Pada waktu Allah menciptakan manusia dari debu tanah, Allah menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya, jadilah manusia sebagai makhluk hidup yang mempunyai hati nurani yang bersih. Tetapi sesudah manusia jatuh dalam dosa, hati nurani manusia telah dicemarkan dosa. Hati nurani dalam keadaan tertutup oleh kotoran-kotoran (dosa) yang menutupnya. Dalam keadaan yang demikian, yang keluar bukan suara hati nurani melainkan emosi. Manusia lebih mendengarkan suara iblis sehingga di dalam dunia ini penuh dengan kejahatan. .
Setelah seseorang percaya Tuhan, hati nurani memegang peranan yang penting dalam kehidupan orang Kristen. Hati nurani biasanya dikenal sebagai suara hati dari Allah dimana melaluinya pikiran kita menyatakan sesuatu itu dosa atau tidak. Ada dua unsure di dalam hati nurani:
Kesadaran akan yang benar dan yang salah
kemampuan secara mentalitas untuk mengaplikasikan hukum-hukum, norma-norma dan aturan-aturan pada situasi yang kongkrit.
Dalam Roma 2:15 Paulus mengajarkan bahwa Allah telah menulis hukumNya di hati manusia. Hati nurani manusia telah diberikan informasi teng hokum Allah melalui pernyataan Allah, yang telah Dia tanamkan dalam hati manusia. Manusia mempunyai tanggung jawab moral untuk mengikuti hati nurani mereka.
Hati nurani bias menjadi tumpul oleh karena dosa yang kita lakukan berulang-ulang. Kita menjadi keras hati oleh karena dosa yang biasa kita lakukan, atau oleh karena masyarakat telah menganggap bahwa dosa itu tidak apa-apa sehingga kita membuat hati nurani tidak berfungsi lagi dan kita berbuat dosa tanpa merasa bersalah. Oleh sebab dalam melakukan sesuatu kita harus mendasarkan hati nurani atas firman Allah.
Dalam pelayanan kita harus mempunyai hati nurani yang murni, jikalau tidak kita akan melakukannya dengan motivasi kita sendiri, keinginan sendiri bukan berdasarkan apa yang diinginakan Tuhan. Jikalau tanpa hati nurani yang murni, pelayanan kita akan berhenti di tengah jalan, tidak diperkenan oleh Tuhan. Dan menyebabkan kesombangan pada diri sendiri. . Marilah kita sebagai anak Tuhan kita memiliki hati nurani yang murni dalam pelayanan.
Setelah seseorang percaya Tuhan, hati nurani memegang peranan yang penting dalam kehidupan orang Kristen. Hati nurani biasanya dikenal sebagai suara hati dari Allah dimana melaluinya pikiran kita menyatakan sesuatu itu dosa atau tidak. Ada dua unsure di dalam hati nurani:
Kesadaran akan yang benar dan yang salah
kemampuan secara mentalitas untuk mengaplikasikan hukum-hukum, norma-norma dan aturan-aturan pada situasi yang kongkrit.
Dalam Roma 2:15 Paulus mengajarkan bahwa Allah telah menulis hukumNya di hati manusia. Hati nurani manusia telah diberikan informasi teng hokum Allah melalui pernyataan Allah, yang telah Dia tanamkan dalam hati manusia. Manusia mempunyai tanggung jawab moral untuk mengikuti hati nurani mereka.
Hati nurani bias menjadi tumpul oleh karena dosa yang kita lakukan berulang-ulang. Kita menjadi keras hati oleh karena dosa yang biasa kita lakukan, atau oleh karena masyarakat telah menganggap bahwa dosa itu tidak apa-apa sehingga kita membuat hati nurani tidak berfungsi lagi dan kita berbuat dosa tanpa merasa bersalah. Oleh sebab dalam melakukan sesuatu kita harus mendasarkan hati nurani atas firman Allah.
Dalam pelayanan kita harus mempunyai hati nurani yang murni, jikalau tidak kita akan melakukannya dengan motivasi kita sendiri, keinginan sendiri bukan berdasarkan apa yang diinginakan Tuhan. Jikalau tanpa hati nurani yang murni, pelayanan kita akan berhenti di tengah jalan, tidak diperkenan oleh Tuhan. Dan menyebabkan kesombangan pada diri sendiri. . Marilah kita sebagai anak Tuhan kita memiliki hati nurani yang murni dalam pelayanan.
Ev. Pangsuri
No comments:
Post a Comment