Pdt. Peter Lau
Efesus 5:1-21
1
Sebab itu jadilah penurut-penurut Allah, seperti anak-anak yang kekasih
2
dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah
mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan
dan korban yang harum bagi Allah.
3 Tetapi percabulan dan rupa-rupa
kecemaran atau keserakahan disebut sajapun jangan di antara kamu, sebagaimana
sepatutnya bagi orang-orang kudus.
4
Demikian juga perkataan yang kotor, yang kosong atau yang sembrono —
karena hal-hal ini tidak pantas — tetapi sebaliknya ucapkanlah syukur.
5
Karena ingatlah ini baik-baik: tidak ada orang sundal, orang cemar atau
orang serakah, artinya penyembah berhala, yang mendapat bagian di dalam
Kerajaan Kristus dan Allah.
6
Janganlah kamu disesatkan orang dengan kata-kata yang hampa, karena
hal-hal yang demikian mendatangkan murka Allah atas orang-orang durhaka.
7
Sebab itu janganlah kamu berkawan dengan mereka.
8
Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang
di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang,
9
karena terang hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran,
10
dan ujilah apa yang berkenan kepada Tuhan.
11
Janganlah turut mengambil bagian dalam perbuatan-perbuatan kegelapan
yang tidak berbuahkan apa-apa, tetapi sebaliknya telanjangilah
perbuatan-perbuatan itu.
12
Sebab menyebutkan sajapun apa yang dibuat oleh mereka di tempat-tempat
yang tersembunyi telah memalukan.
13
Tetapi segala sesuatu yang sudah ditelanjangi oleh terang itu menjadi
nampak, sebab semua yang nampak adalah terang.
14
Itulah sebabnya dikatakan: "Bangunlah, hai kamu yang tidur dan
bangkitlah dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya atas kamu."
15
Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup,
janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif,
16
dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.
17
Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti
kehendak Tuhan.
18
Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa
nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh,
19
dan berkata-katalah seorang kepada yang lain dalam mazmur, kidung
puji-pujian dan nyanyian rohani. Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan
segenap hati.
20
Ucaplah syukur senantiasa atas segala sesuatu dalam nama Tuhan kita
Yesus Kristus kepada Allah dan Bapa kita
21
dan rendahkanlah dirimu seorang kepada yang lain di dalam takut akan
Kristus.
Pendahuluan
Gosip
seringkali atau terkadang terjadi di gereja. Gosip menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) adalah mempergunjingkan sesuatu hal tentang seseorang secara
negatif. Gosip mempergunjingkan kelemahan seseorang. Gosip belum tentu dan
seringkali tidak benar, sehingga termasuk dalam kategori fintah dalam KBBI. Fitnah
itu bisa lebih kejam daripada membunuh.
Penyebab Gosip Terjadi di Gereja
1.
Tidak disengaja.
Karena orang menyampaikan sesuatu dengan tidak bijaksana dalam :
-
bercanda.
-
menyampaikan
pokok doa. Misalnya : “Saudara-saudara, mari kita berdoa untuk Ibu A yang sedang bersedih
hari ini karena suaminya selingkuh. Suaminya selingkuh bukan hanya dengan 1
wanita tapi dengan 3 wanita!” Ini jadi gosip di gereja. Mungkin maksudnya baik,
tapi orang yang mendengar akan berpikir ada 3 orang selingkuhannya dan akhirnya
tersebarlah gosip.
-
menyampaikan
warta. Contoh : “Saudara-saudara sekalian, kali ini anggaran paskah kita hanya
Rp 2 juta. Sebenarnya panitia mengajukan Rp 3 juta tapi majelis memotongnya menjadi
Rp 2 juta.” Cara penyampain seperti ini bisa menjadi gosip sehingga membaca warta
harus berhati-hati.
-
kesaksian : ada
orang yang menyampaikan kesaksian dengan tidak bijak sehingga timbul gosip di
gereja.
2.
Dengan sengaja.
Ada orang yang sengaja bergosip di gereja. Seharusnya sebagai anak Tuhan, kita jangan
membiarkan gosip tumbuh di gereja. Karena gossip selalu mempunyai akibat tidak
baik. Gosip bukan hanya mencemarkan seseorang, tetapi bisa menghancurkan bahkan
membunuh seseorang! Seorang istri yang digosipkan berselingkuh padahal tidak,
bisa-bisa sang suami marah dan membunuh istrinya tersebut dan pria yang dikira
selingkuhannya padahal mereka tidak berselingkuh. Itulah sebabnya gosip adalah
fitnah yang jahat.
Bagaimana
menghentikan gossip di gerja?
Agar
gosip tidak bertumbuh subur di gereja tentang hamba Tuhan, majelis, pengurus
dan para jemaat , bagaimana menghentikannya? Rasul Paulus memberi nasehat dalam
Efesus 5:1-21. Kota Efesus terletak di pantai barat Asia. Saat ini berada di kota
Selcuk (Turki). Efesus merupakan kota Yunani kuno bertaraf internasional, kota
pusat perdagangan dunia yang kaya & berbudaya tinggi (contoh : teater Odeon
dengan kapasitas 1.500 orang,dibangun tahun
150 M & ada teater terbuka dengan,kapasitas 44.000 orang). Pada tahun 133
SM, Efesus menjadi pusat propinsi Romawi untuk daerah Asia & memiliki otonomi
sendiri (Kis. 19:39). . Efesus terkenal dengan kuil Dewi Arthemis (dibangun +
550 SM dan dibangun selama 220 tahun dan terkenal sebagai salah satu dari Tujuh
Keajaiban Dunia Kuno). Di sana ada orang percaya yang terdiri dari orang Yahudi dan non Yadudi (termasuk orang
Yunani). Baik orang Yahudi dan Yunani tersebut dulunya bukan orang Kristen.
Mereka adalah orang yang hidup dalam penyembahan berhala. Setelah mendengar
firman Tuhan yang disampaikan oleh Rasul Paulus mereka kemudian percaya. Rasul Paulus
tinggal kira-kira 3 tahun di kota ini, dalam penginjilannya di sana, ia punya
jemaat yang kemudian dinamakan jemaat Efesus. Situasi mereka sama yaitu mereka
dulu penyembah berhala dan kemudian menjadi orang percaya, yang tentu
membutuhkan tuntunan Tuhan dalam hidupnya. Di antara mereka timbul isu. Maka Rasul
Paulus saat di penjara di Roma memikirkan jemaat Efesus dan merasa perlu
mengirim surat yang ditulisnya sekitar tahun 63 M. Surat ke jemaat Efesus menjelaskan konsep penggembalaan di sana. Pada
1 - 4 Rasul Paulus membicarakan tentang konsep keselamatan , bagaimana mereka
diselamatkan oleh kasih karunia Allah (di dalam & melalui Kristus) sehingga
statusnya sebagai hamba dan anak Allah. Sedangkan pasal 5 dan 6 merupakan landasan
pedoman untuk berjalan sebagai orang percaya (jemaat Tuhan) dan tujuan hidup orang
percaya
Cara
Menghentikan Gosip di Gereja (Efesus 5:1-21)
1.
Setiap orang percaya mengerti untuk hidup sebagai
Penurut Allah (Efesus 5:1 Sebab itu jadilah penurut-penurut Allah, seperti anak-anak
yang kekasih). Sebagai orang yang telah ditebus harus hidup sebagai penurut
Allah. Penurut Allah kata aslinya berarti imitator (imitasi Allah). Seluruh
hidup orang percaya baik dari perkataan, perbuatan, pikiran dan lakukan harus meniru Allah. Seluruh hidup
kita mencerminkan, melihat dan meniru
Allah. Allah adalah Bapa kita, sebagai seorang anak, kita harus hidup menjadi
penurut Allah. Segala hal yang dilaukan harus mencerminkan Allah karena kita
membawa identitas Allah. Gosip berhenti kalau mengerti bahwa kita adalah peniru
Allah. Ketika bicara tentang penurut Allah berarti meniru setiap tindakan
Allah. Kita hidup mengikuti cara-cara
Allah. Seluruh hidupnya menaati maksud
dan kehendak Allah.
Implikasi Hidup
sebagai Penurut (Imitator) Allah :
Ay.2 hiduplah di dalam kasih sebagaimana KRISTUS YESUS …
Ay.3 tidak ada
percabulan & rupa-rupa kecemaran,
Ay.4 tidak ada
perkataan kotor & kosong atau yang sembrono…
Ay.5-7 Tidak
berkawan dengan orang berdosa,
Ay. 8-9 hiduplah sebagai anak-anak
terang (terang di dalam TUHAN),
Ay.10 ujilah apa
yang berkenan kepada TUHAN...
Ay.11-12 jangan mengambil bagian dalam
perbuatan kegelapan…
Ay. 17 usahakan
supaya kamu mengerti kehendak TUHAN,
Ay.18 penuh
dengan ROH…,
Ay.19 bersoraklah
bagi TUHAN,
Ay. 20 ucapkan
syukur…..
Ay.21 di dalam takut akan KRISTUS
Orang-orang demikian akan sungguh hidupnya bercermin
pada Allah sehingga perkataan , pikiran, tindakan yang keluar bukanlah tindakan
dunia tapi merupakan standar Allah. Gosip adalah tindakan dunia, pikiran dunia
untuk menjatuhkan lawan. Ketika seorang hidup sebagai penurut Allah maka ia
tidak akan melakukan fitnah. Ef 5:2
hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu
dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan dan korban yang
harum bagi Allah. Orang percaya hidup bukan berfokus pada dunia tapi
fokusnya pada Allah. Ayat demi ayat Rasul Paulus berbicara “jangan meniru cara
dunia”. Kita bercermin dan mengikuti cara Allah. Setiap orang yang hidup dan
berkomitmen mengikuti Allah maka ia akan menjadi orang yang mulutnya tidak
mengatakan gosip. Orang yang mengikuti Allah , sepenuhnya hidup dalam Kristus.
Sehingga menjadi penurut Allah berarti Allah menjadi landasarn hidup, pikiran
dan perkataan. Gosip bisa timbul karena tidak melihat pada pikiran Allah.
Seringkali gosip timbul karena tidak melihat dari kacamata Allah. Misalnya : Ada
orang lewat di depan kita dengan menunduk dan tidak menyapa kita lalu kita
berpikir orang ini sombong, lalu ia bercerita kepada temannya bahwa si A
sombong sekali karena waku melihat saya tidak menegur. Mari kita berpikir dari
apa yang Allah pikir. Coba melihat seperti Tuhan melihat. Padahal Yesus melihat
banyak orang yang hidupnya banyak yang tidak baik dan Yesus merasa kasihan pada mereka sehingga Yesus
menginjili, mendekati dan melayani mereka. Kalau kita tidak mampu melakukannya,
maka dalam pikiran kita timbul gosip. Orang yang hidupnya tidak menjadi penurut
Allah maka dirinya dikuasai , dipengaruhi oleh diri dan iblis. Sehingga kalau
tidak mengikuti, meniru Allah, maka ia akan meniru dunia (segala pikiran
dipenuhi oleh pikiran dunia dan keangkuhan hidupnya). Melihat orang tidak
menegurnya, ia mengatakan mengapa “tidak menghargai saya?”. Hidup demikian akan
menjadi gosip. Tetapi bila seluruh hidup orang itu diserahkan dalam otoritas
Tuhan,(pikiran, perkataan dan hidupnya dikuasai Allah), maka dalam dirinya
tidak akan timbul fitnah dan gosip (gosip mati dan tidak timbul dalam diri dia).
Penurut Allah (be imitators of God) akan mewujudkan
Allah melalui :
a.
Standar tindakan,
perbuatan , perkataan dan moralitas sepreti standard Allah.
b.
Pikiran dan hati
yang murni seperti Allah.
Sudahkah kita hidup sebagai penurut
Allah, setelah sekian tahun ke gereja?
2.
Setiap orang percaya berkomitmen menjaga hidup sebagai
anak-anak terang Menjadi penurut
Allah bicara tentang pondasi. Harus praktekkan keluar dan jaga status sebagai
anak Allah. Sebagai status hidup sebagai imitator Allah, kita hari ini hidup
sebagai anak dan lahir dari Allah sehingga seluruh apa yang keluar serupa
dengan Allah. Status kita sebagai manusia baru (Yoh.1:12 : anak-anak ALLAH, 1
Yoh.3:9,”lahir dari ALlah) identitas kita lahir dari Allah. Ketika menjaga
komitmen ini, dari mulut kita tidak keluar gosip. Melihat orang lain, kita
mengasihinya dan tidak hidup dalam perkataan sia-sia. Orang yang mempunyai dan menjaga identitas
sebagai anak Tuhan maka ia tidak menyampaikan dan menghasilkan gosip. Bila kita
mau hidup mengikuti dan menjaga identitas sebagai anak-anak terang. Bila tidak
maka dari pikiran kita akan keluar yang jahat. Seharusnya perkataan kita
bukanlah fitnah. Kalau kita mendengar gosip maka melalui diri kita gosip akan
berhenti.
Hidup di dalam status & identitas sebagai
anak-anak terang berarti :
a.
Hidup di dalam kasih
(ay.1)
b.
Jangan hidup
dalam hal yang tidak baik (perkataan kotor, percabulan, rupa-rupa kecemaran,
perkataan kosong dan sembrono, perbuatan kegelapan, dosa, ay.3-12)
c.
Mau hidup dengan
bijaksana dalam memakai waktu, hidup dalam ibadah & ucapan syukur. (ay.15-21)
Setiap perkataan orang percaya, harus menceriminkan :
a.
Ciptaan baru,
bukan manusia lama.
b.
Hamba kebenaran,
bukan habma dosa.
c.
Anak-Anak Allah,
bukan anak-anak gelap
d.
Menghasilkan
kehidupan bukan kematian
Gosip tidak pernah menghasilkan berkat, sehingga kita
harus berhenti dari gosp. Gosip menghancurkan manusia, sehingga gosip jangan
menjadi bagian dalam hidup kita. Contoh
: tanaggal 21 April 2015 bintang film Taiwan , Cindy Yang bunuh diri (umur 24
tahun lahir 4 Des 1990) karena tidak tahan gosip tentang dirinya. Gosip itu
begitu jahat dan bisa membunuh orang. Ada begitu banyak contoh tentang gosip dan fitnah yang begitu jahat dan tidak
baik. Sebagai orang percaya maka kita menghasilkan berkat dan memberikan hal
yang baik. Ilustrasi tentang 2 gelas air yang sama-sama bening warnanya. Namun
bila yang satu diminum akan menghasilkan kehidupan yang baik (karena berisi air
minum) sedangkan yang satu lagi tidak menghasilkan kehidupan (karena merupaan
air cuka karena orang yang meminum air cuka segelas maka ia akan masuk rumah
sakit dan bisa mematikan). Penampilan fisik kita boleh sama, tetapi hidup orang
percaya jangan menjadi asam cuka yang mematikan orang. Jangalah perkataan,
perbuatan kita menghancurkan orang. Tetapi biarlah hidup orang percaya, tamapak
sungguh baik dan menghasilkan berkat bagi orang.
Penutup
Adakah
Engkau mau berjuang dalam : hidup sebagai penurut Allah dan berkomitmen hidup
menjaga status dan identitas sebagai anak-anak Allah? Bila iya, maka gosipl
tidak akan tumbuh subur di gereja! Ingatlah bahwa kita adalah surat Kristus (2
Kor 3:1-3) sehingga hidup kita mencerminkan kemuliaan Tuhan (2 Kor 3:18). Gosip
tidak mencerminkan hidup dalam Tuhan. Perkataan orang percaya harus memiliki
motivasi ingin selalu menjadi saluran berkat Allah bagi sesamanya.. Sebaliknya
kita mengerti bahwa gosip tidak pernah menjadi berkat. Perkataan orang percaya, tindakan, pikirannya
seharusnya menjadi identitas dan karakter Allah . Gosip tidak pernah merefleksikan
Allah.
Mari
kita berkomitmen hidup menghentikan gossip dari diri kita. Kalau dengar gosip
jangan mengompori (jangan tambah minyak supaya tambah besar tetapi biarlah saat
dengar gosip maka gosip akan berhenti di kita (meniadakan gosip itu). Jangan
hidup yang bergosip. Marilah kita menjadi berkat dalam perkataan, pikiran dan
perbuatan kita.
No comments:
Post a Comment