Pdt. Liem Ie
Liong
Filipi 2:2
karena itu
sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu
kasih, satu jiwa, satu tujuan,
Markus 2:1-12
1 Kemudian, sesudah lewat beberapa hari, waktu
Yesus datang lagi ke Kapernaum, tersiarlah kabar, bahwa Ia ada di rumah.
2 Maka datanglah orang-orang berkerumun
sehingga tidak ada lagi tempat, bahkan di muka pintupun tidak. Sementara Ia
memberitakan firman kepada mereka,
3 ada orang-orang datang membawa kepada-Nya
seorang lumpuh, digotong oleh empat orang.
4 Tetapi mereka tidak dapat membawanya
kepada-Nya karena orang banyak itu, lalu mereka membuka atap yang di atas-Nya;
sesudah terbuka mereka menurunkan tilam, tempat orang lumpuh itu terbaring.
5 Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah
Ia kepada orang lumpuh itu: "Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni!"
6 Tetapi di situ ada juga duduk beberapa ahli
Taurat, mereka berpikir dalam hatinya:
7 "Mengapa orang ini berkata begitu? Ia
menghujat Allah. Siapa yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah
sendiri?"
8 Tetapi Yesus segera mengetahui dalam
hati-Nya, bahwa mereka berpikir demikian, lalu Ia berkata kepada mereka:
"Mengapa kamu berpikir begitu dalam hatimu?
9 Manakah lebih mudah, mengatakan kepada orang
lumpuh ini: Dosamu sudah diampuni, atau mengatakan: Bangunlah, angkatlah
tilammu dan berjalan?
10 Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini
Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa" — berkatalah Ia kepada orang lumpuh
itu —:
11 "Kepadamu Kukatakan, bangunlah,
angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!"
12 Dan orang itupun bangun, segera mengangkat
tempat tidurnya dan pergi ke luar di hadapan orang-orang itu, sehingga mereka
semua takjub lalu memuliakan Allah, katanya: "Yang begini belum pernah
kita lihat."
Efesus 6:6-7
jangan hanya di
hadapan mereka saja untuk menyenangkan hati orang, tetapi sebagai hamba-hamba
Kristus yang dengan segenap hati melakukan kehendak Allah,
7 dan yang dengan rela menjalankan pelayanannya
seperti orang-orang yang melayani Tuhan dan bukan manusia.
Fil 1:27
Hanya, hendaklah
hidupmu berpadanan dengan Injil Kristus, supaya, apabila aku datang aku
melihat, dan apabila aku tidak datang aku mendengar, bahwa kamu teguh berdiri
dalam satu roh, dan sehati sejiwa berjuang untuk iman yang timbul dari Berita
Injil,
Fil 2:5
Hendaklah kamu
dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam
Kristus Yesus,
Pendahuluan
Tuhan mau kita melakukan kehendakNya, ketika kita masih
dalam dosa, kita tidak mau taat melakukan perintahNya, sekarang setelah saya
menjadi anak-anakNya, kita mau taat melakukan perintahNya atau
kehendakNYa. Tuhan mau kita melakukan
kehendaknya dengan segenap hati , Tuhan meminta sikap hati kita. Dalam Efesus
6:6-7, Rasul Paulus mengingatkan kita sebagai hamba-hamba Kristus yang dengan segenap hati melakukan kehendak Allah, dan yang dengan
rela (sukarela) menjalankan pelayanannya seperti orang-orang yang melayani
Tuhan dan bukan manusia. Rasul Paulus di
sini membicarakan dalam hubungan pekerjaan kita sehari-hari, apalagi kita
sebagai pelayan-pelayan Tuhan seharusnya melayani Tuhan dengan segenap hati. Kita
mempunyai Allah Bapa Surgawi yang begitu
mengasihi kita, dan rela mengorbankan AnakNya bagi kita, Bagaimana mungkin kita
tidak memberikan yang terbaik bagi Tuhan? Tuhan mau kita melayani dengan
segenap hati.
Tahun ini gereja kita mengambil tema ” Sepikir dan sehati
Membangun Tubuh Kristus”. Rasul Paulus dalam
suratnya kepada jemaat di Filipi (Filipi 2:2) mengatakan, “Karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: Hendaklah kamu sehati sepikir,
dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan.”
Dalam suatu gereja terdapat kumpulan jemaat
yang berasal dari berbagai latar belakang pendidikan, temperamen, pekerjaan , sifat/karakter, karunia, keluarga,
suku bangsa, latar belakang gereja. Hal ini membuat jemaat sehati di dalam
melakukan pelayanan pekerjaan Tuhan yaitu memberitakan Injil. Padahal Rasul
Paulus karena memberitakan Injil dimasukkan
ke dalam penjara. Di dalam penjara , Rasul Paulus menulis surat untuk
jemaat di Kota Filipi, bahwa Rasul Paulus akan memiliki sukacita
(sempurnakanlah) dan ia memerintahkan
jemaat Filipi untuk sehati sepikir (hendaklah).
Pengertian Sehati
Dalam kamus Bahasa
Indonesia, artinya “Bersatu hati” atau “
seia sekata”. Dalam terjemahan bahasa
Yunani, Filipi 2:2 berbunyi demikian:” Hendaklah kamu mempunyai pikiran yang
sama, kasih punyailah, yang sehati-hanya satu (tujuan) pikirkanlah”.
Allah kita sehati. Allah Tritunggal memiliki kesehatian
Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh Kudus, dalam melakukan karya keselamatan
bagi manusia berdosa; dalam penciptaan dan pemeliharaan akan dunia ini, beserta
isinya, termasuk ketika Allah menciptakan manusia. Dalam Kejadian 1: 26 dikatakan, “Berfirmanlah
Allah: Baiklah kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita”
Dalam Markus 2:1-12 ada seorang lumpuh yang dibawa oleh 4
orang sahabatnya dengan tandu untuk meminta pertolongan dari Tuhan Yesus, agar Dia
menyembuhkan sakit lumpuhnya. Suatu hari Tuhan Yesus ada di sebuah rumah, di mana
ketika Dia mengajar begitu banyak orang sehingga pintu dan jendela sesak dengan orang
banyak yang mau mendengarkan pengajaran Tuhan Yesus. Lalu apa yang dilakukan ke
4 orang sahabat si lumpuh ini? Mereka
memanjat , membuka atap dan barulah bisa menurunkan tilam si lumpuh sampai ke hadapan
Tuhan Yesus. Ketika Tuhan Yesus
melihat iman mereka, berkatalah Dia kepada orang lumpuh itu, “Hai anakKu, dosamu sudah
diampuni”.
Allah menghendaki
kita untuk sehati
1. Filipi 1:27. “Hanya,
Hendaklah hidupmu berpadanan
dengan Injil Kristus” Hendaklah merupakan suatu perintah untuk apa? “Teguh berdiri dalam satu roh dan sehati
sejiwa berjuang untuk iman yang timbul dari berita Injil”. Allah mau kita
sehati, memelihara iman dan menumbuhkan iman.
2. Filipi 2:5. Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama,
menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, Bukan
saja menghendaki kita untuk memiliki hati dan pikiran yang sama dengan Kristus,
tetapi juga mencontoh/meneladani hidup dan karakter Kristus dalam kehidupan jemaat sebagai tubuh
Kristus yang terus bertumbuh serupa Kristus.
Dalam bukunya “Memilih Hidup Serupa Yesus” ,Bill Hull
menulis bagaimana seorang Kristen bisa mengalami transformasi iman melalui pemuridan,
menjadi seorang murid yang mau taat di dalam kehendakNya. Tujuan pemuridan adalah untuk mengenal Tuhan lebih dalam dan dibentuk
menjadi serupa dengan gambar Kristus, karena karakter dibentuk dalam komunitas.
Bagaimana
jemaat dapat bersehati? Filipi 2:3-4
1. Ada
kerendahan hati.
2. Tidak
egois/mementingkan diri sendiri.
3. Tidak
mempertahankan status/kedudukan.
4. Tidak
mencari kepentingan sendiri, tapi mengutamakan kepentingan orang lain.
5. Taat –
rela berkorban.
Kristus Yesus sudah memberikan teladan yang agung
dalam penggenapan karya kesalamatan bagi manusia berdosa. Marilah kita
meneladani atau mencontoh hidup dan karakter Kristus Yesus, Tuhan kita di dalam
kehidupan berjemaat sebagai tubuh
Kristus.
3.
Sehati Melakukan KehendakNya (Filipi 2:2)
- Satu kasih, sehati melayani dengn kasih dan saling
mengasihi.
- Satu jiwa/pikiran, sehati memiliki pikiran
yang sama meskipun ada pendapat/pandangan yang berbeda.
- Satu tujuan- sehati melakukan pekerjaan Tuhan untuk mencapai suatu tujuan atau
keberhasilan sesuai yang dikehendakiNya bagi gereja/tubuh
Kristus.
Allah menghendaki tubuh kristus sehati. Sehati untuk melakukan kehendakNya. Agar tubuh Kristus
dapat bersehati, anak-anak Tuhan harus
memiliki karakter Kristus. Marilah sehati melakukan kehendakNya yaitu membangun
tubuh Kristus. Allah yang menumbuhkan gerejaNya, dan jemaat mau dipakai sebagai
alat-alat di dalam tanganNya, menggenapi pekerjaanNya / kehendakNya bagi
gerejaNya.
No comments:
Post a Comment