Pdt. Hery Guo
2 Tim 4:13 Jika engkau ke mari bawa juga
jubah yang kutinggalkan di Troas di rumah Karpus dan juga kitab-kitabku,
terutama perkamen itu.
2 Tim 3:15-16
15
Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang
dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman
kepada Kristus Yesus.
16
Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar,
untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang
dalam kebenaran.
1 Tim 4:13 Sementara itu, sampai aku
datang bertekunlah dalam membaca Kitab-kitab Suci, dalam membangun dan dalam
mengajar.
Pendahuluan
Tema
hari ini adalah Alkitab dibandingkan dengan hal-hal dalam kehidupan sehari-hari
seperti games (permainan), kesibukan
dan entertainment (hiburan). Seringkali
ditemukan bahwa Alkitab tidak benar-benar menjadi kebutuhan dalam kehidupan
sehari-hari karena manusia lebih mementingkan hal-hal lain. Suatu kali saya
diundang seorang sahabat untuk menghadiri perayaan ulang tahun cucunya yang
pertama. Kami datang ke sebuah restoran dan menikmati sukacita karena cucunya
berulang tahun. Pada waktu akan selesai, saya sampaikan kepada papa anak
tersebut bahwa saya akan berdoa untuk anaknya agar ia diberkati dari kecil
hingga dewasa. Sebelum saya berdoa, papa anak tersebut menggendong anaknya lalu
datang ke sebuah meja yang di atasnya telah ditaruh beberapa barang.
Barang-barang tersebut adalah telpon seluler, uang dolar dan beberapa barang elektronik lainnya. Dia berkata ke anak tersebut, “De,
ini ada barang-barang. Dede ambil yang Dede mau.” Lalu saya bertanya ke
papanya, mengapa ia mengatakan hal tersebut ke anaknya. Ia berkata, “Nanti apa
yang diambil anak saya, maka nantinya ia akan menjadi seperti itu.” Saya
berpikir kalau di sana ada pisau atau golok, maka kalau sudah besar ia bisa menjadi
pembunuh. Anak itu kemudian mengambil suatu barang dan semua orang pun bertepuk
tangan. Yang diambil ternyata telepon seluler dan papanya berseru, “Hore!!! Kerjanya
nanti TI (teknologi informasi). Saya bertanya-tanya dalam hati, “Apa
hubungannya telepon seluler dengan menjadi pekerja di bidang TI? Kemudian
papanya berkata lagi, “Ayo Ade ambil lagi apa yang kamu mau.” Lalu sang anak mengambil
dolar dan semua orang bertepuk tangan. Dikatakan , “Nanti kalau sudah besar
bisa menjadi taipan.” Saya tergelitik dan betanya dalam hati “Apakah benar anak
itu akan menjadi sesuai dengan barang yang diambilnya. Ini tradisi dari mana, yang mencoba
memprediksikan orang akan menjadi apa di masa depan dengan melihat pilihan barang
yang diambil? Anak satu tahun ini tidak tahu apa yang dipikirkan orang tuanya.
Waktu ia mengambil telepon seluler , ia tidak bermkasud kalau sudah besar akan
menjadi pekerja TI. Atau waktu mengambil uang dolar, ia tidak mengira akan
menjadi bankir atau konglomerat. Anak satu tahun tidak punya pikiran seperti
orang dewasa. Apa yang menarik dalam pandangan anak kecil, itu yang diambilnya.
Yang Utama Lebih Penting dari Yang
Menarik
Berbicara
tentang Alkitab versus games,
kesibukan dan entertainment, akan ditemukan
perbandingan mana yang lebih menarik di antara keduanya. Ada yang bilang, yang
menarik games karena Alkitab tidak
menarik. Hal ini dapat diuji dari pertanyaan sederhana ,”Selama menjadi orang
Kristen, siapa yang telah membaca Alkitab dari kitab Kejadian sampai kitab Wahyu sebanyak satu kali? Dua kali?
Tiga kali?” lalu bandingkan dengan pertanyaan “Siapa yang sampai saat ini,
sekalipun belum pernah bermain games
atau menikmati entertainment (contoh
: ke bioskop, pesta)?” Ada juga yang menikmati membaca Alkitab karena bisa
tidur dengan cepat! Ada perbedaan yang sangat penting antara yang utama dengan
yang menarik. Dunia menarik kita, memberikan kita suatu hal yang sangat luar
bisa yakni kemenarikan sehingga orang memilih yang menarik. Setelah Tuhan Yesus
berpuasa 40 hari, Dia digoda iblis 3 kali (Lukas 4, Matius 4) yakni untuk
mengubah batu menjadi roti, menjatuhkan diri dari bubungan Bait Allah dan
kemegahan kerajaan dunia. Iblis menawarkan
hal yang menarik supaya orang mengambilnya. Pada Kitab Kejadian pasal 3, saat
manusia pertama jatuh ke dalam dosa, iblis menawarkan buah pengetahuan tentang yang
baik dan jahat. Saat itu perkataan Tuhan (Kej 2:16-17) tidak menarik dalam
pandangan Adam-Hawa tapi perkataan iblis menarik yaitu saat iblis mengatakan,
bahwa mereka tidak akan mati kalau memakannya (Kej 3:4-5). Jadi dunia sedang
membawa orang-orang yang hidup di dalamnya untuk mengambil hal-hal yang menarik
dan mengikuti penawarannya. Namun apa yang menarik dalam dunia berbahaya.
Contoh : saat jatuh cinta, apa yang membuat orang jatuh cinta dan menikah?
Karena ada yang menarik dalam pasangannya. Ada yang mengatakan,”Saya ingin
menikah karena ia ganteng (cantik) dan menarik”. Waktu dunia menetapkan apa
yang menarik itu berbahaya sekali karena begitu suami (istri) sudah tidak
menarik, maka akan ditinggalkan. Itu sebabnya dunia membawa orang untuk terus
mencari yang menarik sehingga orang terus mencari “daun muda”.
Kalau
kita bicara tentang games, kesibukan
dan entertainment, maka yang ada
dalam telepon seluler termasuk BB, ipad dan gadget
lainnya itu adalah sesuatu yang menarik. Alkitab itu ditinggalkan karena
seperti nya tidak menarik. Tes singkat
untuk membuktikannya, kalau kita ketinggalan Alkitab di gereja, maka biasanya
kita kembali lagi ke gereja untuk mengambilnya karena minggu depan pasti ketemu
dan tidak akan ada yang mengambil, sehingga tidak perlu balik lagi. Tapi kalau
ketinggalan telepon seluler dan di jalan baru teringat, maka kita akan kembali.
Karena itu yang menarik kita. Menarik karena dimasukkan hal-hal yang bersifat
kebutuhan dalam hidup kita. Waktu dulu kecil , saya memperhatikan tukang tape
yang menjajakan barang dagangannya. Saat ia membuka daun yang membungkus tape,
aromanya harum dan lalat pun terbang mengelilinginya. Tapi sekarang tape dibungkus
dengan menarik dan dijual di pasar swalayan, maka orang akan membelinya di pasar
swalayan dibanding membelinya di tukang tape. Dalam sistem dunia, hal yang
dibutuhkan dikemas dengan menarik sehingga orang mencarinya. Yang menarik belum
tentu yang utama, ini yang menjadi masalah dalam hidup. Orang senang dengan
yang menarik sampai kecanduan, sehingga ada yang terus bermain games tanpa menghiraukan waktu. Kemarin ada berita seorang
anak SD jatuh dari lantai 4 karena ia takut ada razia telepon seluler gurunya.
Sekolahnya melarang siswa membawa telepon
seluler tapi dilanggar karena menarik
dalam hidup anak sekolah. Itu sebabnya ia rela melanggar aturan sekolahnya.
Saat guru menerangkan pelajaran, ada siswa yang sepertinya menyimak padahal
sedang memencet tombol di telpon selulernya atau bermain games.. Saat ibadah berlangsung, saya suka duduk di antara jemaat.
Sementara pembicara berkhotbah, ada jemaat yang sibuk main telepon seluler.
Saya melihat hal yang menarik dunia mengalahkan yang utama. Itu sebabnya saya
menghimbau jemaat, kalau ke gereja sebaiknya membawa Alkitab, kecuali bisa
mendisiplinkan diri untuk membaca Alkitab di telepon seluler (tidak tergoda
untuk melihat pesan). Godaannya waktu buka Alkitab di telepon seluler adalah
pada saat bersamaan ada pesan masuk. Karena dikira ada order dari pembeli yang masuk, maka ia tergoda untuk membukanya.
Pengusaha
tidak mau melewatkan kesempatan untuk mendapat order. Ini tidak mudah karena merupakan sesuatu yang menarik
diminati dunia ini. Hal ini berbeda dengan apa yang diteladankan Rasul Paulus
ke Timortius. Dalam 2 Tim 4:13 Rasul
Paulus yang sedang di penjara menulis surat ke Timotius Jika engkau ke mari bawa juga jubah yang kutinggalkan di Troas di rumah
Karpus dan juga kitab-kitabku, terutama perkamen itu. Rasul Paulus hanya mau
2 hal yaitu jubah dan kitab-kitab
(perkamen) yang dibutuhkan. Ia meminta jubah karena secara fisik ia kedinginan
sehingga ia butuh jubah untuk menutupi badannya. Tetapi kebutuhnan jiwa dan
rohaninya diperhatikan supaya ia dibawakan kitab-kitab untuk memenuhi kebutuhan
rohani. Saat saya menjadi pengacara dan mengadakan pelawatan ke penjara, saya melihat
banyak orang datang membesuk keluarganya yang di penjara. Ada seorang ibu yang membawa
rantang yang cukup besar yang berisi daging rendang dan jengkol kesukaan
suaminya. Bagi sang suami daging rending dan jengkol merupakan makanan yang
penting. Waktu yang utama itu menjadi fokus maka yang lain tidak menjadi fokus. Semenarik apapun, maka yang lain tidak
diperhatikan lagi. Kita tidak akan mengabaikan yang utama demi yang menarik
saja. Rasul Paulus seorang Rasul Tuhan yang rohaninya luar biasa, tapi ia tetap
membutuhkan Kitab Suci. Itu sebabnya dalam 1 Tim 4:13, ia mengatakan, Sementara itu, sampai aku datang bertekunlah
dalam membaca Kitab-kitab Suci, dalam membangun dan dalam mengajar. Kata
bertekun di sini dalam bahasa aslinya mengandung arti Rasul Paulus mendesak (mendorong)
Timotius. Rasul Paulus menganggap membaca Kitab Suci hal yang penting dan
mendesak supaya Timotius membaca Kitab Suci sejak kecil. Karena dalam 2 Tim 3:15
dikatakan bahwa sejak kecil Timotius mengenal Kitab Suci dan Rasul Paulus
mendesaknya untuk terus membaca Kitab Suci. Rasul Paulus menekankan peran
penting Alkitab dalam kehidupan rohani sehingga yang lain tidak menjadi yang
utama.
Kitab Suci : Sumber Hikmat
Kitab
Suci memberi hikmat kepada orang yang membacanya. Waktu Salomo hidup, ia mengenal
firman Tuhan dan ia diberi hikmat untuk membedakan mana ibu yang asli dan palsu
(1 Raja-Raja 3:16-27). Melalui Kitab Suci yang dibaca Salomo, diberikan pikiran
yang luar biasa dan berhikmat. Tapi pada masa tuanya, ia tidak lagi membaca Kitab
Suci, dan ia lebih percaya kepada Baal yang disembah istrinya, sehingga ia
tidak lagi menjadi cemerlang. Kepemimpannya menjadi hancur. Waktu kita membaca Kitab
Suci secara teratur , maka Allah akan memberi hidikmat. Kitab Suci dapat memberi hikmat yang demikian
agung dan mulia, karena Kitab Suci diberikan Allah melalui orang yang diutusNya
supaya mengatakan apa yang ingin disampaikan. Kitab Suci sebagai sumber hikmat,
sehingga bila membacanya kita juga penuh hikmat.
Ada
pepatah yang disampaikan orang Tionghoa : jangan pernah bergaul dengan orang
bodoh, karena nanti kamu jadi bodoh, tetapi bergaullah dengan orang yang pintar
sehingga kamu menjadi pintar. Saat bergaul dengan orang berhikmat maka kita
akan mendapat hikmat. Terdapat 7 hal penting yang diajarkan kepada katekisan
dalam membaca Kitab Suci yaitu katekisan belajar membaca Alkitab, belajar
melalui alam, belajar dari orang yang memberontak, Yesus menebus dosa manusia,
Roh Kudus menyertai orang percaya, gereja tempat orang percaya menjadi tubuh
Kristus, malaikat dan setan.
Mengapa
kita diberi Alkitab oleh Tuhan? Mengapa kita harus membaca Alkitab setiap hari?
Supaya orang digerakkan oleh Roh Kudus . sehingga kita mengenal Wahyu Allah (tindakan
Allah yang menyatakan sesuatu yang tersembunyi yang tidak mungkin diketahui
tanpa dinyatakan). Allah menyatakan diri melalui firman Allah yang ditulis oleh
orang yang dipimpinNya. Waktu membaca Kitab Suci, kita juga menemukan Allah
yang mengasihi dan tidak membuang orang berdosa. Seberdosa dan sejahat apapun
kita, Allah mau mengampuninya. Ini berita yang luar bisa, yang disampaikan Kitab
Suci kepada kita. Sehingga yang utama menjadi sesuatu yang sangat penting agar Timotius membaca kitab suci. Origenes, salah
satu bapa gereja (sebutan bagi para teolog dan filsuf yang berpengaruh dan
hidup di era awal Gereja Kristen), mengatakan, “Tujuan utama manusia adalah
mengenal Tuhan dan berhubungan secara
terus menerus denganNya.” Waktu kita mengenal Dia dalam hubungan yang terus
menerus dengan Dia, maka kita akan mengetahui tujuan kita. Pdt. Dr. Stephen
Tong (74, pendiri Gereja Reformed Injili Indonesia), mengatakan, “Banyak orang yang
tidak mengetahui tujuan hidupnya, kenapa ia lahir dan ada di dunia. Ia hanya
mengatakan bahwa ia lahir karena papa-mama dan itu dianggap cukup.” Tapi Kitab Suci
menjelaskan mengapa kita hadir di dunia. Pastor Rick Warren (60, pendiri dan
pendeta senior dari Saddleback Church) mengatakan, “Digerakkan oleh tujuan membuat kita
menekankan hal yang sama waktu kita tahu apa tujuan hidup kita.” Orang cari
duit pintar, tapi tidak tahu apa tujuan hidupnya. Kalau tujuan hidupnya cari
uang, maka waktu mati tidak bisa membawa uang. Itu konsekuensi logis, apa yang
dicari harusnya bisa dibawa pulang. Waktu melihat orang mati, kita tidak
melihat ada orang mati menggenggam uang, padahal manusia giat mencari uang dan
tidak mencari Tuhan. Kitab Suci lah yang menjelaskan tentang tujuan hidup kita.
Allah menghadirkan kita, agar kita hidup menyenangkan dan taat kepada Dia.
Karena Dialah yang menciptakan kita sehingga kita harus sungguh-sungguh
menyenangkan hatiNya. Di dalam Kitab Suci kita akan dibawa ke pemikiran rohani
yang benar.
2
Tim 3:1616 Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang
bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki
kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Orang bisa diperbaiki
kelakuannya waktu ia menerima firmanNya dan diubahkan. Kita adalah orang
berdosa. Hal itu dikatakan Kitab Suci. Namun kalau ada yang berkata kita adalah
orang jahat dan berdosa, maka kita marah. Masa orang tua dikatakan orang jahat
dan berdosa? Kitab Suci mengatakan hati orang berdosa akan berubah karena firman Allah berkuasa untuk
mengubah hati manusia. Firman Allah untuk menyadarkan manusia bahwa ia
membutuhkan Tuhan. Nabi Yesaya menulis,”Demikianlah
firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan
sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil
dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.” (Yes 55:11). Firman Allah yang
membawa hidup orang-orang suci berarti dalam dunia ini. Tagi pagi saya membaca renungan
dari Ibrani 11 tentang saksi-saksi iman yaitu tokoh yang dikisahkan di Kitab Suci
yang punya pergumulan dan merenunginya agar dapat menjadi pemenang, karena
mereka memiliki iman kepada Allah yang besar. Dari Allah yang menyatakan
diriNya dalam Kitab Sucilah mereka dapat menjadi pemenang. Membaca Kitab Suci
kita dibawa ke pemahaman bahwa Allah Maha
Besar dan berdaulat atas semua orang. Ia mempunyai kepedulian yang penuh dan
menentukan orang-orang. Kesadaran itu membawa orang saleh (contoh : Daniel) tidak
takut saat berhadapan dengan gua singa (Daniel 6:16). Bagaimana Daniel berkata
bahwa ia tetap ikut Tuhan dan ia dengan berani masuk ke gua singa. Karena kerohanian
Daniel bertumbuh dari Kitab Suci yang dibacanya tiap hari. Pergumulan saat
membaca Kitab Suci yang membuat kita bertumbuh. Tantangan kita tidak jauh dari
pergumulan. Kita mencari uang supaya bisa memberi makanan kepada keluarganya.
Hampir sebagian besar uang digunakan untuk makan dalam hidup kita. Sehingga
dikatakan “Jangan kawatir. Karena Bapa di surga pasti memelihara kita seperti juga
burung-burung di udara (Mat 6:25-26). Saat membacanya kita dapat penghiburan
luar biasa, karena kita dipeliharaNya. Sehingga Kitab Suci harus terus
dipelihara. Kita tidak tahu seberapa jauh kita dengan semangat membaca Kitab Suci
yang merupakan perkataan Tuhan yang sangat berharga. Waktu mengalami hidup baru
dan percaya kepada Tuhan, TUhan membiarkan agar kita tetap bisa berkomunikasi
denganNya. Dia berikan firman untuk menyertai dan menolong hidup kita. Tanpa
memahami, kita akan merasa Alkitab membosankan dan rasanya enggan untuk dibaca.
Itu sebabnya Alkitab dianggap seperti obat tidur yang bila tidak bisa tidur
tinggal membacanya. Terkadang zaman teknologi yang agak jadul (kuno) dapat
membuat kita mengerti arti hubungan. Terkadang teknologi yang canggih tidak
membuat kita menjadi romantis dan bahkan tidak membuat hati kita mengekspos
perasaan hati kita. Perasaan itu tidak bisa diterjemahkan melalui pesan di telpon
seluluer. Tapi waktu kita bisa menulis surat dengan kata-kata dan mengungkapkan
isi hati kita, maka yang membacanya bisa berbunga-bunga. Karena surat yang
dibaca adalah perkataan hati si penulis untuk menyatakan isi hatinya kepada
kekasih. Saya waktu pacaran membuat
surat-surat yang bila dikumpulkan bisa menjadi 1 novel. Apa yang ada di hati,
kita tulis dan sampaikan dan waktu dibaca senangnya minta ampun. Kalau
merasakan firman Tuhan seperti surat kepada kita, dan itu sangat indah maka
kita akan senang membacanya. Karena itulah yang utama dalam hidup rohani kita.
Itu sebabnya Tuhan Yesus berkata, manusia tidak hidup dari roti saja tapi dari
perkataan yang keluar dari firman Tuhan (Mat 4:4). Perkataan Allah yang digerakkan
manusia untuk menulisnya disebut Kitab Suci. Kita dikuatkan dan diingatkan bahwa
yang utama adalah firman Allah. Kalau yang utama menjadikan hal-hal yang lain
tidak penting, itu membawa kita semangat membaca Kitab Suci.
Penutup
Kalau
dalam sehari kita membaca sekitar 4 pasal maka kita akan selesai membaca
Alkitab dalam waktu setahun. Alkitab bisa dibaca dari manapun, ada yang membaca
dari kitab Mazmur, kitab-kitab Perjanjian Baru atau bisa juga membaca dari
kitab Kejadian sampai Wahyu agar berurutan. Bacalah terus firman Tuhan dan bila
ada bagian yang tidak dimengerti dicatat terlebih dahulu untuk ditanyakan ke
rohaniawan. Ada ilustrasi yang menggambarkan hal ini. Kalau makan ayam, kita makan
dagingnya (bukan tulangnya). Jadi bila bertemu bagian yang “keras” saat membaca
Alkitab maka tanyalah rohaniawan. Ada seorang jemaat yang bertanya tentang Saul
yang meminta perempuan pemanggil arwah di En-Dor untuk memanggil arwah Samuel
(1 Sam 28), apakah roh yang dipanggil itu roh Samuel atau bukan? Setelah
mempelajarinya terlebih dahulu, saya katakana bukan, karena orang mati tidak
mungkin kembali ke dunia tapi kembai ke Penciptanya, itu bukan Samuel tapi roh jahat. Hal tentang orang mati tidak mungkin
ke dunia orang hidup, kita ketahui dari Kitab Suci (Lukas 16:26). Ada orang
yang mencaritahu dari cerita yang mengatakan bahwa roh orang yang meninggal kembali
ke rumahnya setelah meninggal. Sehingga ada orang yang tetap sembahyang kepada
orang mati setelah meninggal. Padahal Kitab Suci memberi jawaban yang absout (pasti)
tentang hal ini dan itu yang utama yang harus menjadi bagian dalam hidup kita.
Waktu kita tahu yang utama, maka “yang menarik” tidak menjadi perhatian lagi.
No comments:
Post a Comment