Pdt Beny Tjen
Kej 17:1-9
1
Ketika Abram berumur sembilan puluh sembilan tahun, maka TUHAN
menampakkan diri kepada Abram dan berfirman kepadanya: "Akulah Allah Yang
Mahakuasa, hiduplah di hadapan-Ku dengan tidak bercela.
2
Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau, dan Aku akan
membuat engkau sangat banyak."
3
Lalu sujudlah Abram, dan Allah berfirman kepadanya:
4
"Dari pihak-Ku, inilah perjanjian-Ku dengan engkau: Engkau akan
menjadi bapa sejumlah besar bangsa.
5
Karena itu namamu bukan lagi Abram, melainkan Abraham, karena engkau
telah Kutetapkan menjadi bapa sejumlah besar bangsa.
6
Aku akan membuat engkau beranak cucu sangat banyak; engkau akan Kubuat
menjadi bangsa-bangsa, dan dari padamu akan berasal raja-raja.
7 Aku akan mengadakan perjanjian antara
Aku dan engkau serta keturunanmu turun-temurun menjadi perjanjian yang kekal,
supaya Aku menjadi Allahmu dan Allah keturunanmu.
8
Kepadamu dan kepada keturunanmu akan Kuberikan negeri ini yang kaudiami
sebagai orang asing, yakni seluruh tanah Kanaan akan Kuberikan menjadi milikmu
untuk selama-lamanya; dan Aku akan menjadi Allah mereka."
9
Lagi firman Allah kepada Abraham: "Dari pihakmu, engkau harus
memegang perjanjian-Ku, engkau dan keturunanmu turun-temurun.
Ibrani 11:11-12
11
Karena iman ia juga dan Sara beroleh kekuatan untuk menurunkan anak
cucu, walaupun usianya sudah lewat, karena ia menganggap Dia, yang memberikan
janji itu setia.
12
Itulah sebabnya, maka dari satu orang, malahan orang yang telah mati
pucuk, terpancar keturunan besar, seperti bintang di langit dan seperti pasir
di tepi laut, yang tidak terhitung banyaknya.
Pendahuluan
Tema
hari ini “Janji Tentang Penebusan
Melalui Silsilah Abraham” dan tema ini penting.
Mengapa? Ada 2 hal yang sangat serius (penting) tapi seringkali jarang
dipikirkan oleh manusia. Bukan saja jarang dipikirkan bahkan mungkin banyak
yang tidak ingin memikirkannya sehingga sewaktu diajak bicara mereka akan
berkata,”Jangan bicarakan hal itu”. Padahal hal tersebut penting. Kedua hal itu
adalah :
1.
Kematian
Bicara tentang kematian adalah penting.
Ada penderitaan, ada tua dan ada kematian. Sekarang bukan hanya orang tua,
tetapi juga banyak orang yang meninggal di usia yang muda. Pada hari Rabu,6
Maret 2019 pk 7 pagi terjadi kecelakaan di dekat Pos Polisi Pinangsia. Saat itu
ada seorang perempuan berusia 47 tahun yang sudah rapi ingin pergi bekerja. Ia
berjalan melewati jalan Pinangsia, Pancoran dan Pos Polisi. Ketika sedang berjalan,
ada seorang supir taxi on-line yang sedang
menstarter mobil. Namun saat di-starter, mobil meloncat lalu menabrak serta melindas
perempuan tersebut. Setelah diangkat, perempuan tersebut masih sempat menelpon
saudaranya dan memberitahukan bahwa dia terlindas
mobil dan merasa sakit sekali. Secara fisik, tidak ada darah yang keluar di
tubuh bagian luarnya. Ia pun dibawa ke klinik, namun pihak klinik tidak bisa menanganinya
sehingga dibawa ke rumah sakit. Di Rumah Sakit Husada, ia dimasukkan ke ruang
gawat darurat, namun beberapa menit kemudian ia menghembuskan nafas terakhir karena
ternyata ia mengalami luka dalam. Kematian adalah hal yang sangat serius dan
kita tidak tahu kapan akan terjadi. Jadi pikirkanlah tentang kematian itu!
Jangan menjadikan kematian sebagai hal yang tabu dan hal yang tidak disukai.
Suatu kali saya berbincang-bincang dengan
mertua saya. Dari berbagai topik
pembicaraan akhirnya topiknya beralih tentang kematian. Selama 1-2 menit pertama pembicaraan masih
lancar. Namun pada menit ketiga, ia memandang saya dengan tajam. Tiba-tiba ia
bertanya,”Kita bicara tentang kematian ya? Mengapa kita membicarakan tentang
kematian?” Saya menjawab, “Karena topik kematian penting.” Kemudian ia berkata,
“Jangan-jangan kamu mau saya ….” tanpa melanjutkan kata yang menjadi topik
pembicaraan kami. Sejak hari itu ia ngambek sehingga selama 3 hari dan 3 malam
ia tidak mau menyediakan saya makanan.
Mengapa
ada kematian?
Roma 6:23 Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia
Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. Kita adalah manusia berdosa , sudah melanggar
ketetapan Tuhan. Manusia sudah memberontak dan berdosa kepada Tuhan. Ketika
berdosa terhadap Tuhan akibatnya maut (kematian). Setiap manusia sudah berdosa,
bahkan saya sebagai pendeta pun adalah manusia berdosa. Tidak ada manusia yang
sedemikian baik yang tidak berdosa. Semua orang telah berbuat dosa.
Bagaimanakah
manusia menyelesaikan dosa-dosanya di hadapan TUHAN?
Seharusnya setiap agama bisa menjawab
pertanyaan tersebut, karena ini pertanyaan yang penting. Namun tidak semua
agama memberikan jawaban yang memuaskan, hanya Alkitab saja. Begitu banyak
orang berkata, “Dosaku bisa diselesaikan dan dilunaskan dengan perbuatan baik.”
Apakah pernyataan itu betul? Apakah manusia bisa menyelesaikan dosa-dosanya
dengan melakukan perbuatan baik, amal ibadah, mempersembahkan korban dll?
Suatu kali dari kota saya mau menjemput
anak saya di Pasar Baru melewati lampu merah di Stasiun KA Beos. Karena sedang terburu-buru
dan kurang memperhatikan lampu merah maka mobil saya menerobos lampu merah, padahal
di depan ada polisi yang sedang menanti. Sang Polisi pun mengambil pluitnya dan
membunyikannya. Setelah saya berhenti dan ia menghampiri saya, ia bertanya,
“Bapak, apakah tidak melihat lampu sudah berubah merah?” Saya menjawab, “Saya
lihat! Karena terburu-buru menghajar lampu merah, tapi saya tidak melihat Bapak.”
Saya pun akhirnya ditilang (ini kesaksian yang buruk sehingga jangan diikuti). Sebelum
ditilang, saya coba bernegosiasi,”Saya seorang pendeta. Mohon maaf ya Pak. Saya
sudah berbuat baik ke banyak orang. Ampuni saya! Baru kali ini saya melanggar
lalu lintas”. Sebagai seorang polisi yang baik, ia tetap menjalankan tugasnya dan saya pun
ditilang. Ternyata kesalahan saya tidak bisa diganti dengan perbuatan baik.
Siapakah kita? Kalau sudah melakukan kesalahan tetaplah salah, walaupun kesalahan
dilakukan oleh seorang pendeta. Ilustrasi itu menggambarkan bagaimana mungkin manusia
bisa menyelesaikan dosanya sendiri (walau dengan berbuat baik). Tidak mungkin
bisa! Sehingga jalan satu-satunya yang ada, manusia berdosa perlu JURUSELAMAT
untuk menyelesaikan dosa di hadapan TUHAN. Dan Juruselamat itu hanya ada di
dalam Alkitab. Tuhan Yesus adalah Juruselamat manusia, Tuhan datang ke dalam
dunia, melayani manusia, mati di kayu salib untuk menyelamatkan manusia dan
mengampuni dosa manusia, sehingga dosa manusia tidak diperhitungkan kembali.
Dosa itu serius! Dosa itu mengerikan!
Bayangkan suatu masalah sampai Tuhan (yang punya sorga) harus turun tangan
sendiri! Masalah itu pasti besar dan sangat serius. Jangan menganggapnya ringan
tentang dosa. Jangan menganggap enteng kesalahan kita. Akibat kesalahan kita,
Tuhan sammpai datang ke dunia dan rela mati di kayu salib untuk menebus dan menggantikan
dosa kita.
2.
TUHAN
Banyak
yang berkata, “Jangan bicara tentang Tuhan karena nanti kita bertengkar”. Padahal
penting untuk bicara tentang Tuhan. Saya menyarankan kalau bicara tentang
Tuhan, kalimat pembukaannya, “Kamu mau untung tidak?” Jangan menyinggung tentang
benar atau salah karena akan salah. Kekristenan menawarkan keuntungan. Tuhannya
orang Kristen datang ke dunia dan menjadi manusia. Ibrani 11:11-12 Karena iman ia juga dan Sara beroleh kekuatan
untuk menurunkan anak cucu, walaupun usianya sudah lewat, karena ia menganggap
Dia, yang memberikan janji itu setia. Itulah sebabnya, maka dari satu orang, malahan
orang yang telah mati pucuk, terpancar keturunan besar, seperti bintang di
langit dan seperti pasir di tepi laut, yang tidak terhitung banyaknya.
Ayat-ayat
ini memberitahukan bagaimana dahulu janji yang diberikan Tuhan kepada Abraham
tentang keturunan (anak) walaupun Abraham dan Sara sudah tua. Alkitab
memberitahukan Sara sudah mati haid sehingga bagaimana bisa mengandung dan punya
anak? Ada suatu keterangan tentang mati pucuk. Mati pucuk adalah kelainan. Ini
adalah istilah kedokteran yang terjadi terhadap pria di alat vitalnya. Karena mereka
sudah tua, maka tidak masuk logika bila mereka mendapat keturunan tetapi Tuhanlah
yang menjanjikannya, Engkau akan menjadi
bapa sejumlah besar bangsa. sejumlah besar bangsa. Aku akan membuat engkau beranak cucu sangat
banyak; engkau akan Kubuat menjadi bangsa-bangsa, dan dari padamu akan berasal
raja-raja. (Kejadian 17:4b-5)
Saya senang sekali membaca Ibrani 11:11 karena
ada kata “Karena iman” Abraham percaya sungguh-sungguh (serius) kepada Tuhan,
maka ia percaya (tidak meragukan). Ia tidak meremehkan Tuhan dalam
kehidupannya. Melalui keturunan Abraham, mengalirlah sejarah bangsa Israel.
Tadi pagi saya menyampaikan khotbah di persekutuan remaja tentang Ester dan
Mordekai. Pada zaman mereka bangsa Yahudi dibuang dan hampir musnah , tapi Tuhan
terus menjaga dan menyertai bangsa Israel sehingga mereka berhasil survive dan keturunan Abraham dan Sara
tetap ada. Abraham seperti janji Tuhan, memiliki keturunan yang begitu banyak. Dari
keturunan Abrahamlah lahir Sang Penebus. Pada Matius 1 ditulis tentang Abraham
dan garis keturunannya. Ujung-ujungnya ditulis Maria mengandung dan melahirkan
Yesus Kristus. Beribu-ribu tahun dan keturunan demi keturunan , janji Tuhan
tidak pernah salah dan gagal. Ia adalah setia. Bagaimana dengan kita?
Percayakah kita akan janji Tuhan? Percayakah kita sungguh-sungguh akan janji
Tuhan?
Tuhannya orang Kristen adalah
-
Tuhan yang datang
ke dunia dan menjadi manusia,
-
Tuhan yang menebus
dosa manusia di atas kayu salib,
-
Tuhan yang menyediakan
hidup kekal.
Apakah kita percaya? Kita harus percaya karena Firman
Tuhan telah dibukakan kepada kita karena dahulu ada Abraham, orang yang
benar-benar percaya dan ia betul-betul mendapat apa yang dijanjikan. Rasul
Paulus menulis pada 1 Tim 1:15 Perkataan
ini benar dan patut diterima sepenuhnya: "Kristus Yesus datang ke dunia
untuk menyelamatkan orang berdosa," dan di antara mereka akulah yang
paling berdosa. Tuhan Yesus datang ke dalam dunia untuk menyelamatkan kita
orang berdosa. Ini merupakan harta yang begitu bernilai (berharga) dan tidak
bisa digantikan apapun.
Manakah yang
lebih penting : kesehatan atau keselamatan?
Banyak yang menjawab, “Yang penting
sehat”. Benarkah? Kesehatan dan keselamatan , keduanya penting. Tapi mungkinkah
manusia sehat selalu? Tidak mungkin! Pastikah kita mendapat keselamatan? Pasti!
Manusia tidak mungkin sehat selalu tetapi manusia pasti selamat. Jadi jawaban
atas pertanyaan di atas adalah ”Yang penting selamat!” Bila orang Kristen
mengatakan hal ini, maka ini merupakan kesaksian. Karena di dalam Kristus
Yesus, walaupun saya sakit tetapi bagi saya lebih penting selamat. Berani kita
berkata demikian? Keselamatan pasti di dalam Yesus Kristus. Ketika hati kita
percaya dan menerimaNya, Tuhan Yesus menjadi Tuhan dan Raja kita , maka
keselamatan itu diberikan kepada kita. Roma
10 : 9 Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan
percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang
mati, maka kamu akan diselamatkan. Percaya kepadaNya dan jangan main-main,
jangan ada nomor 2, jangan ada yang lain , hanya ada 1 yaitu Tuhan Yesus.
Janji Tuhan
Yesus di dalam hidup ini
Janji Tuhan tentang keselamatan kita
dapatkan setelah kita meninggal. Namun sekarang dalam hidup kita, apa janji
Tuhan yang harus kita pegang? Matius
11:28-29 Marilah kepada-Ku, semua yang
letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah
pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat
ketenangan. Kapan kita mendapatkan kelegaaan (ketenangan)? Sekarang ini!
Panggilan Tuhan Yesus, “Marilah kepadaKu, semua yang letih lesu dan berbeban
berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.”
Kondisi ekonomi zaman dulu atau zaman
sekarang mana yang lebih susah? Zaman sekarang? Kenyataannya kita tidak pernah
hidup di zaman dulu sehingga merasa kondisi sekarang lebih sulit dibanding yang
lalu, padahal sama saja. Zaman dulu, sekarang, masa depan juga susah. Tetapi
Firman Tuhan memgberitahukan bahwa walau dahulu dan sekarang susah, tetapi
orang yang menaruh harapan pada Tuhan bisa hidup. Bukan saja hidup tetapi
keluar menjadi saluran berkat. Rahasianya adalah percaya penuh kepada Tuhan dan
rejeki pasti akan Tuhan berikan kepada kita. Janji Tuhan harus kita pegang
sebagai orang Kristen. Harus ada damai sejahtera dan sukacita dalam kehidupan kita. Kehidupan yang
berbeda. Di luar kekristenan dan orang Kristen bisa bangkrut. Orang Kristen
bisa bangkrut tetapi membawa kesusahan kepada Tuhan Yesus, agar dapat
ketenangan. Jangan takut sakit dan susah, serahkan kepada Yesus Kristus. Di
dalam kehidupan kita ini janji Tuhan yang harus dipegang. Sehingga kehidupan
kita berubah, tidak sama lagi.
Kita
punya Allah yang setia dan berkuasa. JanjiNya tidak pernah meleset dan gagal.
Maukah kita setia dan percaya?