Ev. Alex Nanlohy
Efesus 5:15-17
15
Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup,
janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif,
16
dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.
17
Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti
kehendak Tuhan.
Pendahuluan
Judul
perikop Efesus 5:1-21 adalah “Hidup sebagai anak-anak terang”. Hidup sebagai
anak-anak terang memiliki konsekuensi seperti yang tercantum pada ayat 15 (Karena itu, perhatikanlah dengan saksama,
bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif).
Ada 2 orang yang pernah merintis usaha 92 tahun lalu yakni Henry R Luce Dan
Brian Hadden. Pada tahun 1923 mereka menerbitkan majalah berita mingguan dan mereka
ingin menyajikan hal-hal yang terjadi dalam seminggu kepada para pembaca. Dan
ketika mencari nama untuk majalahnya, mereka akhirnya memilih nama....…TIME
(waktu).
Arti Waktu Menurut Alkitab
Efesus 5:15-16 “Karena itu, perhatikanlah
dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi
seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini
adalah jahat.”
[ay.16 - NIV: making the most of every opportunity = rebut kesempatan-kesempatan yang ada]. Waktu menjadi begitu penting. Hidup sebagai manusia baru (orang percaya) adalah hidup yang dikaitkan dengan waktu (perhatikanlah dengan seksama bagaimana kamu hidup dan pergunakanlah waktu yang ada). Pepatah Inggris time is money. Benarkah? Time is not money. Alkitab mengatakan time is life (bagaimana kamu menggunakan waktu). Ini adalah hal yang sangat umum. Kalau tiap hari ‘nongkrong’ kita disebut anak ‘nongkrong’. Kalau tiap hari orang berjudi, maka kita menyebutnya penjudi. Bagaimana kita menggunakan waktu, orang akan menjuluki kita seperti itu. Bagaimana kita menggunakan waktu akan menunjukkan siapakah kita. Alkitab mengatakan hidup sebagai anak-anak terang, maka gunakanlah waktu yang ada! Kalau manusia mencapai umur 24 tahun, pada waktu ulang tahunnya yang ke-24 maka kalau kalau 1 hari ia tidur 8 jam, maka selama 24 tahun kita sudah tidur 8 tahun! Kalau makan (mandi) 1 jam / hari maka ia sudah makan (mandi) selama 1 tahun. Bila menonton 2 jam/hari berarti selama 24 tahun, ia sudah menonton 2 tahun. Bila menyisir ½ jam/hari berarti ia sudah menyisir selama ½ tahun! Orang akan menilai hidup kita dari bagaimana kita menggunakan waktu-waktu kita.
[ay.16 - NIV: making the most of every opportunity = rebut kesempatan-kesempatan yang ada]. Waktu menjadi begitu penting. Hidup sebagai manusia baru (orang percaya) adalah hidup yang dikaitkan dengan waktu (perhatikanlah dengan seksama bagaimana kamu hidup dan pergunakanlah waktu yang ada). Pepatah Inggris time is money. Benarkah? Time is not money. Alkitab mengatakan time is life (bagaimana kamu menggunakan waktu). Ini adalah hal yang sangat umum. Kalau tiap hari ‘nongkrong’ kita disebut anak ‘nongkrong’. Kalau tiap hari orang berjudi, maka kita menyebutnya penjudi. Bagaimana kita menggunakan waktu, orang akan menjuluki kita seperti itu. Bagaimana kita menggunakan waktu akan menunjukkan siapakah kita. Alkitab mengatakan hidup sebagai anak-anak terang, maka gunakanlah waktu yang ada! Kalau manusia mencapai umur 24 tahun, pada waktu ulang tahunnya yang ke-24 maka kalau kalau 1 hari ia tidur 8 jam, maka selama 24 tahun kita sudah tidur 8 tahun! Kalau makan (mandi) 1 jam / hari maka ia sudah makan (mandi) selama 1 tahun. Bila menonton 2 jam/hari berarti selama 24 tahun, ia sudah menonton 2 tahun. Bila menyisir ½ jam/hari berarti ia sudah menyisir selama ½ tahun! Orang akan menilai hidup kita dari bagaimana kita menggunakan waktu-waktu kita.
Waktu
adalah aset yang berharga dalam hidup kita, karena kalau uang bisa dikejar, prestasi
dapat diburu dan jabatan bisa diraih tetapi waktu terus berjalan! Kalau kita
tidak memanfaatkannya dengan baik, maka kita akan terperanjat (ternyata waktu
kita sudah habis!). Waktu melihat ke belakang, seringkali kita berkata, “Coba
dulu saya….” Penyesalan selalu datang belakangan. Pengkhotbah 12:1 mengatakan “Ingatlah akan Penciptamu pada masa mudamu,
sebelum tiba hari-hari yang malang dan mendekat tahun-tahun yang kaukatakan: ‘Tak
ada kesenangan bagiku di dalamnya!’". Mengingat Tuhan menjadi bagian
penting dalam hidup kita. Ini hal yang penting untuk dipikirkan bersama.
Berapapun lamanya hidup kita, selama Tuhan memberikan waktu untuk hidup, apa
yang akan kita pakai dalam waktu itu?
Konsep Waktu dalam Alkitab
Ada 3 kata waktu yang dipakai Alkitab dalam bahasa aslinya yaitu :
1.
Kronos. Merupakan
pengertian waktu secara umum dan merupakan akar kata ‘kronologi’. Kita bangun,
sikat gigi, makan, sekolah dstnya lalu diulang lagi pada hari-hari esok.
2.
Aion . Merupakan waktu
yang bersifat kekal
3.
Kairos adalah
waktu yang khusus sehingga tidak berulang. Kalau berulang ia menjadi kronos. Misalnya
: setelah bangun , saat sikat gigi odolnya tertelan. Hal ini diharapkan jangan terulang lagi.
Di
dalam kronos ada kairos-kairos. Negara Indonesia merdeka pada tahun 1945. Sejak
itu sampai sekarang ada kairos-kairos. Contoh : pada tahun 1966 ada pemberontakan
G30S PKI (kalau terjadi pemberontakan tiap hari maka peristiwa ini menjadi
kronos). Pada tahun 1974 ada peristiwa Malari. Pada tahun 1998 ada reformasi.
Kairos diterjemahkan sebagai kesempatan. Di dalam kronos ada kairos yang Tuhan
berikan buat kita. Orang Yunani mengajar anak dengan perumpamaan (cerita). Semuanya
dibuat dengan personifikasi (benda dibuat seolah-olah menjadi manusia) sehingga
ada istilah dewa kesempatan . Dewa ini berjalan sangat cepat karena di kakinya
ada sayap. Kepalanya botak (licin di
belakang sedangkan di depan ada janggut sedikit). Orang Yunani mengajarkan
kepada anak-anaknya, “Kalau kamu bertemu dewa kesempatan dan mengejarnya maka ia
akan berlari sangat cepat. Dan bila kamu bisa mengejarnya, begitu mau ditarik
rambutnya ternyata tidak bisa karena botak! Jadi kalau mau ditangkap, harus
dilakukan dari depan yaitu dengan menarik janggutnya!” Kalau kesempatan sudah
lewat sulit, maka sulit dikejar. Bagaimana kita memakai kesempatan itu? Pada ayat
16 dikatakan, “Pergunakanlah waktu yang ada.” “Waktu” di sini dalam bahasa
aslinya adalah kairos. Jadi seharusnya dikatakan, “Pergunakanlah setiap
kesempatan yang ada”. Alkitab bahasa Inggris menggunakan istilah making the most of every opportunity (rebutlah
kesempatan-kesempatan yang ada). Kita hidup dalam kronologis tapi jangan hidup
secara kronologis melainkan kairos. Jadi pikiran bahwa saya tidak pergi ke
gereja minggu ini karena masih bisa minggu depan merupakan cara berpikir kronologis.
Seharusnya kita berpikir secara kairos (kita pergi ke gereja karena masih ada
kesempatan). Firman Tuhan berkata,”Pakai waktu yang ada” artinya “pakai
kesempatan yang ada”. Di dalam kronos ada kairos yang Tuhan kasih.
Ada
lagu yang berlirik Terima kasih Tuhan untuk
kasih setiaMu. Yang kualami dalam hidupku. Terima kasih Yesus untuk kebaikanMu sepanjang
hidupku. Reff : Terima kasih Yesusku buat anugerah yang Kau beri. Sebab hari
ini , Tuhan adakan. Syukur bagiMu. Itu kairos. Hari ini belum sama dengan
kemarin, besok belum tentu ada. Hari ini Tuhan adakan dan kita mengucapkan
syukur atasnya. Tuhan mau kita hidup di dalamnya. Tuhan mau kita memakai waktu
kita dengan baik.
Pentingnya
Menyelamatkan Waktu
Menyelamatkan
waktu merupakan kunci untuk hidup bijak dan berguna (tidak sia-sia). Setiap
orang hanya punya 24 jam sehari! Waktu kita sangat terbatas. Ingat sifat waktu:
tidak bisa dihentikan (no “ time out”), tidak bisa disimpan (no “bank waktu”),
dan tidak bisa dimolor (no “jam karet”). Waktu akan jalan terus, karena itu
harus digunakan dengan optimal!
Beberapa
agama mengajarkan waktu dengan cara berbeda. Ada yang menggambarkan sebagai
sirkular (berbentuk lingkaran) sehingga ada reinkarnasi (setelah hidup lalu mati, terus hidup dan mati lagi).
Alkitab mengatakan manusia hidupnya hanya sekali (berjalan linear) dan tidak
bisa balik. Kalau sudah tua mau muda lagi tidak bisa. Anehnya yang muda maunya
cepat dewasa. Siklus hidup menggambarkan keterbatasan waktu, dan tidak bisa
kembali. Waktu tidak bisa disimpan. Orang yang pengangguran selalu kelebihan
waktu, sedang orang yang sibuk kekurangan waktu. Padahal kita hidup dalam waktu
yang sama yakni 1 hari = 24 jam. Ada istri yang minta diajak jalan karena ia kebanyakan
waktu senggang. Apakah waktu kita digunakan untuk melihat Tuhan?
Pentingnya
mengunakan waktu
Pada
ayat 17 dikatakan,” Sebab itu janganlah
kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan”. Hal
ini bukan berarti kita lagi bekerja, sekolah atau membaca Alkitab. Tetapi
apakah setiap kali dalam hidup kita melibatkan Tuhan di dalamnya? Sudahkah Tuhan
hadir dalam hidup kita? Ini bukan sekedar waktu yang dijalani tetapi ada Tuhan.
Apakah Tuhan nomor 1 di dalam hidup kita? Keluarga, gereja, pelayanan, rekreasi
kita? Ada yang hanya memikirkan uang saja. Keluarga ditinggalkan karena uang.
Banyak orang punya uang tapi tidak menikmatinya sampai di hari Minggu tidak ke
gereja karena sibuk cari uang. Walau begitu banyak uang , banyak yang tidak bisa
kita beli dalam hidup. Dengan uang kita bisa membeli buku, tetapi tidak pernah
bisa membeli kepintaran (kepintaran dari Tuhan). Dengan uang kita bisa membeli
obat tapi belum tentu bisa membeli kesehatan. Punya pistol tidak berarti aman. Beli
tiket belum tentu membeli kesenangan. Kalau kita hidup mengejar uang dan Tuhan “dibuang”,
apa yang bisa memuaskan hidup kita? Uang bisa membeli spring bed termahal, tetapi tidak bisa membeli kenikmatan tidur. Ada
orang kaya yang membeli spring bed seharga Rp 150 juta, tapi saat mau tidur, ia
memakai obat tidur, padahal pemulung tidur nyenyak dengan alas tikar di bawah
kolong jembatan. Hati-hati waktu hidup kita jangan mengejar yang kita mau namun
bukan kehendak Tuhan (mengejar yang bukan Tuhan mau dan kita mengejar segalanya)
karena bila demikian berarti kita membuang-buang waktu. Kita mendapat uang tetapi
kehilangan banyak (hilang keluarga, anak dll). Ada seorang ibu berkata bahwa
anaknya tidak mau mendengar perkataannya lagi. Setiap hari, ibunya pulang malam
sehingga tidak bertemu anak. Hanya hari Sabtu-Minggu mereka punya waktu untuk
berjalan, namun tidak bisa lagi karena ia maunya dengan temannya (tidak mau
dengan mamanya). Komunikasi hanya mengandalkan pesan singkat di BB dan itu
tidak cukup. Waktu kecil, anak-anak merengek mau ikut mamanya. Sekarang
terbalik, papa-mamanya yang merengek.
Ada masanya mereka ingin berdiri sendiri, mau jalan dengan temannya. Keluarga kehilangan
komunikasi walau dengan BBM. Karena mengira BBM menyelesaikan komunikasi. BB
tidak bisa hadir dan tidak bisa memberikan waktu. Maka ibu akan kehilangan
anak.” Mama papa harusnya siap siaga, tapi tidak bisa merangkul anaknya. Status
anaknya di Fb “galau terus”. Ia menulis di Fb sedangkan orang tua tidak pernah
melihatnya. Kita bisa kehilangan segalanya saat tidak menggunakan waktu dengan
benar. Ada yang bilang, paling enak jadi pembantu. Karena di rumah bisa nonton
indovision setiap hari karena tuan dan nyonya nya bekerja sedangkan anaknya
sekolah. Kalau hidup hanya mencari uang (bukan Tuhan) maka mungkin kita
kehilangan semuanya. Ingatlah siapa Tuhan! Usahakan setiap waktu dilalui dengan
mencari Tuhan (dalam sekolah, pekerjaan, pensiun). Punya waktu dengan Tuhan sehingga
tahu apa yang Tuhan mau. Ada kesempatan mencari
Tuhan agar hidup kita seimbang. Bacalah Alkitab setiap hari. Kalau dikatakan
doa tidak ada waktu , tapi mengapa main game
ada waktu? Berilah waktu, baca dan renungkan firman Tuhan. Salah satu bukti
bahwa kita mengasihi dan sesuatu itu kita anggap penting adalah dengan
MEMBERIKAN WAKTU!
Apa
beda “sisa” dan “sisih”? Kalau makanan yang tidak habis dikatakan masih ada
sisa sedangkan kalau “sisih” dilakukan sebelum makan (dipisahkan dulu). Waktu
yang kita kasih untuk Tuhan , waktu yang sisa atau sisih? Kalau mau hidup
dengan Tuhan , maka kita akan kasih waktu. Seperti juga saat menganggap sekolah
penting, maka pk 6 sudah berangkat ke sekolah. Ubahlah mindset. Adalah penting membaca Alkitab, bersekutu dengan Tuhan
sehingga ke gereja jangan telat! Sebelum mengikuti ibadah, kita harus menyiapkan
diri. Ada yang membaca Alkitab di malam hari saat sudah lelah sehingga ketiduran.
Kalau kita merasa penting, seharusnya kita akan memberikan waktu! Di pusat
hidup kita seharusnya Tuhan adalah segala-galanya.
Kesimpulan
Orang
bodoh selalu membuang kesempatan, orang biasa menunggu kesempatan, orang pandai
(bijakasana) mencari kesempatan. Orang bijaksana melakukan semuanya di dalam Tuhan.
Selama diberi kesempatan hidup, maukah kita datang kepadaNya? Maukah kita meninggalkan
dosa? Maukah kita membaca firman Tuhan? Lakukanlah sekarang (bukan besok atau lain
waktu), karena kita tidak tahu berapa lama lagi kita hidup. Marilah mencari dan
mengerti kehendak Tuhan dalam hidup kita.