Pdt. Irwan Hidayat
Yoh 4:22-24
22 Kamu menyembah apa yang tidak kamu kenal, kami
menyembah apa yang kami kenal, sebab keselamatan datang dari bangsa Yahudi.
23 Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang,
bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran;
sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.
24 Allah itu
Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran."
Pendahuluan
Alkitab adalah
firman Allah yang tertulis di mana kita bisa membaca kebenaran di dalam Alkitab
dan melihatnya sebagai satu kesatuan. Melihat kebenaran Alkitab sebagai
kesatuan artinya berita yang ada di dalamnya fokus (inti) nya satu yaitu Alkitab ingin menyampaikan tindakan (karya
kasih) Allah demi keselamatan manusia. Walaupun terdiri dari 2 bagian besar
yaitu Perjanjian Lama (PL) dan Perjanjian Baru (PB) tetapi keduanya bermuara pada satu hal yang
sama yaitu perbuatan Tuhan yang luar
biasa, anugerah Tuhan untuk manusia. Namun ada orang-orang (termasuk orang
Kristen) yang tidak mampu untuk melihat dan memperlakukan Alkitab sebagai satu
kesatuan atau mereka melihat bahwa Akitab terdiri dari 2 bagian yang mempunyai
berita dan fokus yang berbeda. Dengan kata lain mereka mengatakan bahwa peraturan yang berlaku di PL tidak berlaku di
PB atau kisah-kisah dan pernyataan – pernyataan di PL tidak ada kaitan dengan
PB. Contoh : hukum Taurat yang dibahas
panjang lebar di PL dikatakan tidak relevan dengan PB (hanya berlaku untuk PL)
atau sekarang di zaman anugerah hukum Taurat tidak berlaku lagi. Kesulitan
orang seperti ini adalah bukan hanya tidak melihat kontiniutas (kelanjutan) PL dengan
PB , tetapi mereka tidak bisa melihat Alkitab sebagai sebuah kesatuan. Mereka
melihat sebagai 2 berita (pokok, inti, fokus, penekanan) yang berbeda. Orang
yang punya cara pandang ini terhadap Alkitab akan jatuh kepada satu sikap bahwa
Allah PL dan PB punya penekanan dan
berita sendiri-sendiri, maka Allah versi PL dengan versi PB adalah Allah yang
berbeda. Betulkah? Allah di PL dan PB adalah pribadi yang berbeda?
3 Alasan Orang Mengatakan Allah PL Berbeda dengan
Allah PB
1.
Nama Allah pada PL dan PB berbeda. Kel 3:13-14
Lalu Musa berkata kepada Allah: "Tetapi apabila aku mendapatkan
orang Israel dan berkata kepada mereka: Allah nenek moyangmu telah mengutus aku
kepadamu, dan mereka bertanya kepadaku: bagaimana tentang nama-Nya?
— apakah yang harus kujawab kepada mereka?" Firman Allah
kepada Musa: "AKU ADALAH AKU." Lagi firman-Nya: "Beginilah
kaukatakan kepada orang Israel itu: AKULAH AKU telah mengutus aku
kepadamu.". Ketika membahas nama Allah di PL , maka orang biasanya
merujuk pada versi ini. Nama "AKU
ADALAH AKU" di dalam bahasa Ibrani berasal dari kata YHWH (Yahweh, Yehova).
Sehingga mencuat isu ada kelompok Kristen yang tidak memanggil Tuhan Allah tapi
Bapa Yahweh. Sedangkan nama Allah di PB sesuai dengan berita yang disampaikan
kepada Yusuf oleh malaikat pada Mat 1:21
Ia akan melahirkan anak laki-laki dan
engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya
dari dosa mereka. Jadi di PB nama Allah adalah Yesus sedangkan di PL Yahweh
sehingga Allah PL dan Allah PB dianggap sebagai pribadi yang berbeda. Benarkah?
Satu hal yang perlu diketahui bagi Allah nama bukan saja sekedar sebutan
sedangkan bagi kita nama itu adalah sebutan. (orang hanya menyebut satu individu
dengan sebutan yaitu nama). Ketika bicara nama Allah, itu bukan sekedar
pribadi, tapi menjelaskan tentang siapa Dia. Menjelaskan bagaimana karakter (sifat)
Nya. Yahweh (I am that I am) ternyata bukan hanya sekedar sebutan. Nama itu
menunjuk kepada keberadaan Allah yang kekal. Dalam bahasa Inggris, digunakan present tense yang menunjukkan sesuatu
yang terus menerus berada. Berarti Aku kekal dan terus menerus ada. Bukan hanya
menunjukkan kekekalanNya, tetapi menjelaskan naturNya yang tidak pernah
berubah. Nama Yahweh mengingatkan Musa bahwa Allah yang memperkenalkan diri
kepadanya adalah yang Allah yang sama yang sudah mengikat perjanjian dengan
Abraham, Ishak dan Yakub. Tuhan berkata, “Akulah Tuhan yang di dalam kesetiaan
sudah mengikat perjanjian dengan bapa leluhurmu. Dan sekarang Aku akan
membuktikan janjiKu kepada umat Israel”. Kata Yahweh ingin menggambarkan
pribadi Allah yang setia, tidak berubah yang memegang janji agung kepada
umatNya dan akan membebaskan umatNya dan membawa umatNya ke tanah perjanjian,
masuk kepada anugerah. Makna itu juga yang kita dapati dalam nama Yesus. Yesus
di dalam bahasa Yunani punya arti Allah menyelamatkan (Mat 1:21). God saves.
Maka kalau dilihat secara teliti makna yang terkandung, Allah menyediakan diri
sebagai pemegang janji seperti waktu dikatakan ke Musa bahwa ia akan memegang
janji untuk menyelamakan umatNya, Allah menuntun umatNya untuk ke tanah
perjanjian yaitu hidup yang kekal. Allah berjanji setelah Adam-Hawa jatuh ke
dalam dosa, Aku akan mengadakan
permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan
keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan
tumitnya (Kej 3:15). Allah berjanji akan menyelamatkan dan janji ini digenapi
di dalam Yesus yang artinya God Saves.
Yesus adalah Allah yang memegang janjiNya
dan menuntun umatNya. Pada PL Yahweh adalah Allah yang memegang janjiNya untuk melepaskan
umat Israel dari perbudakan bangsa Mesir, sedangkan pada PB Allah melepaskan
manusia dari dosa dan membawa mereka kepada hidup kekal. Dari nama Allah, kita mendapat
kesimpulan, Allah di PL adalah pribadi yang sama yang menyatakan diri kepada
kita di dalam Yesus Kristus.
2.
Allah PL berbeda sifatnya dengan Allah PB. Pada PL, sifat Allah pemarah, galak, penuh murka
menyala-nyala, seperti pribadi yang “haus darah”. Contoh : 1 Sam 15:2-3
Beginilah firman TUHAN semesta alam: Aku akan membalas apa yang dilakukan orang
Amalek kepada orang Israel, karena orang Amalek menghalang-halangi mereka,
ketika orang Israel pergi dari Mesir.
Jadi pergilah sekarang, kalahkanlah orang Amalek, tumpaslah segala yang
ada padanya, dan janganlah ada belas kasihan kepadanya. Bunuhlah semuanya,
laki-laki maupun perempuan, kanak-kanak maupun anak-anak yang menyusu, lembu
maupun domba, unta maupun keledai." Waktu Tuhan menyuruh Saul
memberantas musuh Israel dengan jalan dibunuh tanpa sisa (semua harus mati)
sehingga Allah PL kalau sudah marah mengerikan. Contoh kedua 2 Sam 6:6-7
Ketika mereka sampai ke tempat pengirikan Nakhon, maka Uza mengulurkan
tangannya kepada tabut Allah itu, lalu memegangnya, karena lembu-lembu itu tergelincir. Maka bangkitlah murka TUHAN terhadap Uza,
lalu Allah membunuh dia di sana karena keteledorannya itu; ia mati di sana
dekat tabut Allah itu.. Saat Tabut Perjanjian Tuhan tergelincir
dan hampir jatuh, dikisahkan Uza mencoba menahannya agar tidak jatuh, namun Allah
marah sekali dan membuat Uza menemui kematian. Itu yang dijadikan alasan, Allah
PL pemarah, galak, haus darah, Sedangkan di PB justru kita menyaksikan wajah
yang berbeda dengan di PL. Di PB mendadak wajahNya penuh belas kasihan,
kesabaran, banyak pengampunan, dan banyak memberi kesempatan orang memperbaiki
kesalahan. Mat 9:36 Melihat orang banyak
itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka
lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala. Allah di PL
seakan-akan tidak mengenal belas kasihan. Allah tegerak hatiNya oleh belas
kasihan. Belas kasihan muncul di PB. Yoh
21:16-19 Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya:
"Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Jawab Petrus kepada-Nya:
"Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus
kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku." Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya:
"Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati
Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi
Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu,
Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya:
"Gembalakanlah domba-domba-Ku. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika
engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke
mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan
mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke
tempat yang tidak kaukehendaki." Dan hal ini dikatakan-Nya untuk
menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan
demikian Ia berkata kepada Petrus: "Ikutlah Aku." Melalui pertanyaan, “Simon, anak Yohanes, apakah
engkau mengasihi Aku?” Allah memberi kesempatan kembali kepada Petrus walau
Petrus sebelumnya telah menyangkalNya. Kenapa hal seperti itu tidak muncul di
PL? Jadi berdasarkan hal sifatnya, Allah Pl beda dengan Allah PB. Betulkah?
Allah PL yang galak, beda dengan Allah PB yang penuh belas kesihan? Imamat
19: 2
"Berbicaralah kepada segenap jemaah Israel dan katakan kepada
mereka: Kuduslah kamu, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, kudus. Kudus artinya khusus terpisah dari yang lain, khusus
disendirikan tidak bercampur dengan yang lain, tidak sama dengan yang lain,
satu-satunya. Frase “Sebab Tuhan Allahmu kudus” hendak mengatakan atribut
Allah, bahwa tidak ada yang menyamai (tidak ada yang seperti) Dia. Aku Tuhan
Allahmu adalah satu-satunya, Allah yang kudus. Sebagai Allah yang kudus tidak
bercampur dengan yang lain. Setelah itu baru kita bisa memahami Allah di PL yang
begitu galak dan, tegas. Alkitab ingin menceritakan salah satu atribut Allah
yaitu Allah yang kudus tidak bisa mentolerir kecemaran, kejahatan dan nista, Maka
ia berkata kepada Musa: "Janganlah
datang dekat-dekat: tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat, di mana
engkau berdiri itu, adalah tanah yang kudus.".(Kel 3:5). Artinya
manusia dalam dosa dan kecemaran, tidak bisa mendekati Allah yang kudus.
Sehingga Allah memerintah hal seperti itu seperti kepada Uza yang mati. Allah ingin mengatakan “Aku ini
kudus, manusia yang penuh kecemaran dan dosa, kekotoran, kenajisan, tidak bisa
mendekati, menyatu denganKu karena Aku terpisah dari semua”. Allah di PL sangat
menekankan kekudusan. Di PB tidak menekankan? Justru di PB juga menekankan
bahwa ia pribadi kudus yang dinyatakan dalam kasihNya sampai di puncaknya mati
di kayu salib. Di PB, banyak tentang kasih dan kemurahan Allah. Itulah
kasih yang satu-satunya, tidak ada kasih
yang seperti itu, tidak ada kemurahan, belas kasihan, pengampunan yang
diberikan oleh dunia selain dari yang Allah berikan. Sehingga Allah PB adalah
yang sama konsisten yang menyatakan kekudusan di dalam kasih dan kemurahan.
Dari sini kita belajar bahwa Allah tidak berubah, Dia tetap Allah yang sama.
3.
Karya Allah di PL berbeda dengan di PB. Orang digiring berpikir Allah di PL berkarya di dalam
penciptaan, sedangkan di PB Allah berkarya di dalam penyelamatan. Betulkah? Dalam
doktrin Allah Tritunggal, Yesus Kristus sudah ada baik di PL maupun di PB. Kejadian 1:26 Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita
menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas
ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh
bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." Pada ayat
tersebut digunakan kata ganti orang “kita”. Kata “kita” kalau dicek di PL
digunakan kata ganti orang pertama jamak (kita, plural). Ini adalah teks paling
awal yang ingin menyatakan kepada kita bahwa Allah Tritunggal itu ada sejak
kekal, bahkan waktu peristiwa penciptaan, bukan hanya karya Bapa tetapi selain Bapa,
Anak dan Roh Kudus hadir. Yoh 1:1 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu
bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Yesus disebut firman
(logos). Dalam bahasa Inggris dikatakan, In
the beginning was the Word, and the Word was with God, and the Word was God.
Jadi penciptaan tidak hanya dilakukan oleh Bapa. Karya keselamatan itu tidak hanya
karya Kristus. Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku
ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya
(Yoh 4:34). Jadi keselamatan manusia adalah kehendak Bapa, untuk menuntun
orang datang kepada keselamatan. Jadi keselamatan juga dikerjakan oleh Bapa,
Anak dan Roh Kudus. Maka dilihat dari karyaNya, Allah tetap sama di PL dan PB.
Dia yang mengerjakan semuanya itu.
Arti Allah di PL sama dengan Allah di PB
Ibrani 13 :8 Yesus Kristus tetap sama,
baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya. Kalau Allah tetap sama maka ini menjadi penghiburan
dan kekuatan bagi kita. Ada pribadi yang tidak berubah. Ketika semua orang dan
segala sesuatu berubah, ada 1 (satu) yang tidak berubah yaitu Tuhan. Kita
bergantung penuh kepada Tuhan yang tidak berubah. Sampai hari ini, itu menjadi
kekuatan dan penghiburan bagi kita. Ada orang yang dulunya baik sekarang menjadi
jahat. Maka bila semua berubah yang bisa
jadi andalan adalah Tuhan yang tidak pernah berubah. Nama, perbuatan dan sifat Tuhan
tetap sama. Tuhan yang sama punya banyak cara untuk menolong kita. Kalau dulu Dia
pernah sembuhkan orang sakit, Tuhan yang sama sanggup tetap melakukannya pada
zaman ini. Kita punya pegangan yang teguh, di dalam Tuhan yang tidak pernah
berubah.
No comments:
Post a Comment