Pdt Hery Kwok
2 Kor 5:17
Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah
ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.
Hari ini kita
memperingati kemerdakaan Indonesia. Sebagai bangsa Indonesia bersuku Tionghoa, kita
juga dengan antusias merayakan kemerdekaan Indonesia. Saya pernah ketemu hamba
Tuhan yang raut mukanya mirip orang Tionghoa. Lalu saya tanya marganya apa? Dijawab
marganya “Liong”. Herannya ia berbahasa Batak. Saya tanya, “Kok Bapak marganya
Liong?” Dijawabnya, “Marga saya sebenarnya Sinaga” (Naga dalam Tionghoa adalah “liong”).
Suatau kali ada
seorang anak yang bertengkar dengan papanya karena perilaku sang anak yang
tidak baik. Kata papanya,”Percuma kamu tiap minggu pergi ke gereja, karena
hidupmu tidak berubah. Kamu sering melawan orang tua. Kamu jadi orang Kristen
sama saja seperti sebelum kamu mengenal Tuhan.” Sang anak marah, naik ke atas
loteng, masuk ke kamarnya dan membanting pintu kamar. Perkataan papanya menusuk
hatinya karena memang benar, waktu dia ke gereja hidupnya sama seperti
sebelumnya, tIdak ada perubahan dengan sebelum ia mengenal Tuhan. Banyak orang
Kristen hidupnya sama dengan ilustrasi tadi. Di rumah , suami istri berbicara
kasar satu dengan yang lain. Padahal keduanya sudah mengenal Kristus, belajar
di gereja, namun satu sama lain bicaranya kasar. Suami memaki istri dan
sebaliknya. Bahkan seringkali kata-kata di kebun binatang keluar. Demikian pula
antara anak-anak dan orang-tua. Orang tua memaki anaknya dengan kasar dan
sebaliknya sang anak melawan orang tuanya. Seorang pengusaha sebelum mengenal
Tuhan sering melakukan usaha dengan tipu sana-sini yang penting menghasilkan
uang. Ternyata setelah belajar tentang kekristenan, usahanya tetap kotor. Sebelum
dan setelah mengenal Kristus, tetap suka hutang sana sini dan tidak bayar. Demikian
juga dengan hidup di gereja juga begitu. Kalau hidup seperti itu, bagaimana
Kristus bisa dikenal melaluimu? Jangan membuat orang dunia bingung
membedakannya. Dalam 2 Kor 5:17, Rasul Paulus memberi pengajaran yang sangat
baik bahwa harus ada perbedaan antara sebelum dan setelah mengenal Kristus.
Mungkin sebelum kenal, kamu kasar terhadap anak-anak atau pasangan, setelah
percaya maka kamu harus hormat kepada orangtuamu karena Alkitab mengajarkan
begitu. Orang Tionghoa sering tidak mau masuk Kristen, karena khawatir anaknya
tidak mau menghormati dia sebelum dan setelah ia meninggal. Hal ini salah.
Kekristenan mengajarkan, justru waktu orang tua hidup, anak harus menghormatinya.
Waktu hidup anak harus mengajak orang tua makan yang enak dan sehat. Jangan
waktu setelah mati baru ditangisi dan dibawakan makanan kesukaannya. Karena kalau
sudah meninggal, makanan yang dihidangkan di kuburan dimakan oleh orang yang
ada di kuburan.
Ciptaan yang Baru
Siapa di dalam
kristus ia adalah ciptaan yang baru. Yang dimaksud dengan kata “baru”
1.
up-to-date. Misalnya : pakaiannya up-to-date. Jadi orang sering bilang mengikuti zaman, selalu baru.
Dulu pernah ada film yang berjudul ghost,
dimainkan oleh Demi Moore yang berpotongan rambut seperti lelaki namun cantik
sekali. Lalu banyak yang mengikuti modenya, walau tidak cocok. Up-to-date yang dimaksud tidak seperti
itu, karena setelah zamannya berlalu, maka ia akan menjadi kuno.
2.
fresh.
Seperti di toko roti, pegawainya menggunakan istilah fresh from the oven untuk roti yang baru saja dari tempat perapian.
Orang yang makan rotinya enak sekali. Tetapi itu bukan arti baru yang dimaksud
Rasul Paulus. Karena bila demikian maka setelah beberapa saat rotinya menjadi
dingin dan berkurang enaknya.
“Ciptaan baru” berbicara
tentang kualitas orang yang lahir baru, tidak bisa pudar oleh waktu dan zaman.
Pada waktu percaya kristus, hari ini percaya dan selamanya kualitasnya terus
berjalan. Bagaimana saya menjadi ciptaan yang baru? Jadi siapa yang ada di
dalam Kristus artinya setiap orang yang percaya, hidup dalam bimbingan Kristus
ia adalah ciptaan yang baru, yang lama sudah
berlalu sesungguhnya yang baru sudah datang.
Ada 2 hal menarik
yang disampaikan Rasul Paulus.
1.
Status orang yang
percaya kepada Kristus artinya siapa kamu di hadapan Tuhan. Secara etnis kita
orang Tionghoa tetapi secara status kita orang Indonesia. Status ini penting,
karena kemana kita pergi, menyatakan siapa kita. Sewaktu pulang dari Israel,
pesawat yang saya tumpangi mampir di bandara
Dubai. Di dalam pesawat, banyak TKI yang pulang juga. Karena pesawat yang
ditumpangi ditunda keberangkatannya 10 jam, akhirnya saya berkenalan dengan
orang Indonesia yang salah satunya TKI. 2 jam sebelum masuk pesawat, ada seorang TKI
yang terkejut dan pucat mukanya karena paspornya hilang. Rupanya selama di bandara
dia berkeliling belanja sana-sini dan paspornya terjatuh. Kehilangan paspor di negara
orang merupakan hal yang celaka luar biasa. Karena orang tahu statusmu dari
surat yang bernama paspor. Waktu statusmu jelas, orang tahu dan tidak
mempermasalkanmu. Rasul Paulus bilang, siapa di dalam Kristus, ia punya status
baru. Statusmu tidak seperti orang yang dihukum tapi orang yang dimerdekakan
dan akan masuk ke sorga karena dikerjakan oleh Tuhan Yesus di kayu salib. Jadi ciptaan
baru merupakan status yang diubahkan secara revolusioner. Artinya pekerjaan
yang tidak bisa dikerjakan oleh kita, tetapi oleh Allah dan berlangsung
seketika. Engkau menjadi ciptaan baru bukan karena berbuat amal, baik atau sekedar
memberi banyak sumbangan namun dimulai dari percaya kepada Kristus dan
mengalami perubahan revolusioner oleh Kristus. Perubahan tidak dibuat oleh
manusia dan manusia tidak bisa mengusahakannya. Jangan berpikir waktu melakukan
kebaikan, maka statusmu berubah menjadi baru. Kristus yang membuatnya sehingga
status kita menjadi baru. Rasul Paulus berkata, “Hanya di dalam Kristus”
artinya tidak ada tambahan lain. Banyak orang Tionghoa yang percaya Kristus
tapi ditambah adat nenek moyang ( kepercayaan-kepercayaan lama). Itu salah
besar.
2.
Yang lama sudah
berlalu sesungguhnya yang baru sudah datang. Rasul Paulus berbicara perubahan
yang terjadi secara proresif atau bertahap. Perubahan itu terjadi dari hari ke
hari sejak percaya kepada Kristus dan berubah karakternya. Perubahan itu
terjadi , waktu firman Allah ada di dalam kita. Waktu firman Allah bicara, Hai suami kasihilah istrimu, hai istri
taatilah suamimu, perubahan itu harus terjadi sehingga waktu suami istri
bermasalah, tidak lagi berbicara kotor dan membuat sakit hati. Namun tidak
berarti tidak bisa marah, tetapi tetap baik. Maksudnya waktu marah, tidak
langsung mengatai dengan kata yang jahat. Misalnya bawa anak masuk ke kamar dan
bicara, sehingga sang anak melihat papanya berbeda tidak seperti dulu. Itulah
yang dimaksud bahwa sebagai yang baru yang lama berlalu dan yang baru datang.
Sebelum kenal Kristus, kita orang jahat, tidak ada manusia yang tidak berdoa.
Semua orang berdosa. Kita semua orang berdosa. Kita hidup dalam keberdosaan
kita. Pikiran dan hati kita jahat. Pikiran kita dulu suka gosipin orang termasuk
gosipin hamba Tuhan. Jadi waktu dalam Kristus, kita berubah. Dari hari ke hari,
kita harus terus berubah. Waktu berusaha, setelah percaya, tinggalkan tipu
menipu dan jangan melakukan suap. Sebagai anak muda, kuliah jangan menyontek. Sewaktu
saya studi S2 pendidikan saya belajar bersama kepala sekolah karena itu program
untuk para kepala sekolah. Waktu ujian dosennya berkata, “Karena kamu mahasiswa
S2 , kamu bukan anak-anak. Saya percaya kamu bisa dipercaya.” Soalnya cukup
sulit. System ujian dengan tutup buku. Saya
duduk di depan, dan kerjakan yang bisa dulu supaya waktunya cukup. Saat meng
istirahat badan dan menoleh ke belakang, saya terkejut karena kepsek sedang
buka buku! Padahl merekalah yang bilang ke anak-anak di sekolah agar jangan
menyontek. Setelah selesai, saya tanya, “Kenapa bapak menyontek?” Lalu saya
dimarahi. “Hus, itu bukan nyontek. Itu hanya cocokkin jawaban.” “Sama saja”,
saya bilang. “Kamu lakukan seperti itu, kamu sendiri bilang tapi tidak lakukan.”
Hari ini kita
memperingati kemerdakaan Indonesia. 68 tahun kita terbebas dari jajahan bangsa
asing secara fisik. Kemerdekaan membuat kita tidak terbelenggu orang asing.
Waktu engkau dan saya percaya Kristus, engkau dimerdekakan dari dosa. Dosa
tidak mampu lagi berkuasa atas kita. Sering kita tidak menyadari dan tidak mampu
menghindari jebakan dosa. Acapkali kita bermain dengan dosa, itu yang membuat
hidupmu tidak berubah. Ingatlah , kita dimerdekakan dari dosa oleh Kristus. Sekarang
status kita sudah menjadi anak Tuhan . Status yang baru ini membuat kita
berubah secara karakter di dalam Kristus. Gereja kalau mau dipenuhi oleh jiwa
yang baru, salah satunya waktunya kita diubahkan oleh Kristus. Engkau sekarang
peduli dengan orang. Waktu mempedulikan sesama, mereka bingung darimana orang
ini. Setelah tahu dari GKKK Mabes, mereka mau datang. Jangan justru sebaliknya.
Gereja mula-mula disukai banyak orang. Orang-orang Yunani melihat orang Kristen
memberikan apa yang dimilikinya. Waktu orang lain melihat orang Kristen
mula-mula mereka mau belajar mengenal Tuhan Yesus. Waktu hidup kita seperti
itu, gereja Tuhan akan dipenuhi oleh orang-orang. Mari kita nyatakan hidup yang
berubah dalam pikiran, hati dan perbuatan kita karena Kristus.
No comments:
Post a Comment