Apa yang diharapakan berbeda
dengan kenyataan yang dihadapi. Bahkan kemudian suaminya meninggal. Ia sampai
sekarang masih setia di gereja dan mengajar anak-anak Sekolah Minggu. Walaupun
ia mengalami suatu goncangan yang begitu besar, tetapi ia tetap percaya bahwa
Yesus adalah Tuhan. Mengapa ia bisa tetap mempercayaiNya walaupun hidupnya
berbeda dengan apa yang diharapkan?
Ayat 27 Kemudian Ia berkata kepada Tomas: "Taruhlah jarimu di sini dan
lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan
jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah.". Kalau kita
menjadi Tomas, apakah kita berani menaruh tangan kita ke lambung Tuhan Yesus?
Alkitab tidak mencatatnya dan ia berkata,” Ya Tuhanku dan Allahku”. Di sini
kita melihat suatu perbedaan dan perubahan dalam diri Tomas. Kalau tadinya ia
menganggap Tuhan Yesus rabi yang hebat dan mampu menyembuhkan dan menolong orang,
tetapi di tempat ini ia mengaku Yesus sebagai Tuhan dan Allah. Saat menghadapi
kenyataan yang berbeda dan tetap ikut Tuhan , ia percaya dan yakin kepada Tuhan.
Dia adalah Tuhannya, sehingga ia berkata “Ya Tuhanku dan Allahku” dan terjadilah
perubahan dalam hidup Tomas. Ia membuat mujizat dan Ia itulah Tuhan dan Allah.
Dia adalah Tuhan itu. Dalam sejarah gereja, kemudian Tomas menjadi misionaris
di India hingga meninggal dunia, dan ia tidak pernah menyimpang ke kiri dan ke
kanan.
Penutup
Kita telah melihat siapakah Tuhan Yesus dalam kehidupan kita. Apakah Ia
hanyalah Tuhan selama kita mengalami kesulitan dan menjadi penolong? Saat kita tidak
ada pekerjaan, kita berdoa dan mendapat pekerjaan lalu memuji Tuhan, “Dia baik”
atau waktu kita sakit dan berdoa, “Tuhan sembuhkan” dan setelah disembuhkan
kita berkata, “Saya percaya Dia”. Tetapi bila Tuhan menjawab tidak, apakah kita
tetap mengakuiNya sebagai Tuhan dan Allah? Bila “ya” maka saat itulah kita
telah sungguh-sungguh percaya. Karena sesungguhnya tangan Tuhan tidak kurang
panjang untuk menolong, tetapi kita percaya bahwa Tuhan punya jalan yang indah
dalam hidup kita. Apakah kita sungguh mengaku Yesus adalah Tuhan dan Allah seperti
yang dikatakan oleh Tomas, “Ya Tuhanku dan Allahku”? Sejak saat itu Ia mengakui
Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya. Siapakah Yesus dalam hidup kita? Apakah
Dia adalah Tuhan dan Allah kita? Kadang hidup kita tidak berjalan lancar. Kadang
kala kita mengeluarkan air mata, berdoa dan bergumul dengan tantangan dan
kesulitan hidup. Orang yang kita harapkan mengecewakan , menyakiti bahkan menusuk
kita dari belakang. Apabila hal itu terjadi, apakah kita tetap percaya pada
Tuhan? Di tengah kesulitan apakah kita mengaku Dia adalah Tuhan dan Allah?
Apakah kita sungguh yakin bahwa Yesus adalah Tuhan dan Allah dan berkata
seperti Tomas,”Ya Tuhanku dan Allahku? Ia adalah Allah yang hidup dan bangkit.
Ia sungguh ada!
No comments:
Post a Comment