Ev . Debora Fu
Ef 6:4 Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan
amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan
nasihat Tuhan.
Kej 27
1 Ketika Ishak sudah tua, dan matanya telah
kabur, sehingga ia tidak dapat melihat lagi, dipanggilnyalah Esau, anak
sulungnya, serta berkata kepadanya: "Anakku." Sahut Esau: "Ya,
bapa."
2 Berkatalah Ishak: "Lihat, aku sudah tua,
aku tidak tahu bila hari kematianku.
3 Maka sekarang, ambillah senjatamu, tabung
panah dan busurmu, pergilah ke padang dan burulah bagiku seekor binatang;
4 olahlah bagiku makanan yang enak, seperti
yang kugemari, sesudah itu bawalah kepadaku, supaya kumakan, agar aku memberkati
engkau, sebelum aku mati."
5 Tetapi Ribka mendengarkannya, ketika Ishak
berkata kepada Esau, anaknya. Setelah Esau pergi ke padang memburu seekor
binatang untuk dibawanya kepada ayahnya,
6 berkatalah Ribka kepada Yakub, anaknya:
"Telah kudengar ayahmu berkata kepada Esau, kakakmu:
7 Bawalah bagiku seekor binatang buruan dan
olahlah bagiku makanan yang enak, supaya kumakan, dan supaya aku memberkati
engkau di hadapan TUHAN, sebelum aku mati.
8 Maka sekarang, anakku, dengarkanlah
perkataanku seperti yang kuperintahkan kepadamu.
9 Pergilah ke tempat kambing domba kita,
ambillah dari sana dua anak kambing yang baik, maka aku akan mengolahnya
menjadi makanan yang enak bagi ayahmu, seperti yang digemarinya.
10 Bawalah itu kepada ayahmu, supaya dimakannya,
agar dia memberkati engkau, sebelum ia mati."
11 Lalu kata Yakub kepada Ribka, ibunya:
"Tetapi Esau, kakakku, adalah seorang yang berbulu badannya, sedang aku
ini kulitku licin.
12 Mungkin ayahku akan meraba aku; maka nanti ia
akan menyangka bahwa aku mau memperolok-olokkan dia; dengan demikian aku akan
mendatangkan kutuk atas diriku dan bukan berkat."
13 Tetapi ibunya berkata kepadanya: "Akulah
yang menanggung kutuk itu, anakku; dengarkan saja perkataanku, pergilah ambil
kambing-kambing itu."
14 Lalu ia pergi mengambil kambing-kambing itu
dan membawanya kepada ibunya; sesudah itu ibunya mengolah makanan yang enak,
seperti yang digemari ayahnya.
15 Kemudian Ribka mengambil pakaian yang indah
kepunyaan Esau, anak sulungnya, pakaian yang disimpannya di rumah, lalu
disuruhnyalah dikenakan oleh Yakub, anak bungsunya.
16 Dan kulit anak kambing itu dipalutkannya pada
kedua tangan Yakub dan pada lehernya yang licin itu.
17 Lalu ia memberikan makanan yang enak dan roti
yang telah diolahnya itu kepada Yakub, anaknya.
18 Demikianlah Yakub masuk ke tempat ayahnya
serta berkata: "Bapa!" Sahut ayahnya: "Ya, anakku; siapakah
engkau?"
19 Kata Yakub kepada ayahnya: "Akulah Esau,
anak sulungmu. Telah kulakukan, seperti yang bapa katakan kepadaku. Bangunlah,
duduklah dan makanlah daging buruan masakanku ini, agar bapa memberkati
aku."
20 Lalu Ishak berkata kepada anaknya itu:
"Lekas juga engkau mendapatnya, anakku!" Jawabnya: "Karena
TUHAN, Allahmu, membuat aku mencapai tujuanku."
21 Lalu kata Ishak kepada Yakub: "Datanglah
mendekat, anakku, supaya aku meraba engkau, apakah engkau ini anakku Esau atau
bukan."
22 Maka Yakub mendekati Ishak, ayahnya, dan
ayahnya itu merabanya serta berkata: "Kalau suara, suara Yakub; kalau
tangan, tangan Esau."
23 Jadi Ishak tidak mengenal dia, karena
tangannya berbulu seperti tangan Esau, kakaknya. Ishak hendak memberkati dia,
24 tetapi ia masih bertanya: "Benarkah
engkau ini anakku Esau?" Jawabnya: "Ya!"
25 Lalu berkatalah Ishak: "Dekatkanlah
makanan itu kepadaku, supaya kumakan daging buruan masakan anakku, agar aku
memberkati engkau." Jadi didekatkannyalah makanan itu kepada ayahnya, lalu
ia makan, dibawanya juga anggur kepadanya, lalu ia minum.
26 Berkatalah Ishak, ayahnya, kepadanya:
"Datanglah dekat-dekat dan ciumlah aku, anakku."
27 Lalu datanglah Yakub dekat-dekat dan
diciumnyalah ayahnya. Ketika Ishak mencium bau pakaian Yakub, diberkatinyalah
dia, katanya: "Sesungguhnya bau anakku adalah sebagai bau padang yang
diberkati TUHAN.
28 Allah akan memberikan kepadamu embun yang
dari langit dan tanah-tanah gemuk di bumi dan gandum serta anggur
berlimpah-limpah.
29 Bangsa-bangsa
akan takluk kepadamu, dan suku-suku bangsa akan sujud kepadamu; jadilah tuan
atas saudara-saudaramu, dan anak-anak ibumu akan sujud kepadamu. Siapa yang
mengutuk engkau, terkutuklah ia, dan siapa yang memberkati engkau, diberkatilah
ia."
30 Setelah Ishak selesai memberkati Yakub, dan
baru saja Yakub keluar meninggalkan Ishak, ayahnya, pulanglah Esau, kakaknya,
dari berburu.
31 Ia juga menyediakan makanan yang enak, lalu
membawanya kepada ayahnya. Katanya kepada ayahnya: "Bapa, bangunlah dan
makan daging buruan masakan anakmu, agar engkau memberkati aku."
32 Tetapi kata Ishak, ayahnya, kepadanya:
"Siapakah engkau ini?" Sahutnya: "Akulah anakmu, anak sulungmu,
Esau."
33 Lalu terkejutlah Ishak dengan sangat serta
berkata: "Siapakah gerangan dia, yang memburu binatang itu dan yang telah
membawanya kepadaku? Aku telah memakan semuanya, sebelum engkau datang, dan
telah memberkati dia; dan dia akan tetap orang yang diberkati."
34 Sesudah Esau mendengar perkataan ayahnya itu,
meraung-raunglah ia dengan sangat keras dalam kepedihan hatinya serta berkata
kepada ayahnya: "Berkatilah aku ini juga, ya bapa!"
35 Jawab ayahnya: "Adikmu telah datang
dengan tipu daya dan telah merampas berkat yang untukmu itu."
36 Kata Esau: "Bukankah tepat namanya
Yakub, karena ia telah dua kali menipu aku. Hak kesulunganku telah dirampasnya,
dan sekarang dirampasnya pula berkat yang untukku." Lalu katanya:
"Apakah bapa tidak mempunyai berkat lain bagiku?"
37 Lalu Ishak menjawab Esau, katanya:
"Sesungguhnya telah kuangkat dia menjadi tuan atas engkau, dan segala
saudaranya telah kuberikan kepadanya menjadi hambanya, dan telah kubekali dia
dengan gandum dan anggur; maka kepadamu, apa lagi yang dapat kuperbuat, ya
anakku?"
38 Kata Esau kepada ayahnya: "Hanya berkat
yang satu itukah ada padamu, ya bapa? Berkatilah aku ini juga, ya bapa!"
Dan dengan suara keras menangislah Esau.
39 Lalu Ishak, ayahnya, menjawabnya:
"Sesungguhnya tempat kediamanmu akan jauh dari tanah-tanah gemuk di bumi
dan jauh dari embun dari langit di atas.
40 Engkau akan hidup dari pedangmu dan engkau
akan menjadi hamba adikmu. Tetapi akan terjadi kelak, apabila engkau berusaha
sungguh-sungguh, maka engkau akan melemparkan kuk itu dari tengkukmu."
41 Esau menaruh dendam kepada Yakub karena
berkat yang telah diberikan oleh ayahnya kepadanya, lalu ia berkata kepada
dirinya sendiri: "Hari-hari berkabung karena kematian ayahku itu tidak akan
lama lagi; pada waktu itulah Yakub, adikku, akan kubunuh."
42 Ketika diberitahukan perkataan Esau, anak
sulungnya itu kepada Ribka, maka disuruhnyalah memanggil Yakub, anak bungsunya,
lalu berkata kepadanya: "Esau, kakakmu, bermaksud membalas dendam membunuh
engkau.
43 Jadi sekarang, anakku, dengarkanlah
perkataanku, bersiaplah engkau dan larilah kepada Laban, saudaraku, ke Haran,
44 dan tinggallah padanya beberapa waktu
lamanya, sampai kegeraman
45 dan kemarahan kakakmu itu surut dari padamu,
dan ia lupa apa yang telah engkau perbuat kepadanya; kemudian aku akan menyuruh
orang menjemput engkau dari situ. Mengapa aku akan kehilangan kamu berdua pada
satu hari juga?"
46 Kemudian Ribka berkata kepada Ishak:
"Aku telah jemu hidup karena perempuan-perempuan Het itu; jikalau Yakub
juga mengambil seorang isteri dari antara perempuan negeri ini, semacam
perempuan Het itu, apa gunanya aku hidup lagi?"
Kej 24:16-20
16 Anak gadis itu sangat cantik parasnya,
seorang perawan, belum pernah bersetubuh dengan laki-laki; ia turun ke mata air
itu dan mengisi buyungnya, lalu kembali naik.
17 Kemudian berlarilah hamba itu mendapatkannya
serta berkata: "Tolong beri aku minum air sedikit dari buyungmu itu."
18 Jawabnya: "Minumlah, tuan," maka
segeralah diturunkannya buyungnya itu ke tangannya, serta diberinya dia minum.
19 Setelah ia selesai memberi hamba itu minum,
berkatalah ia: "Baiklah untuk unta-untamu juga kutimba air, sampai
semuanya puas minum."
20 Kemudian segeralah dituangnya air yang di
buyungnya itu ke dalam palungan, lalu berlarilah ia sekali lagi ke sumur untuk
menimba air dan ditimbanyalah untuk semua unta orang itu.
Sangat disayangkan ada keluarga Kristen yang tidak
memuliakan Tuhan sehingga tidak bisa memberi kesaksian. Pada Perjanjian Lama
ada kisah tentang keluarga Ishak yang penuh air mata , kebohongan, kebencian ,
dendam dan balas dendam. Mengapa keluarga Kristen berantakan dan tidak baik?
Ishak adalah anak Abraham. Ia anak yang baik dan rela
dipersembahkan kepada Tuhan. Ia anak yang penurut. Ia mau mengalah dalam segala
hal. Ia adalah orang yang sangat lemah lembut. Kalau ia membuat suatu sumur dan
ada orang yang merebutnya, maka ia akan
dikasih. Kalau ada orang yang mengusirnya, maka ia akan pergi. Ia mengalah
sehingga tidak punya musuh. Ia sangat baik sehingga Tuhan sangat memberkatinya.
Saat orang-orang lain kelaparan, Tuhan memberkatinya. Ia mendapat hasil yang
berlipat ganda. Tetapi bila tidak dibenahi, maka ia akan menjadi orang yang lemah.
Saat ia harus berbicara ia tidak berbicara. Saat ia harus berdiri , ia tidak
berdiri. Suatu kali, ada orang mau merebut istrinya, ia bersembunyi. Betapa
lemahnya, bahkan ia mau memberikan istrinya kepada orang lain. Dalam kehidupan
pernikahannya, saat ia menghadapi masalah, ia bersembunyi. Ia seorang kepala
keluarga, ia seorang suami. Seharusnya ia berperan sebagai suami, untuk
menunjukkan kuasa sebagai seorang suami. Harus dengan segala kuasa menjaga
keluarganya. Tetapi ia tidak melakukannya. Saat mendapat anak kembar, ia tidak
mengasihi secara sama. Sehingga ada 2 kubu dalam keluarga. Ada kubu ayah dan
kubu ibu. Ishak menyayangi Esau karena Esau sangat pandai berburu. Setelah
berburu, Esau memasak yang enak untuk ayahnya, karena Ishak orang yang suka
makan. Saat istrinya bertengkar dengan menantunya, ia bersembunyi di dapur, makan
banyak dan tidak akan bersuara sama sekali. Ia tidak mau ikut campur antara
mertua dan menantu. Akan tetapi seharusnya sebagai kepala keluarga, ia harus
berbicara, istrinya tidak boleh berlaku tidak adil kepada menantunya dan tidak
membolehkan menantunya bertengkar dengan mertuanya. Sedangkan Yakub anak
pendiam , kebanyakan waktu di rumah dan banyak bicara dengan mamanya. Ia
menjadi kesayangan Ribka. Sehingga suami istri mempunyai anak kesayangan masing-masing.
Mereka tidak bersehati. Tidak bisa berdiskusi. Saat tua, Ishak mengira ia akan
meninggal, sehingga ia memanggil Esau untuk memberkatinya. Ia menyuruh Esau
berburu, memasak dan akan memberkatinya. Di dalam keluarga orang Israel,
memberkati anak sulung adalah sangat mulia. Seharusnya ia bicara dengan istrinya,
Ribka. Tetapi hal ini tidak dilakukan Ishak. Ribka mendengarnya secara tidak
langsung dan ia menentang. Sebab itu ia menyuruh Yakub membohongi ayahnya. Saat
Esau berburu dan akhirnya tahu Yakub merebut hak sulungnya, Esau sangat marah
dan bersumpah kalau ayahnya meninggal ia akan membunuh Yakub. Karena suami
istri tidak sekata, menimbulkan hal yang tidak baik. Sebagai orang tua (suami
istri) harus sehati. Terus terang dalam keuangan, pekerjaan, pendidikan anak. Harus
sehati , jujur dan memutuskannya dengan baik. Keluarga seperti ini baru akan
kokoh. Saat di Bogor, saya melayani keluarga dengan 3 anak. Tahun 60-an banyak
orang TIonghoa Indonesia pulang ke Tiongkok. Saat itu, suami istri membawa 3
anak pulang ke Tiongkok dan mengatakan bahwa mereka piknik, jalan-jalan.
Sebetulnya, papanya bermaksud untuk memindahkan anaknya ke Tiongkok. Setelah
semua dokumen selesai diurus, baru ia bicara ke istrinya. Istrinya baru tahu
saat mau berangkat ke Tiongkok. Jadi rencananya ketiga anak di Tiongkok, sedangkan
di Indonesia hanya suami-istri tersebut. Ketigas anaknya masih kecil berumur
10, 8 dan 6 tahun. Saat akan ditinggalkan di Tiongkok, anaknya berkata, “Mama
jangan tinggalkan saya”. Tetapi KA sudah berangkat. Suaminya memberikan 3 anak
ke orang tua angkat dan menarik istrinya naik ke atas KA dan meninggalkan
Tiongkok kembali ke Indonesia. Setelah itu istrinya sakit, tidak mau makan dan
tidak bisa tidur. Saat itu hubungan Indonesia-Tiongkok terputus. Mama ini menderita
tekanan jiwa, sakit jiwa. Setiap hari , ia berjalan ke sana kemari mencari
anaknya. Selama 30 tahun, ia hidup seperti orang tidak berguna, tidak bisa
mandi dan merawat diri sendiri. Kemudian hubungan diplomatik Indonesia –
Tiongkok membaik. Istrinya dibawa ke Tiongkok bertemu anak-anaknya. Anaknya
tidak mengenal orang tuanya dan sudah berkeluarga. Istrinya tidak mengakui mereka
sebagai anak-anaknya. Ia tidak menerima kenyataan tersebut, karena saat
ditinggalkan anaknya masih berusia 10,8 dan 6 tahun. Selama istrinya sakit,
suaminya punya simpanan. Betapa egois dan tidak punya belas kasihannya sang
suami. Anak-anaknya sejak kecil kehilangan kasih sayang orang tua, dan yang
lebih celaka istrinya menjadi orang yang tidak berguna. Sama juga keluarga
Ishak seperti ini. Sewaktu mau
memberkati anaknya yang sulung, ia tidak mau berdiskusi dengan istrinya. Inilah
kelemahan.
Tokoh yang kedua Ribka. Kej 24:16-20. Ribka sangat cantik. Hatinya juga bagus. Ia
sangat rajin. Mempunyai kasih dan perhatian. Abraham menyuruh hambanya pergi ke
desanya mencari menantu. Setelah menjalani perjalanan jauh, sampai suatu sumur
mau minum. Ribka melihatnya, dan memberi minum. Juga semua untanya diberi air. Ia
melakukan segala sesuatunya dengan seksama dan serius. Alkitab mengatakan
dengan cepat. Ia berlari. Semua kata kerja mendeskripsikan kata sifatnya. Saat
dikatakan hamba Abraham untuk meminangnya untuk anak tuannya, Ribka tidak
berdisikusi dengan orang tuanya, tetapi ia memutuskan sendiri. Padahal ia tidak
tahu dan kenal bagaimana parasnya. Ribka mau kawin dengan laki-laki yang tidak
dikenalnya. Pergi ke daerah yang begitu jauh. Tetapi Ribka punya pendirian.
Dengan berani putuskan. Ini sifatnya. Setiap kita mempunyai sifat. Kita akan
dipengaruhi oleh sifat kita. Orang punya sifat seperti apa akan mengeluarkan perkataan
seperti apa. Seringkali kita tidak mau serahkan sifat, hanya bersandar diri
sendiri. Berdasarkan keputusan sendiri. Hal ini tidak baik. Ribka, sangat
kokoh, kuat. Ia tidak akan turut suami. Saat ia masuk ke dalam keluarga Ishak,
mertuanya sudah tidak ada. Masalah apapun dalam keluarga ia putuskan. Jika
sifat-sifat tersebut, tidak diatur oleh Tuhan akan menjadi masalah. Sifat
apapun akan dipakai oleh TUhan. Tuhan bisa memakai orang yang berbakat seperti Samson
untuk melakukan berbagai hal. Tuhan memakai Gideon melakukan perkara besar.
Sifat apapun yang kuat dan lemah harus diserahkan ke tangan Tuhan. Menurut
kehendak Tuhan dan bisa dipakai Tuhan. Tuhan melalui menantu Ribka untuk
menentangnya. Tetapi Ribka tidak menyadarinya. Ia adalah wanita yang punya
pendirian yang sangat keras. Tetapi istri Esau menentangnya. Sehingga Ribka
akhirnya gagal. Kej 27:46 Kemudian Ribka berkata kepada Ishak:
"Aku telah jemu hidup karena perempuan-perempuan Het itu; jikalau Yakub
juga mengambil seorang isteri dari antara perempuan negeri ini, semacam
perempuan Het itu, apa gunanya aku hidup lagi?". Ribka kalah di bawah
tangan dari menantu. Dia sangat galak, tetapi Tuhan memakai menantunya yang
lebih galak. Ia begitu marahnya dan tidak mau hidup lagi. Ia membenci
menantunya dan tidak mau menyebut namanya. Akan tetapi Ribka tidak mau
berpaling. Kita melihat tokoh ini bukan kebetulan. Apa yang tercantum dalam Alkitab
bukanlah sekedar sejarah tetapi Tuhan mau bicara kepada kita. Kita tinggal di
daerah ini, mungkin melalui lingkungan, Tuhan akan membentuk kita. Kita
mempunyai suami, mertua, anak , menantu, kita harus melihat melalui orang-orang
ini, Tuhan ingin membentuk dan mengubah kita. Kita melihat tangan Tuhan. Jika
kita tidak mau menyerahkan keegosian kita ke dalam tangan Tuhan, kita akan
rugi. Jika kita mau menyerahkan ke Tuhan, Tuhan memimpin kita masuk untuk
mendapatkan berkat yang berkelimpahan. Seringkali kita mempunyai sifat yang
begitu keras, apa yang diputuskan semua harus mendengarnya. Dalam gereja, semua
harus saya yang putuskan. Jika demikian, gereja ini akan mengalami masalah.
Dalam pekerjaan atau kantor, jika semuanya harus kita yang memutuskan , kita
akan bermasalah. Jika dalam keluarga, semua harus dengar perintah saya, keluarga seperti ini pasti bermasalah.
Kita tidak boleh menentukan sendiri. Bukan kita putuskan sendiri. Kita harus
bertanya apakah ini yang dikehendaki Tuhan. Kalau bukan kehendak Tuhan pasti
bermasalah. Kita harus belajar seumur hidup kita, Tuhan berkuasa. Apa yang
dikatakan Tuhan yang paling tepat. Kita punya kedudukan dan pendirian. Akan
tetapi jika pendirian kita , kita tidak membiarkan Roh Kudus memimpin kita. Roh
Kudus akan tinggal dalam hati kita dan memimpin kita. Roh Kudus akan memimpin
pekerjaan, gereja dan kehidupan kita. Kita harus menyerahkan pendirian kita
kepada TUhan. Kesalahan terbesar Ribka, ia seorang ibu yang begitu berani dan keras,
tetapi ia kehilangan anak yang disayangi. Saat Ishak tua, ia mau memberkati
anak sulungnya setelah makan yang enak. Tetapi ditipu oleh Yakub. Ribka membuat
Yakub melakukannya terlebih dahulu. Ia masuk dan menyuruh Yakub membawanya ke
Ishak. Kita melihat tipu muslihat Ribka. Kej 27:5-8. Ribka menyuruh Yakub
membawa kambing ke Ishak untuk mendapat berkat. Kita melihat seorang ibu yang
tidak menciptakan kedamaian di antara kedua anaknya. Ia menjalankan muslihat
menipu ayah mereka. Ishak makan sampai lupa daratan. Ia berkata,”Ini adalah
tubuh dari Esau, tetapi suaranya Yakub.” Dia tidak mau pikir panjang dan
bertanya. Ia mencium bau masakan yang enak dan tidak memikirkan apa lagi dan
makan. TIpu muslihat ini berasal dari Ribka. Begitu beraninya Ribka. Ia mengajarkan
ke Yakub hal yang tidak baik. Tubuh Yakub licin, Esau penuh bulu. Dengan liciknya
Ribka mengambil jubah domba untuk
menutupi tubuh Yakub dan memakaikan baju Esau. Dia mengatakan , “Pokoknya kamu
ikut apa yang kukatakan, dengar apa yang kukatakan. Saya akan menanggung
segalanya. Seorang wanita yang begitu berani, tidak takut suami dan Tuhan. Menyebabkan perpecahan
keluarganya. Ia kehilangan anak yang begitu dikasihi. Kemudian anak tersebut,
Esau mau membunuh Yakub. Hidup di dalam kebencian dan balas dendam. Tetapi
Yakub, ia harus pergi dari keluarganya. Untuk menghindar. Menjadi anak yang
kehilangan keluarga. Tetapi mamanya, kehilangan anak yang dikasihinya, Yakub.
Setelah meninggalkan rumah, Yakub tidak kembali. Karena saat Yakub kembali ke
rumah Ribka sudah meninggal. Ia berumur pendek, karena kehilangan Yakub yang
sangat dia kasihi. Ia tinggal dengan Esau yang dendam dengan mamanya, belum
lagi pertentangan dengan menantunya, sehingga Ribka umurnya sangat pendek. Ibu
ini sangat mengasihi anaknya, tetapi tidak bijaksana dalam mengasihi anaknya.
Hal tersebut mengingatkan, sebagai orang
tua kita harus mengasihi anak kita, tetapi kita harus mengetahui apa yang
terbaik untuk mereka. Ada seorang ayah yang sangat mengharapkan anaknya. Anaknya
dari SD-SMA peringkat satu. Ayahnya ingin
anaknya jadi dokter. Saat masuk universitas dan diminta jadi dokter,
anaknya tidak mau. Ia tidak tertarik jadi dokter. Papanya mengatakan, kamu
harus dengar karena apa yang papa katakan pasti baik. Kalau sekolah jadi dokter
yang berhasil, penghasilannya besar. Anak tersebut kecuali sekolah tidak bisa
melakukan apa-apa. Setelah kuliah, sebenarnya pelajaran sangat baik. Akan
tetapi saat praktek, setiap kali lihat darah pingsan. Dosen mengatakan kau
tidak memiliki keberanian, ubahlah subjek kamu. Tetapi papanya berkukuh.
Sebelum selesaikan kuliahnya, anak tersebut menjadi gila. Papanya yang mengatakan,
“Anakku, papa begitu mengasihimu mau engkau jadi anak yang rajin” malah mencelakakan
anaknya. Para orang tua, kita terhadap sekolah, pekerjaan, pernikahan anak
kita, mendampinginya tetapi tidak ikut campur. Kita berdoa bagi mereka. Kiranya
anak kita bisa turut kehendak Tuhan bukan menggenapi impian orang tua. Ada
anggota gereja yang merupakan orang Hokcia yang sangat kolot. Ia ingin anaknya
kawin dengan orang Hokcia juga. Ketiga anaknya yang pertama kawin dengan orang
Hokcia. Anak kempat punya kekasih bukan orang Hokcia. Akhirnya putus. Mamanya
cari jodohnya dari Jakarta, Surabaya dan Tiongkok, tetapi anaknya tetap tidak
mau. Tetapi umur anaknya makin tua sehingga 38 tahun, mamanya gelisah. Ada
orang yang mengenalkan gadis hok cia, tampa pacaran , sang anak menikah tanpa ada
perasaan. Sama sekali tidak ada kasih sayang. Keluarga ini tidak ada
komunikasi, seperti kuburan. Anak laki-laki ini sangat sengsara. Kemudian anak
tersebut jadi gila, dirasuk setan dan tidak boleh punya anak. Memang akhirnya
ia tidak punya anak. Hidup berpuluh
tahun, akhirnya ia berkata, “Se mu kalau bukan saya ingat nama Tuhan,
saya mau bunuh diri.” Saya berkata, kalau saat ini kamu tidak dapat menanggung
penderitaan, kalau kamu bunuh diri masuk neraka lebih lagi tidak bisa
menanggung penderitaannya. Saat ini istrinya menderita kanker otak. Ia melayani
istrinya. Ibunya sudah berumur 80an , setengah tahun sebelum meninggal ia
berkata,”Se mu, saya mempunyai satu permintaan kepada Tuhan. Saya membenci
keluarga saya. Saya dibuat penuh masalah oleh menantu saya.” Setelah ia
mengatakan hal tersebut, ia sakit dan tidak dapat bangun. Hal-hal tersebut di
depan mata kita, nyata. Baik jadi papa dan mama, kita harus mengasihi keluarga
kita dan anak kita. Kita punya sifat masing-masing. Akan tetapi jangan sifat
kita menjadi penguasa. Memaksa anak tunduk kepada kita. Kita akan
menyengsarakan keluarga kita dan tidak dapat membereskan. Kiranya Tuhan
menolong, jangan seperti keluarga Ishak –Ribka. Ini peringatan kepada kita. Tuhan
Yesus memberkati semua jemaat di sini.