Ev. Susan Kwok
Bilangan 12:1-6, 11-16
1 Miryam serta
Harun mengatai Musa berkenaan dengan perempuan Kush yang diambilnya, sebab
memang ia telah mengambil seorang perempuan Kush.
2 Kata mereka:
"Sungguhkah TUHAN berfirman dengan perantaraan Musa saja? Bukankah dengan
perantaraan kita juga Ia berfirman?" Dan kedengaranlah hal itu kepada
TUHAN.
3 Adapun Musa
ialah seorang yang sangat lembut hatinya, lebih dari setiap manusia yang di
atas muka bumi.
4 Lalu berfirmanlah
TUHAN dengan tiba-tiba kepada Musa, Harun dan Miryam: "Keluarlah kamu
bertiga ke Kemah Pertemuan." Maka keluarlah mereka bertiga.
5 Lalu turunlah
TUHAN dalam tiang awan, dan berdiri di pintu kemah itu, lalu memanggil Harun
dan Miryam; maka tampillah mereka keduanya.
6 Lalu
berfirmanlah Ia: "Dengarlah firman-Ku ini. Jika di antara kamu ada seorang
nabi, maka Aku, TUHAN menyatakan diri-Ku kepadanya dalam penglihatan, Aku
berbicara dengan dia dalam mimpi.
11 Lalu kata Harun
kepada Musa: "Ah tuanku, janganlah kiranya timpakan kepada kami dosa ini,
yang kami perbuat dalam kebodohan kami.
12 Janganlah
kiranya dibiarkan dia sebagai anak gugur, yang pada waktu keluar dari kandungan
ibunya sudah setengah busuk dagingnya."
13 Lalu berserulah
Musa kepada TUHAN: "Ya Allah, sembuhkanlah kiranya dia."
14 Kemudian
berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Sekiranya ayahnya meludahi mukanya,
tidakkah ia mendapat malu selama tujuh hari? Biarlah dia selama tujuh hari
dikucilkan ke luar tempat perkemahan, kemudian bolehlah ia diterima
kembali."
15 Jadi
dikucilkanlah Miryam ke luar tempat perkemahan tujuh hari lamanya, dan bangsa
itu tidak berangkat sebelum Miryam diterima kembali.
16 Kemudian
berangkatlah mereka dari Hazerot dan berkemah di padang gurun Paran.
Mengapa ada perasaan curiga?
I.
Aspek-aspek di luar diri manusia
1.
Situasi saat ini yang penuh kriminalitas tinggi. Sehingga
jika ada orang yang membutuhkan pertolongan, kita malah menjadi curiga
dengannya. Hal ini tidak mengherankan karena saat mendengar berita di media
masa (televisi dll), kita melihat orang yang menolong malah menjadi korban, karena
‘korbannya’ banyak yang hanya berpura-pura saja.
2.
Mengenal baik seseorang. Misalkan orang tersebut suka
berbohong, sehingga bila ia tiba-tiba mengatakan sesuatu, kita menjadi curiga.
II.
Aspek dalam diri manusia.
Curiga
biasanya timbul karena dampak dari sesuatu yang terjadi atas diri kita, antara
lain :
1.
Iri hati.
Iri
hati membuat seseorang curiga terhadap orang lain. Kasus Miryam, Harun dan Musa
berawal dari kecurigaan dan berakhir dengan hukuman dari TUHAN. Musa adalah
adik dari Miryam dan Harun. Musa diangkat menjadi seorang tokoh dan lebih
dikenal dibanding Miryam dan Harun. Miryam dan Harun menyatakan suatu realita :
Musa mengambil seorang perempuan Kush untuk dijadikan seorang istri, Miryam dan
Harun mempunyai alasan untuk menyatakan hal yang jelek mengenai Musa karena
a.
Orang Kush itu adalah orang Etiopia, orang yang berkulit
hitam (bukan orang Israel).
b.
Musa sudah mempunyai istri ( Zipora )
Apakah
Miryam dan Harun bersalah dengan menegur Musa ? Tidak salah. Namun mengapa malah
mereka dihukum oleh TUHAN ? Yang menjadi permasalahan adalah dalam ayat ke 2,
dituliskan Kata mereka: "Sungguhkah
TUHAN berfirman dengan perantaraan Musa saja? Bukankah dengan perantaraan kita
juga Ia berfirman?" Dan kedengaranlah hal itu kepada TUHAN.
Ketiga
orang ini (Musa, Miryam dan Harun) adaah orang-orang yang sama-sama melayani
TUHAN, lalu mengaapa hanya Musa yang dipakai TUHAN ? Miryam dulu menjaga Musa
di sungai Nil, bahkan bertaruh nyawa hingga membawa Musa dapat menemui Ibu
kandungnya, tapi kenapa Musa yang dipakai TUHAN ? Ada nada iri dalam kalimat
yang diucapkan oleh Miryam. Harun ,pada saat bangsa Israel keluar dari Mesir,
menjadi seorang juru bicara bagi Musa karena Musa waktu itu menyatakan
ketidaksanggupannya untuk berbicara sehingga Harun yang ditunjuk menjadi
seorang juru bicara bagi Musa. Hal-hal seperti inilah yang membuat Miryam dan Harun
menjadi curiga kepada Musa (karena iri hati). Mereka mencurigai TUHAN dalam
memilih dan memakai orang. Mereka curiga akan kedaulatan ALLAH dan curiga akan
kebaikan TUHAN. Pada kisah Saul dan Daud, Daud memenangkan
peperangan-peperangan, dipuji-puji banyak orang dengan ”Daud mengalahkan
berlaksa-laksa musuh dibandingkan dengan Saul yang mengalahkan beribu-ribu
musuh” Daud saat itu adalah orang yang dipuji-puji sehinggaSaul selalu curiga
akan Daud.
Miryam
dan Harun curiga kepada Musa dan kepada TUHAN karena iri hati. ALLAH tidak
pernah menyetujui dosa, walau tidak tertulis di Alkitab, tapi hal itu tidak
berarti ALLAH menyetujui. ALLAH tetap tidak setuju akan dosa.
Pernahkah
kita curiga karena iri hati ? Mencurigai kebaikan TUHAN, mencurigai jalan-jalan
TUHAN.
2.
Terlalu cepat menghakimi
(tidak
mengetahui / mengenal permasalahan dengan baik). Terlalu cepat menyimpulkan
bisa menaburkan kecurigaan di tengah-tengah jemaat.
3.
Membiasakan diri berpikir
negatif
Bila
melihat orang yang ramah, orang yang curiga biasanya menyebutnya sebagai cari muka. Jangan
membiasakan diri berpikir negatif bahwa semua orang hanya berpura-pura saja (mencari
muka) dll
Bahaya dari Rasa Curiga
1.
Rusaknya relasi yang baik
Ada
1 kisah mengenai keluarga kulit hitam yang mempunyai seorang anak bernama Misty.
Karena tidak dikaruniai seorang anak, maka mereka pergi ke sebuah panti asuhan
dan mengadopsi seorang anak bernama Christine. Suatu hari Christine mencuri ban
mobil dan diletakkan di gudang belakang rumah Misty. Setelah melalui proses
penyelidikan, mereka semua ditangkap. Namun pada akhirnya terbongkar bahwa
Christine lah yang melakukan kejahatan tersebut walau Christine tidak bisa
menerima hal ini. Setelah 3 bulan keluar dari penjara, Christine menjadi orang
yang penuh rasa curiga. Kemudian ia mengajak 3 orang temannya yang sama-sama di penjara
dan mereka mengajak Misty pergi ke suatu tempat, lalu membunuh Misty di sana. Bayi Misty pun juga
dibunuh dan dibuang di suatu tempat. Seorang istri yang tidak percaya kepada
suami malah akan mengakibatkan sang suami untuk melakukan hal-hal yang
dituduhkan tsb.
2.
Tidak bisa mencapai 1
tujuan yang maksimal.
Jika
ada kecurigaan, maka tujuan bersama tidak akan tercapai
3.
Munculnya orang-orang
dengan karakter yang jelek
Akan
muncul orang-orang dengan sifat keras kepala, mau menang sendiri, apatis,
sinis, bahkan terhadap hal-hal yang baik sekalipun.
Cara Mengatasi Rasa
Curiga
Jawabannya ada di Filipi 4:8 8
Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia,
semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar,
semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.
Pikirkanlah hal-hal yang positif dan baik.
1.
Self control (penguasaan diri)
2.
Berani terbuka dalam suatu komunikasi
3.
Jadilah orang yang bisa dipercaya ( sehingga orang lain
tidak perlu curiga kepada kita )
No comments:
Post a Comment