Pdt. Jois Efendi
Matius 7:15-23
15
"Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan
menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.
16
Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah
anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri?
17 Demikianlah setiap pohon yang baik
menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah
yang tidak baik.
18 Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan
buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang
baik.
19
Dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang
dan dibuang ke dalam api.
20
Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka.
21 Bukan setiap orang yang berseru
kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang
melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
22
Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan,
bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan
mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
23
Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata:
Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat
kejahatan!"
Pendahuluan
Kekristenan
saat ini berkembang di sebuah lingkungan yang tidak mudah, karena jumlah
penganutnya relatif sedikit (kaum minoritas) dan adanya orang-orang yang
berusaha menekan (cukup banyak orang Kristen dianiaya, mengalami penindasan
bahkan dikucilkan dalam lingkungannya). Itu adalah kondisi luar kekristenan. Di
samping itu saat ini kekristenan juga mengalami serangan dari dalam. Banyak
hamba Tuhan yang sengaja mengajarkan hal yang keliru (menyesatkan). Mereka
mengutip ayat-ayat Alkitab dan menyitirnya untuk mencari keuntungan sendiri. Kekristenan
dan gereja saat ini sedang menghadapi ajaran-ajaran yang sepertinya benar
tetapi sebenarnya sesat. Ibarat sekarang ini banyak barang palsu seperti beras
plastik, tas KW (tidak original, palsu) dll.
Latar Belakang Masuknya Ajaran Sesat
Ketika
orang memalsukan sesuatu pasti ada motif (tujuan) tertentu dibaliknya. Yang
pertama, mereka memiliki kepentingan pribadi (ada kepentingan yang ingin mereka
tuju). Ada juga karena harganya mahal
sehingga barangnya dipalsukan agar bisa terjangkau khalayak kebanyakan. Sehingga
muncullah tas KW dan sebagainya. Banyak juga orang yang ingin tampil cantik
sehingga menjalani operasi plastik. Hidung yang pesek dimancungkan. Padahal hidung
adalah sesuatu yang baik yang Tuhan berikan kepada kita. Tetapi seringkali kita
menganggap Tuhan tidak baik, dan ingin hidung kita lebih mancung lagi. Hal-hal
seperti Ini membuat kita tidak waspada akan ajaran sesat yang kemudian masuk
dalam hidup kita. Kita menganggap ajaran sesat adalah hal yang biasa. Ajaran
sesat dianggap biasa seperti barang palsu.
Ajaran Sesat dan hamba Tuhan Palsu
Ajaran
Yesus bukanlah ajaran sesat. Siapa yang memberikan ajaran yang berbeda dengan
ajaran Tuhan Yesus bisa sesat dan menyesatkan. Kita harus berhati-hati dalam
menerima ajaran yang diberikan oleh orang yang tidak siap dan mengajarkannya secara
keliru karena kita bisa tersesat. Seperti apa yang dikatakan pada Matius 7:15
"Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan
menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas. Saat
ini sudah banyak ajaran yang menyesatkan dan palsu. Kita sulit membedakan
ajaran dan pendeta yang palsu dengan yang sejati (benar). Kalau ada orang yang
memakai jas dan dasi lalu berbicara di mimbar, ia bukanlah seorang pendeta yang
benar kalau ia tidak mengajarkan Alkitab. Jadi jangan katakan pendeta ini luar
biasa ajarannya karena penampilannya padahal ajarannya menyimpang. Domba dengan
serigala mudah dibedakan dari penampilan luarnya, tetapi pengajar sesat
biasanya tidak tampil seperti serigala. Mereka seringkali datang seperti domba
yang sepertinya tidak punya masalah. Bisa jadi mereka mengatakan, “Tuhan
memberkatimu” dan mereka bisa berlaku baik tetapi belum tentu dia adalah seorang
pengajar yang baik dan pendeta yang benar. Seperti yang dikatakan oleh Tuhan Yesus
bahwa kita harus berhati-hati karena
mereka bisa saja menarik kita dengan apa yang mereka tampilkan tetapi bukan apa
yang dimau oleh Tuhan Yesus seperti yang ditulis dalam Alkitab.
Cara Mengenali Ajaran Sesat
Matius 7:16
Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah
anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri? Maksudnya Tuhan Yesus
adalah ketika kita mau memetik buah anggur harusnya dari pohon anggur bukan
dari semak belukar. Tetapi di sini orang bisa mengeluarkan sesuatu yang “benar”
tetapi bukan berdasarkan firman Tuhan. Mat 7:17 Demikianlah setiap pohon yang baik
menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah
yang tidak baik. Yohanes 15:1-2
1 "Akulah pokok anggur yang benar
dan Bapa-Kulah pengusahanya. Setiap
ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang
berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah. Maksudnya “membersihkan
pohon anggur” adalah membersihkan kita dari pandangan dan tradisi yang salah
dalam hidup kita. Misalnya walau sudah percaya kepada Tuhan Yesus, saat
mengadakan pernikahan anak mencari-cari hari dan bulan yang “baik”. Misalnya
ada yang beranggapan bahwa waktunya harus bulan Mei karena menganggap bulan Mei
itu adalah bulan yang baik dan tidak boleh diadakan pada bulan Juli atau
Oktober tanpa diketahui alasannya. Dalam tradisi Jawa juga dilakukan seperti
itu. Anaknya mau menikah yang ribut orang tuanya. Kalau mau diadakan hari Sabtu,
dikatakan jangan karena semua orang keluar rumah sehingga nantinya tidak ada
yang datang di resepsi pernikahannya. Hari Sabtu dianggap bukan hari yang baik
karena lebih percaya tradisi dan keyakinan lama sehingga mereka tidak bisa memberikan
ajaran yang benar. Dan kalau masih
menganggap seperti itu, kita perlu belajar lagi firman Tuhan. Tidak ada hari
yang tidak baik, dari hari Senin sampai hari Minggu. Tetapi kalau menganggap
hari yang baik adalah hari Sabtu saja, maka kita masih percaya pada tradisi, dan
jangan-jangan kita berada dalam ajaran sesat. Kita tidak usah bicara tentang
saksi Yehova, Mormonisme atau ajaran sesat lainnya. Karena jika kita memegang
tradisi yang keliru, itu sama saja. Jadi firman Tuhan mengatakan bahwa ketika kita mau belajar dan menghalau ajaran
sesat kita harus melihat buahnya. Kalau ada hamba Tuhan yang berkata, “Kasihilah
orang lain” tetapi dalam hidupnya tidak ada kasih maka jangan-jangan ia hanya
bisa bicara saja dan itu bukan dimaui oleh Tuhan Yesus. Jadi dari buahnya kita
bisa mengerti mana ajaran yang sesat.
Akibat Ajaran Sesat
Kalau kita ingin mengetahui ajaran sesat kita perlu
mengenali karakteristik dan akibatnya yakni :
1.
Ajaran sesat bisa
membuat perpecahan, karena
masing-masing ingin mempertahankan ajarannya sebagai ajaran yang benar. Bila
ada yang mengatakan “ajaranmu keliru dan perlu belajar” itu bisa berarti
jangan-jangan ia sedang mengajarkan ajaran sesat. Karena di dalam Alkitab,
tidak ada yang mengajarkan bahwa kita harus berpisah tetapi kita harus bersatu
agar kita bisa melakukan apa yang Tuhan inginkan.
2.
Ajaran sesat itu
tidak ada gunanya. Sepertinya baik tetapi membawa
kehancuran. Kita jangan bilang orang
lain sesat. Mari lihat diri kita sendiri. Jangan-jangan kita bilang orang lain
sesat namun kita masih tidak percaya kepada Tuhan Yesus, tetapi lebih percaya kepada
tradisi-tradisi. Beberapa waktu lalu, Tuhan memberi berkat sehingga kami
membuat rumah kecil. Lalu developer (pengembang perumahan) memberitahukan bahwa
pintu depan dan pintu belakang tidak boleh segaris letaknya. Bila memasangnya segaris maka berkatnya akan
lalu (hilang) begitu saja. Saya pun membuat rumah saya sesuai dengan arahan developer.
Masalahnya bukan saya mengikuti feng sui sehingga berkatnya mengalir. Karena kalau
lebih percaya hal seperti itu daripada Yesus Kristus berarti kita masih dalam
ajaran sesat.
Definisi
Sesat
Definisi
sesat adalah bila seseorang tidak percaya Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Ajaran
yang tidak mengakui Yesus sebagai satu-satunya jalan itu pasti ajaran sesat,
karena Yesus adalah satu-satunya jalan. Pada Matius 14:6 Yesus berkata,
"Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang
kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. Walau orangnya baik sekali, suka
memberi sumbangan tetapi kalau tidak percaya Tuhan Yesus atau tidak mempercayai
Yesus satu-satunya jalan, maka ia tidak akan mendapat keselamatan. Kalau tidak
percaya, buktikan saja sendiri karena nanti ia akan masuk ke dalam neraka. Orang
yang sudah matang akan menghasilkan buah yang baik dan siap bertemu Tuhan Yesus.
Bukan berarti saya mengharapkan cepat mati , tetapi kita harus berhati-hati dan
saat tua kita tidak masuk ke dalam ajaran sesat. Karena itu berbahaya sehingga
kita perlu mengatasinya agar di masa tua kita tetap memegang ajaran yang benar.
Jadi selama hidup sampai saat ini kita tidak hidup sia-sia.
Cara Mengatasi Ajaran Sesat
1.
Waspada.
Kita harus tetap waspada setiap saat. Biasanya kalau sudah menua, manusia suka
lupa (pikun). Saat mendengar atau membaca firman Tuhan ketiduran. Kalau ketiduran
saat mendengar khotbah maka firman Tuhan yang didengar akan sepotong-potong dan
itu membahayakan! Pada ayat 15 Tuhan Yesus mengatakan,”Waspadalah!” Mungkin
kita mengatakan “Tidak apa-apa sebentar lagi, saya akan mati” atau “hal itu
kecil karena aku sudah mengerti dan selama 52 minggu saya tidak pernah absen ke gereja
sehingga diberi predikat jemaat yang setia”, namun apakah menjamin kita tidak
terserang ajaran sesat? Bisa saja kita lebih yakin terhadap ajaran kita sendiri
(menganggap aku sudah benar atau aku sudah tua, kamu masih muda tahu apa?) sehingga
hal itu bisa dipakai iblis untuk menjatuhkan kita. Seperti dikatakan pada ayat 21,
Bukan setiap orang yang berseru
kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang
melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Ada orang yang selalu datang ke
gereja dan ia menyebut “Tuhan,Tuhan” tetapi saat pulang sudah lupa (Tuhan itu
di gereja, kalau di rumah aku Tuhannya karena aku adalah orang tua). Oleh
karena itu kita perlu hati-hati. Yang ditekankan Allah di sini , “dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di
sorga”.
2.
Membangun hubungan yang erat bersama Tuhan. Saya punya nenek. Setiap hari ia selalu membaca
Alkitab. Meskipun ia membaca sore hari dan aminnya pagi hari karena ketiduran.
Itu lebih baik dari pada tidak sama sekali. Tugas melakukan firman Tuhan dalam
hidup berlaku untuk semua usia. Kalau Tuhan katakan harus waspada maka kita
harus waspada terhadap ajaran sesat. Kita juga perlu memperhatikan ajaran yang
diajarkan ke anak-anak. Jangan mengajarkan sesuatu yang tidak kita tahu lalu kita
katakan “tidak baik untuk dilakukan.” Misalnya kita mengatakan “tidak baik
harinya” tanpa mengetahui alasannya. Itu menunjukkan kita tidak percaya terhadap
pemeliharaan Tuhan. Setiap orang yang tidak percaya atas pemeliharaan Tuhan dan
kepada Tuhan, bisa dikategorikan sebagai pengikut ajaran sesat. Di sini Tuhan
Yesus mengatakan banyak orang yaitu hamba Tuhan yang sudah banyak berkhotbah ,
bernubuat dan mengadakan mujizat tapi Tuhan tidak mengenalinya karena dia tidak
mempunyai hubungan dengan Tuhan. Mari milikilah hubungan yang baik dengan Tuhan
dan bacalah firman Tuhan. Inilah kebenaran yang kita miliki dan bukan
catatan-catatan dan buku-buku yang lain atau tradisi-tradisi yang dimiliki
tetapi kembali kepada Allah kita
3.
Terus belajar.
Jangan mengatakan, “Aku sudah tua dan tidak perlu belajar karena sudah tahu
semuanya.” Rencanakan untuk terus membaca firman Tuhan walaupun sudah lelah. Karena
disitulah dasarnya dan bukan ajaran orang lain , apa yang kita pikirkan,
tradisi, uang atau tampilan fisik kita tetapi pemahaman Alkitab dan hubungan
baik dengan Tuhan.
No comments:
Post a Comment