Pdt. Samuel Wiratama
Yesaya 7:14 Sebab itu Tuhan
sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang
perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia
akan menamakan Dia Imanuel.
Yesaya 9:1-6
1 Bangsa yang berjalan di dalam
kegelapan telah melihat terang yang besar; mereka yang diam di negeri
kekelaman, atasnya terang telah bersinar.
2 Engkau telah menimbulkan
banyak sorak-sorak, dan sukacita yang besar; mereka telah bersukacita di
hadapan-Mu, seperti sukacita di waktu panen, seperti orang bersorak-sorak di
waktu membagi-bagi jarahan.
3 Sebab kuk yang menekannya dan
gandar yang di atas bahunya serta tongkat si penindas telah Kaupatahkan seperti
pada hari kekalahan Midian.
4 Sebab setiap sepatu tentara
yang berderap-derap dan setiap jubah yang berlumuran darah akan menjadi umpan
api.
5 Sebab seorang anak telah lahir
untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada
di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang
Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.
6 Besar kekuasaannya, dan damai
sejahtera tidak akan berkesudahan di atas takhta Daud dan di dalam kerajaannya,
karena ia mendasarkan dan mengokohkannya dengan keadilan dan kebenaran dari
sekarang sampai selama-lamanya. Kecemburuan TUHAN semesta alam akan melakukan
hal ini.
Pendahuluan
Sewaktu remaja saya
suka membaca Alkitab. Sebagaimana layaknya orang yang baru percaya semangat
saya untuk membaca Alkitab tinggi, walau tidak setiap hari saya bisa memakai banyak
waktu untuk membacanya. Terkadang saya hanya membaca 2-3 pasal dalam sehari dan
di hari lain membaca 8-10 pasal. Saya tidak pernah merasa bosan membacanya dan
sampai hari ini saya terus membaca Alkitab walau sudah berulang kali melakukannya.
Pada awal membaca, ada beberapa bagian Alkitab yang sangat saya sukai. Contohnya
: 12 kitab sejarah di Perjanjian Lama (dari
Yosua sampai Esther), 4 kitab Injil sampai Kisah Para Rasul. Di samping itu ada
juga kitab yang awalnya saya tidak suka membacanya seperi kitab Imamat. Mengapa saya suka membaca
kitab sejarah? Karena ceritanya seru seperti cerita silat karangan (Asmaraman
Sukowati) Kho Ping Hoo (1926 1994). Saya
bisa membacanya berulang kali (6-7 kali). Saya merasa bangga memiliki Allah
yang menang dalam peperangan. Saya bangga punya Allah yang menyertai umatNya
dalam menghadapi kehidupan yang sulit. Ada juga bagian lain yang sangat saya
suka seperti kitab nubuat (17 kitab yakni 5 kitab nabi besar seperti Yesaya,
Yeremia, Ratapan, Yehezkiel, Daniel dan 12 kitab nabi kecil).
Mengapa saya suka membacanya? Karena Allah kita
luar biasa! Ia mau menceritakan rahasiaNya di masa depan kepada umatNya saat ia
memberitakan firmanNya. Ia ingin menceritakan perkara yang ajaib untuk umatNya
pada saat ia akan mengerjakanNya. Melalui pengungkapan rahasia itu, ia ingin
menguatkan umatNya dan menghiburNya bahwa Ia adalah Allah yang berdaulat. Saat
umat membacanya, mereka akan terhibur. Kitab Yesaya (pasal 7:14 dan pasal 9:1-6
yang baru saja kita baca juga punya konteks seperti itu). Allah melalui Nabi Yesaya
menubuatkan tentang Imanuel (siapa diriNya yang akan datang itu). Yesaya 7:14 Sebab itu Tuhan sendirilah yang
akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda
mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan
Dia Imanuel. Situasinya saat nabi Yesaya menulisnya sedang tidak aman.
Bangsa Israel (dari suku Yehuda) itu adalah bangsa yang kecil dan sedang dikepung
oleh beberapa bangsa besar. Dari sisi geografis, wilayah negara Israel adalah
daerah yang penting. Letaknya menjadi tempat perlintasan dari Timur ke Barat , dari
Utara ke Selatan dan sebaliknya. Semua negara ingin menguasai wilayah Israel karena
dengan menguasainya berarti menguasai dunia.
Dengan demikian negara kecil ini sedang berada
dalam kesulitan besar. Bangsa Aram di Utara , bangsa Mesir dari Selatan dan
bangsa Asyur dari Timur ingin menguasainya sehingga membuat Raja Ahas saat itu
kebingungan dalam mencari cara untuk melepaskan diri dari bangsa-bangsa itu.
Ditambah lagi kondisi kehidupan sosial, agama dan politik bangsa Israel sedang
tidak baik. Mereka meninggalkan Allah dengan menyembah berhala. Seluruh
kedaulatan Allah Yahweh dilupakan dan digantikan dengan sesembahan yang bisa
mereka lihat. Sehingga dikatakan Allah marah sekali dan Allah mengatakan bahwa
Ia akan memakai bangsa-bangsa lain itu untuk menghukum bangsa Israel sehingga akan
ada masa-masa bangsa Israel mengalami kesulitan dan pembuangan. Tetapi di
tengah-tengah kesulitan, Allah menyampaikan kabar baik kepada mereka, “Anakku
kesulitan ini tidak akan selama-lamanya. Bangsa yang datang menindas engkau
suatu kali akan lenyap. Aku akan menghadirkan Mesias dalam kehidupanmu. Mesias
yang akan hadir untuk memberikan keselamatan.“ Orang-orang Israel sedang berada
dalam kesulitan ketika mendengarnya , jadi bukankah ini kabar baik? Ada
kekuatan yang lebih besar dan penghiburan ketika itu orang-orang sedang berada
dalam keadaan susah. Adakah kekuatan lain yang lebih dari Allah sendiri (Mesias)?
Tidak ada! Mesias yang akan datang itu memberikan janji penghiburan kepada
Yehuda saat itu. Di dalam Perjanjian Baru ketika janji tersebut digenapkan maka
akan merupakan penghiburan bagi kita semua.
Inti Nubuatan Yesaya
1. Sesungguhnya seorang perempuan muda akan mengandung
dan melahirkan.
Lukas 1:30-31a Kata malaikat itu kepadanya:
"Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan
Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak
laki-laki.
Kelahiran itu
bukan kelahiran biasa karena bukan dari pembuahan sperma pria pada sel telur wanita
dan perempuan muda ini masih perawan. Lalu bagaimana ia bisa hamil? Pada zaman
dulu tidak ada teknologinya. Kalau zaman sekarang mungkin bisa, dengan teknologi
tinggi tidak perlu hubungan fisik antara pria – wanita yakni dengan cara menyuntikan
sperma sehingga perempuan bisa hamil. Bahkan zaman sekarang nenek-nenek umur 70
tahun mau hamil juga bisa. Di Eropa ada seorang nenek berusia lebih dari 60
tahun masih melahirkan. Zaman sekarang memang serba bisa. Apa yang zaman dulu
tidak bisa karena tidak ada teknologinya, sekarang menjadi bisa. Artinya Yesaya
mau mengungkapkan sesuatu yang luar biasa. Kehamilan dari perempuan muda ini
adalah mujizat! Allah melakukan intervensi dalam sejarah kehidupan manusia, supaya
dengan intervensi yang baik itu Mesias bisa hadir dalam kehidupan manusia. Ini adalah
kabar baik. Nubuat Yesaya ingin memberitahu kita bahwa terkadang ada kejadian
tertentu dalam kehidupan kita di mana Allah ingin menghadirkan mujizatNya.
Jangan pernah menganggap bahwa Allah telah meletakkan hukum alam yang begitu
luar biasa sedemikian rupa sehingga tidak ada lagi yang akan bisa mengintervensi.
Allah masih bisa melakukan suatu keajaiban dalam hidup ini. Yesaya melalui
nubuatannya ingin mengingatkan.
Dalam
kehidupan saya seringkali mengalami dan melihat mujizat. Pada usia 7 tahun saya
menderita sakit parah. Untuk mengobati penyakit saya itu, setengah dari gaji
papa saya habis. Terkadang uang papa tidak cukup sehingga untuk keperluan membeli
makanan besok saja tidak tahu dari mana uangnya. Tetapi kejadian mujizat Allah
sungguh luar biasa memelihara kehidupan kami sekeluarga. Saat tidak ada uang,
tiba-tiba saja muncul uang. Uang ini bukan dikasih oleh manusia , tetapi Tuhan yang
mengirimnya dari langit. Di tengah lalu lintas yang ramai dan penerangan lampu
remang-remang saya pernah menemukan uang dua kali yakni Rp 500 dan Rp 1.000. Pada
tahun 70an, uang senilai itu sangat besar. Saya mengambil uang itu dan
memberikannya ke papa. Papa berkata, “Puji Tuhan! Ini bisa untuk makan selama 3
hari.”
Dosen
saya saat sedang sakit menceritakan mujizat yang sama kepada saya. Suatu kali ia
masuk rumah sakit karena mau dioperasi untuk mengangkat batu ginjal. Sehari
sebelum operasi sudah ia sudah di USG. Hasil USG memperlihatkan bahwa batunya
masih ada di ginjalnya dan ia berkata bahwa besok pagi ia akan menjalani operasi.
Maka para mahasiswa nya datang untuk mendoakan sakit dan kelancaran operasinya.
Kami pun datang dengan tenang dan masuk ke kamarnya. Si dosen masih ada di
sana. Lalu ia berkata, “Besok saya tidak jadi dioperasi, batunya sudah hilang
entah kemana. Saya juga tidak tahu kemana batunya.” Kita mau menjelaskan
keajaiban itni dengan cara apa? Mujizat! Mijizat masih bisa terjadi. Allah
melakukanNya melalui nubuatan nabi Yesaya. Kalau Allah bisa melakukan hal yang
luar biasa, masakan untuk hal lain yang lebih sederhana Ia tidak bisa melakukan
intervensi dalam hal yang biasa? Masalah utama orang percaya adalah bukan
karena tidak ada mujizat terjadi tetapi karena kurangnya iman akan mujizat yang
akan terjadi. Kita perlu memmpercayakan diri kepada Allah. Termasuk ketika
semua pintu dan jalan luar tertutup sekalipun. Dan secara hitungan manusia,
sudah tidak ada jalan keluar lagi. Kita perlu mengulurkan tangan kita kepada
Allah. Supaya Ia bisa hadir dan menghadirkan pertolongan mujizatNya.
2. Kelahiran Mesias yang menjelma menjadi
manusia
Pasal 9:5 dikatakan Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah
diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya
disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja
Damai. Nabi Yesaya ingin mengatakan bahwa Mesias yang datang itu bukan pribadi
yang biasa. Ia diutus Allah untuk memberikan pertolongan kepada kita.
Baru-baru
ini di media sosial muncul tafsiran baru dan nyeleneh tentang nubuatan ini.
Katanya nubuatan ini bukan tentang Yesus. Tetapi mereka berkata bahwa Ia tetap seorang
nabi. Dan mereka pun memberikan sejumlah argumen untuk mendukung kesimpulan
mereka. Tafsiran tersebut di masa lalu sebenarnya sudah berkembang. Bahkan ada teolog
di masa lalu yang mengatakan bahwa peristiwa Maria melahirkan bukanlah suatu mujizat
tetapi merupakan hasil perkosaan tentara Romawi terhadap Maria sehingga karena merasa
malu Maria pun mengatakan hal seperti itu. Artinya 2 hal tersebut mengatakan
bahwa Mesias yang akan datang itu adalah orang biasa atau seorang nabi saja.
Tetapi Nabi Yesaya berkata tidak. Hal ini bisa dilihat dari gelar yang
diberikan Nabi Yesaya kepadaNya itu bukanlah untuk manusia. Nama-nama tersebut
hanya disematkan kepada Allah saja.
Nabi
Yesaya ingin mengatakan bahwa Mesias yang berinkarnasi itu adalah Allah yang
menjelma menjadi manusia. Ia bukan mahluk surgawi tetapi Allah sendiri yang
datang ke dunia. Kedatangan Allah ke dunia, bukankah merupakan kabar baik?
Bukankah itu sebuah penghiburan yang luar biasa? Artinya Mesias yang datang untuk
membebaskan dosa umat manusia, sungguh-sungguh bisa melakukan tugasNya. Sebab
manusia tidak mungkin bisa membebaskan diri sendiri dari belenggu dosa. Kita
butuh damai sejahtera sejati dan manusia biasa tidak mungkin bisa memberikannya.
Kita mengharapkan hidup yang kekal dan manusia biasa tidak mungkin
menyediakannya. Kita membutuhkan kemenangan atas dosa-dosa kita dan manusia
biasa tidak mungkin bisa memberikannya. Kalau yang datang Mesias itu adalah manusia
biasa, maka celakalah kita kalau kita percaya kepadanya, karena kepercayaan
kita tidak akan bermakna dan menghasilkan manfaat dalam kehidupan kita. Tetapi
kita bersyukur bahwa yang datang itu adalah Allah. Karena Allah yang datang
maka pengharapan akan kehidupan yang kekal itu masih terjadi. Damai sejahtera dan
kepuasan kehidupan pasti digenapkan. Kemenangan-kemenangan atas dosa yang kita
rindukan terjadi dalam kehidupan ini pasti bisa terwujud. Karena Ia Allah yang
Maha Kuasa dan mampu mengatasi dosa dan maut. Dan ia mampu menghadirkan hal-hal
yang kita dambakan.
3. Ia akan dinamakan Imanuel yang berarti
Allah menyertai kita.
Lukas
1:31b dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Kita hidup dalam zaman yang
tidak pasti. Berita-berita yang kita dengar sekarang ini menyeramkan. Setiap
hari kita mendengarkan tentang intoleransi. Sewaktu-waktu masyarakat di mana
kita tinggal seolah-olah menjadi ancaman untuk keamanan kita. Siapa yang bisa
menghadirkan damai sejahtera di tengah-tengah situasi ini ? Polisikah atau penguasakah
bisa menghadirkan keamanan untuk kita? Bahkan yang menjadi pihak keamanan terkadang
menghadirkan ketidakamanan bagi kita. Berita-berita tentang ekonomi juga
mengkhawatirkan. Kita sering mendengar sekalipun ada pertumbuhan dan orang-orang
berkata untuk coba lihat di sana – sini bagaimana daya beli turun. Tahun ini
sudah beberapa outlet dari toko besar tutup. Beberapa pusat belanja juga tidak
seramai tahun-tahun lalu. Di tengah turunnya ekonomi seperti ini, siapa yang bisa
menjamin keamanan kehidupan kita? Bahkan pemerintah sekalipun tidak bisa
menjamin keamanan ekonomi. Di satu sisi teknologi yang begitu maju memberi harapan
dalam kehidupan kita tetapi sekaligus juga menakutkan. Teknologi memberikan
harapan kepada kita akan kehidupan yang lebih luas tetapi di sisi lain
menyebabkan banyak pekerjaan yang berkurang. 10-25 tahun mendatang dikatakan ada
berapa juta jenis pekerjaan yang akan hilang di muka bumi ini akibat teknologi.
Siapa yang bisa menyediakan pekerjaan ini? Di tengah – tengah turbulensi (goncangan)
yang kita hadapi di dunia ini, siapa yang bisa memberikan kekuatan dan
penghiburan? Apakah kekuatan manusia? Kekuatan manusia mungkin bisa menolong
tapi ada batasnya, dan saat batas ini tercapai mungkin kita juga bisa KO.
Nabi Yesaya berkata Imanuel (Allah
menyertai). Allah tidak hanya mengizinkan kita melewati turbulensi (goncangan)
ini. Dia tidak hanya mengnjinkan kita melewati kesulitan-kesulitan dari intoleransi
yang terjadi. Ia tidak hanya mengijinkan kita melewati masa depan yang tidak
pasti itu. Tetapi Ia juga menyertai kita untuk menjalaniNya. Dia bukan Allah
yang jauh di sana tetapi berjalan bersama-sama dengan kita mengarungi kehidupan
melewati ketidakpastian. Kita perlu siapa lagi dalam hidup ini untuk mengarungi
kehidupan kecuali Dia? Di mana lagi kita bisa mendapatkan kekuatan dan jaminan
yang pasti kecuali berjalan bersama Allah untuk melewatinya? Sebentar lagi kita
akan merayakan Natal. Di gereja kami hari ini pk 11.30 ada sekitar 500 anak Sekolah
Minggu yang akan merayakannya. Tanggal 24-25 Desember ada sekitar 1.500 orang yang
akan hadir dalam ibadah Natal. Biasanya jemaat-jemaat tersebut saat datang
beribadah hari minggu selalu datang terlambat. Ibadah pk 7 datangnya pk 7.30
tepat saat khotbah dimulai. Ibadah pk 9.30 datang telat 15 menit atau
paling-paling datang tepat pk 9.30. Namun untuk hari Natal itu mereka datang lebih
awal. Ibadah dimulai pk 8 mereka sudah datang pk 7 duduk di bangku paling depan.
Karena kalau tidak datang tepat waktu mereka duduk di luar. Ruang ibadah yang
hanya dapat menampung 700 orang tidak cukup sehingga digunakan lobby (yang
digunakan untuk lalu lalang kendaraan). Banyak yang menghargai Natal dan berbondong-bondong
hadir untuk menikmati ibadah Natal. Tetapi jangan berhenti sampai di sini.
Jangan sampai beribadahnya saja yang dihargai tetapi dapatkan mannanya. Momen
ini bukan sekedar berita masa lalu yang Allah telah kerjakan. Tetapi Nabi Yesaya
berbicara tentang masa kini tentang kehidupan kita. Sudahkah kita mengalami kehadiran
Allah yang Imanuel itu? Sudahkah kita senantiasa
beriman dan berharap bahwa Allah akan bekerja dengan dahsyat dalam kehidupan
kita? Sudahkah keselamatan dari Tuhan menjadi milik kita? Sudahkah kuasa
kemenangan atas dosa menjadi kuasa yang muncul dalam kehidupan kita?
Saya berharap kita semua memilikinya
sehingga Natal bukan lagi sekedar menjadi sebuah tradisi. Natal berbicara tentang
kuasa Allah yang hadir dalam kehidupan kita. Kuasa yang mau Allah hadirkan
untuk menyertai kita sehingga kita menjadi orang-orang Kristen yang senantiasa
berkemenangan di dalam segala hal. Tuhan memberkati kita.
No comments:
Post a Comment